Umsida.ac.id – Mochammad Lutfi Tusamsri, wisudawan jebolan Program Studi (Prodi) Informatika S1 sebagai mahasiswa berprestasi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dalam acara wisuda ke-38, di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Kampus 1, Celep Sidoarjo, Sabtu (16/10).
Sosok yang akrab disapa Lutfi ini semasa kuliah pernah menjuarai berbagai kompetisi diantaranya Juara 1 Kelas 48 Kg Putra Amateur Kickboxing Championship tahun 2017, Juara 3 Newaza Putra Kelas A Kejuaraan Ju-Jitsu Universitas Muhammadiyah Ponorogo VIII tahun 2019, Juara 2 kelas perorangan 48kg Senior Putra Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Muaythai Amatir 2017 Ngawi, Juara 2 kelas Newaza -50kg Dewasa Putra Eksebisi Pekan Olaraga Provinsi (Porprov) Jawa Tim VI 2019 Gresik, dan Juara 3 kelas perseorangan Sambo Sport -54kg Senior Putra Kejurprov Sambo Amatir Jatim 2019 Surabaya.
Seluruh prestasi yang disabet Lutfi berawal dari hobi dan kecintaannya dengan dunia silat. Lutfi menyadari, tak seberapa pintar dalam akademik bukan berarti berhenti mengejar prestasi dan impian. Ia pun mengembangkan bakatnya itu lewat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ju-Jitsu.
Tak ayal seluruh waktu, tenaga, dan pikiran itu ia kerahkan untuk bidang yang disukai. “Hobi saya salah satunya memang olahraga dan kebetulan di Umsida sendiri ada UKM Ju-Jitsu yang bisa menjadi wadah untuk menyalurkan hobi saya,” tutur pria asal Ngawi tersebut.
Kepada tim Umsida, Lutfi mengaku sudah menekuni salah satu cabang olahraga (Cabor) Ju-Jitsu sejak 2015. Baginya hampir tak ada waktu untuk bermain-main. Ia fokus menjalani rutinitasnya dengan berlatih dan membabat habis waktu bersantai yang dimiliki hanya untuk berlatih. “ketika ada kompetisi, harus ada training center minimal 3 bulan sebelum pelaksanaan,” ungkapnya. Waktu dan Jarak menjadi bentuk pengorbanan yang ia lakukan selama berkuliah.
Meskipun tidak ada bakat turunan dari orang tua, ayah Lutfi yang bekerja sebagai karyawan di pabrik swasta dan ibunya sebagai ibu rumah tangga tetap berikan dukungan penuh kepada putranya itu. “Orang tua saya selalu mendukung selama kegiatan tersebut tidak melanggar hukum, merugikan orang lain, dan juga tidak mengganggu kuliah saya,” jelasnya. Pelatih, teman-teman serta partner sparring di tempat latihan juga menjadi support system Lutfi.
Ilmu yang dipelajarinya selama di UKM juga tak berhenti hanya pada dirinya sendiri. Pria kelahiran tahun 1998 itu menuturkan, aktif juga sebagai privat trainer untuk Cabor Ju-Jitsu sejak semester 3 hingga semester 6. “Lumayan hasilnya bisa buat tambahan uang saku selama kuliah,” tuturnya.
Menurut Lutfi, berkuliah di Umsida dapat memberikan ia berbagai kesempatan untuk berkembang. “Selama berkuliah banyak mendapatkan teman yang baik, lalu pihak kampus Umsida sendiri memberikan wadah serta dukungan untuk mahasiswanya yang ingin berprestasi mbak,” ucapnya. Ia mengimbuhkan, meskipun sempat mengalami banyak kendala dalam membagi waktu antara kuliah, mengerjakan tugas, dan latihan di malam hari, Lutfi masih bisa mengatur semuanya.
Lebih lanjut, Lutfi juga menyampaikan pesan agar mahasiswa memiliki niat yang kuat dan disiplin dalam manajemen waktu. “Harus pintar dalam hal manajemen waktu, ikut kegiatan yang disukai, dan lebih bagus lagi jika kegiatan tersebut dapat menunjang prestasi mahasiswa nantinya. Jadi harus pinter bagi waktu antara kegiatan untuk prestasi dengan kegiatan perkuliahan. Jangan sampai kesusahan sendiri ujung-ujungnya,” tandasnya.
Penulis : Shinta Amalia Ferdaus