Umsida.ac.id – Dari adanya kasus pengemisan akibat pemberhentian hubungan kerja (PHK) yang semakin meningkat lembaga konsultasi dan bantuan hukum (LKBH) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan diskusi publik dengan tema “Bantuan Sosial dan Perluasan Lahan Pengemisan di Sidoarjo”, Rabu (28/4).
Acara tersebut menghadirkan narasumber yang ahli dalam hukum yakni Noor Fatimah Mediawati SH MH (Ketua progam studi hukum Umsida), Dr Dra Isnaini Rodiyah M Si (asisten ahli prodi administrasi publik), Bangun Winarso M Si (anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) kabupaten Sidoarjo).
Rifqi Ridho Pahlevy SH MH, menjelaskan tema tersebut dipilih karena keadaan realita pengemis di Sidoarjo. “Pertama tema kali ini seharusnya ada dua akan tetapi jika melihat prespektif bantuan sosial (Bansos) dan fenomena pengemisan yang mana akhir-akhir ini lahan pengemisan semakin meningkat dan menjadi problem tersendiri,”ujarnya.
Penyebab semakin banyak lahan pengemisan dipengaruhi beberapa faktor. “Kedua pengemisan semakin meningkat mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti adanya kasus korupsi pemerintah dan keadaan pandemi saat ini beberapa karyawan kena PHK, untuk itu pengemisan jadi profesi tersendiri,” tutur Ketua LKBH.
Progam bansos tidak sesuai dengan realitas sosial. “Ketiga jika kita melihat keadaan bansos saat ini bisa dikatakan sangat besar dana bantuannya akan tetapi mengapa realitas sosial nya berbeda, nyatanya masih banyak pengemisan yang ada di Sidoarjo, bahkan terus meningkat,” ujar pria berambut pendek itu.
Diakhir sambutannya, ia berharap lahan pengemisan semakin menurun. “Yang terakhir saya harapkan dana bansos lebih tepat sasaran, pemerintah lebih selektif dalam menjalankan progam bansos dan lahan pengemisan bisa menurun, apalagi masa Ramadhan saat ini seharusnya lebih baik,” tutupnya.
Ditulis : Muhammad Asrul Maulana
Edit: Anis Yusandita