Umsida.ac.id – Muhammad Syahrul Romadhon mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengikuti Program Kampus Mengajar (PKM) yang berkesempatan mengajar di SDN 4 Kupang, Jabon, Porong, Jumat (18/06). Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) telah meluncurkan Program Kampus Mengajar bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengajar di Sekolah Dasar (SD) khususnya diwilayah 3T (Terdepan, Tertinggal, dan Terluar).
Program Kampus Mengajar ini dilaksanakan sejak pada tanggal 23 Maret – 25 Juni 2021. Pria yang akrab disapa Syahrul ini merasa senang ketika mengikuti program Kampus Mengajar. “Saya ingin menambah pengalaman dan soft skill dalam mengajar anak – anak di SD. Melalui program inilah saya berkesempatan menyalurkan kemampuan mengajar,” ungkapnya.
Syahrul mengatakan salah satu program yang dilakukan pada bulan pertama yakni mendirikan pojok baca. “Karena fasilitas sekolah ini kurang memadai, akhirnya membuat fasilitas seperti perpustakaan mini yang diberi nama pojok baca. Pojok baca memiliki manfaat bagi siswa apabila ingin membaca buku di kelas, dan meningkatkan pengetahuan siswa secara luas,” ujarnya.
Ia melanjutkan Progam pojok baca ini membuat siswa merasa senang. Mereka tidak lagi merasa kesulitan ketika ada pembelajaran yang kurang mengerti. Selain itu, siswa bisa mengunjungi pojok baca setiap waktu sesui keinginan para siswa. Program selanjutnya yakni adaptasi teknologi yang ditujukan kepada guru dan siswa. Menurut pria kelahiran Sidoarjo ini, kebanyakan tugas siswa hanya dibagikan pada grub WhatssApp saja. “Dengan pemberian adaptasi teknologi melalui google form, diharapkan pembelajaran menjadi lebih efektif,” tutur Syahrul.
Selama mengikuti kegiatan Program Kampus Mengajar, Syahrul merasa bangga bisa mengajar siswa secara langsung. “Kegiatan mengajar ini selain menambah pengalaman dalam mengajar, saya bangga bisa mengamalkan ilmu kepada siswa,” lanjutnya. Tak lupa ia sering berpesan kepada anak – anak di kelas. “Meskipun sekolah di daerah pelosok, jangan pernah minder dengan anak yang bersekolah di daerah maju. Karena mencari ilmu dimana saja itu sama, asalkan diawali dengan niat,” pungkas Syahrul.
Ditulis : Anis Yusandita
Edit : Asita Salsabila