Umsida.ac.id – Berkunjung ke Kabupaten Sidoarjo dalam rangka mengisi kajian ahad pagi, sehari sebelumnya, Prof Dr Muhammad Sirajuddin Syamsuddin MA dijamu Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melalui acara Bincang Santai, Sabtu (27/8). Bertempat di Ruang KH Mas Mansyur, acara dimulai pukul 20.00
Dihadiri oleh Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi, Warek I Dr Hana Catur Wahyuni ST MT, Warek II Umsida Heri Widodo MSi Ak, Warek III Umsida Eko Hardiansyah MPsi Psikolog, BPH Umsida Prof Achmad Jainuri MA PhD dan jajarannya, serta Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidoarjo (PDM Sidoarjo) dan pejabat struktural Umsida.
“Mohon Prof Din menyampaikan hal-hal yang menjadi penting untuk kita semua tahu, banyak hal yang terbaru di negeri ini supaya kita lebih paham bagaimana kita menyikapinya,” tutur Rektor Umsida membuka jalannya kegiatan malam itu.
Dalam kesempatannya, Prof Dr Muhammad Sirajuddin Syamsuddin MA membahas berbagai polemik dan perkembangan Indonesia. Pembahasan polemik bidang politik hingga kaitannya dengan perkembangan Muhammadiyah. “Al-Imran ayat 104 itu jangan berhenti, pertama dakwah science, alhamdulillah kita luar biasa menjadi gerakan masyarakat madani yang berkemajuan, dan secara objektif saya memberi penghargaan kepada PP Muhammadiyah dengan jajarannya, luar biasa gerakan-gerakannya, termasuk internasionalisasi Muhammadiyah,” tuturnya.
Internasionalisasi itu diwujudkan Muhammadiyah dalam beberapa tahun belakangan dengan mendirikan berbagai universitas atau perguruan tinggi di mancanegara, baik di Australia, Malaysia, dan pengakuan organisasi Muhammadiyah di Amerika. “Dan dalam negeri saya kira prestasi universitas kita, termasuk Umsida ini, saya pikir yang sepertinya bagus. Umsida ini perguruan tinggi Muhammadiyah yang sering saya dengar waktu saya di Amerika, pokoknya tiap kali itu, ngomongnya Umsida aja,” ujar mantan Ketua PP Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 tersebut.
Selanjutnya, Prof Dr Muhammad Sirajuddin Syamsuddin MA juga menyebut dalam Al-Imron ayat 104 ini, menguatkan fondasi dalam dakwah menjadi hal yang penting. “Yang kedua ini amal ma’ruf nahi munkar ini dilaksanakan hasil dari yang pertama, dakwah itu bisa pupus, apalagi jika tidak kuat fondasi,” tegasnya.
Bincang santai bersama Prof Dr Muhammad Sirajuddin Syamsuddin MA itu beberapa kali mengundang gelak tawa di antara tamu yang hadir. Kegiatan kemudian berakhir hingga sekitar 20.40 dan esoknya di hari Minggu, Prof Dr Din Syamsuddin MA melanjutkan kegiatan peresmian Masjid Al-Furqon di Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.
(Shinta Amalia/Etik)
*Humas Umsida