Umsida.ac.id – “Indonesia sangat membutuhkan anda, terutama tempat-tempat yang terpencil,” ucap Puspita Handayani MPd I S Ag, pembicara sekaligus Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kampus Mengajar (KM) 2 dalam acara “Sosialisasi and Sharing Session Kampus Mengajar 3”, Kamis (2/12). Acara ini diadakan live YouTube Umsida1912 dan Zoom meeting.
Dalam sesinya, Puspita menceritakan betapa berharganya pengalaman yang ia dapat ketika menjadi DPL dalam KM 2. Ia terpilih menjadi DPL di SD Al Lathifah Kabupaten Pasuruan dengan membawahi 6 mahasiswa KM 2 yang berasal dari berbagai universitas dari Provinsi Jawa Timur.
Menurut dosen prodi manajemen Umsida ini, sekolah yang ia bimbing merupakan sekolah terpencil, lokasinya ada di pinggiran kota dan mayoritas berasal dari masyarakat ke bawah. “Hampir 20% siswa di sekolah tujuan harusnya bersekolah di SLB, tetapi kurangnya pemahaman tentang itu,” katanya. “Apalagi selama pandemi, sekolah-sekolah dasar di pinggiran hampir tidak menerima pelajaran sama sekali. Jangankan daring, orang tua saja tidak memiliki HP,” lanjutnya.
Namun, dengan kondisi yang serba terbatas, justru Puspita beranggapan jika ini adalah tantangan. Tantangan yang diperuntukkan bagi dirinya dan 6 mahasiswa KM 2 yang ia bimbing untuk tetap menjalankan 3 tujuan program KM2, yaitu gerakan literasi, adaptasi teknologi, administrasi dan manajeral.
Pada awal bertugas, Puspita mendapati fakta jika banyak sekali kendala di sekolah. “Saat itu sama sekali belum ada pembelajaran, kemudian teman-teman KM 2 membantu dengan adanya kelas tambahan. Bisa dibayangkan saja, kelas 4 SD masih belum bisa membaca,” katanya.
Selain membantu mengajar murid-murid SD, Puspita menjelaskan, mahasiswa program KM 2 juga mengajari para guru untuk beradaptasi dengan teknologi. Mahasiswa program KM 2 mengajari para guru dengan metode pembelajaran yang lebih tren, seperti google meet dan pembelajaran melalui video. Tak lupa, sebagai bentuk implementasinya, mahasiswa program KM 2 mengikutkan SD Al Lathifah dalam lomba tahfidz online yang sekaligus merupakan kegiatan unggulan di sekolah ini.
Sebagai kenang-kenangan fisik, Puspita dan mahasiswa KM 2 menciptakan perpustakaan mini di bawah tangga lewat koordinasi bersama dengan kepala sekolah SD. Yang tadinya sekolah tidak memiliki perpustakaan karena tidak ada lahan ruangan, namun sekarang sekolah memiliki perpustakaan mini yang terletak di bawah tangga. Dengan sedikit sentuhan kreasi dari mahasiswa bimbingan Puspita, perpustakaan mini mengubah orang tua siswa yang apatis dengan fasilitas sekolah menjadi tertarik untuk ikut melengkapi koleksi buku perpustakaan.
Di akhir sesi, Puspita menyampaikan pesan untuk para calon KM 3 berdasarkan pengalamannya menjadi DPL pada KM 2.”Yang terpenting jangan mencari nominal, tapi carilah pengalaman karena pengalaman sungguh berharga,” tandasnya.
Ditulis : Angelia Firdaus