Umsida.ac.id – Mengasah kemampuan berbahasa dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengikuti ajang perlombaan. Itulah kiranya yang dicoba oleh Ein Bashiroh, mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, hingga ia berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional dalam ajang “National Language competition, Language Fest 2021, dengan tema The Spirit of Language, We Will Conquer The World” yang diadakan oleh Language Community, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Mahasiswa asal Bangil Pasuruan ini berhasil mendapatkan juara tiga dalam sub lomba khitobah atau pidato berbahasa arab. “Dalam ajang perlombaan tersebut ada tiga buah lomba, pertama Speech (bahasa inggris), khitobah (bahasa arab), dan Korean culture. Dan diantara tiga sub lomba ini saya memilih khitobah, karena kebetulan yang saya pelajari adalah bahasa arab,” ungkap Ein pada Jurnalis Umsida, Selasa (21/09).
Ein -sapaan akrabnya- mengungkapkan dirinya tidak menyangka akan masuk dalam tiga besar dan menjadi juara, karena awalnya ia hanya ingin menambah pengalaman dan wawasan. “Awalnya saya ditawari oleh Kaprodi PBA untuk mewakili Umsida, dan akhirnya saya coba untuk menguji keberanian, adapun menang atau kalah menurut saya tidak masalah, karena dalam perlombaan tidak akan lepas dari menang dan kalah,” tutur mahasiswa semester tiga ini.
Al-Ajyaalul Mutarobbiyah Tahta Liwaail Lughotil Arobiyyah (Generasi Terdidik di bawah Bendera Bahasa Arab) merupakan judul pidato yang ia bawakan dalam perlombaan tersebut. Alasannya mengambil judul itu, “Saya melihat generasi islam saat ini sangat miris, mudah terbawa arus dan terombang-ambing oleh zaman, pergaulan bebas, dan lain-lain. Islam tidak melarang untuk bergaul dengan sesama, bahkan islam mengajarkan untuk menjalin ukhwah dan persaudaraan dengan sesama muslim maupun non muslim, tentunya dengan batasan-batasan tertentu,“ ungkap mahasiswa kelahiran 24 Mei 2020 ini.
“Untuk itulah perlunya membangun sebuah generasi terdidik dibawah bendera bahasa arab, mengapa bahasa arab? Karena bahasa arab adalah bahasa al-quran dan as sunnah, dengan mempelajarinya diharapkan generasi islam akan menjadi generasi yang rabbani, yang tidak mudah terombang-ambing oleh arus zaman,” tambahnya.
Mahasiswa asal Bangil, Pasuruan ini berharap pidatonya dapat memotivasi orang lain menjadi lebih semangat dalam mempelajari bahasa arab meskipun dari nol. Ia pun memberikan sedikit pesan untuk mahasiswa lainnya, “Menikah muda bukanlah alasan untuk putus meraih cita-cita, teruslah mengasah bakat dan kemampuan selagi masih muda. Jangan pernah mengeluh tidak bisa sebelum mencoba,” tuturnya.
Ditulis: Rina Aditia DA
Edit : Etik S