Umsida.ac.id – Menjadi minoritas perempuan di kelas tak menyurutkan semangat Shinta Caroline Stevi Yanti untuk berprestasi. Malah, wisudawan prodi Teknik Elektro ini meraih predikat sebagai wisudawan berprestasi dalam acara wisuda Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ke-40.
Saat diwawancarai umsida.ac.id, Sabtu, (22/10), Shinta menyampaikan rasa senangnya sebab akhirnya ia akan dipanggil maju ke depan sebagai wisudawan berprestasi saat acara wisuda. Ia mendapat predikat sebagai wisudawan berprestasi setelah berhasil menang dalam tiga kompetisi selama duduk di bangku perkuliahan, yaitu :
1. Juara III Tingkat Asia Kategori Prototype Electric Shell Eco-Marathon Asia 2022
2. Peraih Emas Smart Home IoT Hackathon pada Kegiatan Kompetisi Mahasiswa Muhammadiyah (KMM) dan Program Kreativitas Mahasiswa Muhammadiyah (PKMM) Tahun 2020
3. Juara II Sistem Kemudi dan Pengereman Kategori Prototype Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2020 (IMEI Team Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)
Beberapa kompetisi yang diikuti Shinta memang selaras dengan jurusan yang ia ikuti. Ia juga mengatakan jika tips menjadi wisudawan berprestasi ialah mengikuti kegiatan yang kita senangi lalu mencoba daftar lomba sesuai bidang tersebut.
Pada awalnya, anggota Tim Ikatan Mahasiswa Elektro Indonesia (IMEI) Umsida ini menjadikan kompetisi sebagai kegiatan untuk mengisi waktu saja. Perlombaan pertama ia ikuti saat awal pandemi covid-19 dan perkuliahan dilaksanakan secara daring. Karena tak banyak kegiatan kuliah yang menyibukkan, alhasil ia menerima tawaran untuk ikut kompetisi pertama kali di tahun 2020 dan langsung meraih medali emas.
Hal uniknya, Shinta menyebut dirinya adalah kaum minoritas di dalam kelasnya. Pasalnya, hanya ada tiga mahasiswi diantara beberapa mahasiswa di dalam kelasnya.
Kendati demikian, keadaan minoritas itu tak membuat Shinta patah semangat, justru sebaliknya. “Karena saya adalah minoritas di angkatan saya prodi Teknik Elektro, perempuannya hanya ada 3. Jadi saya harus pintar-pintar membawa diri, bergaul yang positif, dan ikut kegiatan-kegiatan positif, contohnya ikut riset mobil listrik di IMEI TEAM,” ujarnya.
Di akhir wawancara, mahasiswa yang tuntas menyelesaikan perkuliahan tepat waktu ini menyemangati teman-teman angkatannya dan yang masih ada di bangku perkuliahan. Ia mengatakan jika perkuliahan harus diselesaikan agar tidak membuat waktu dan biaya yang sudah kita keluarkan sia-sia.
Ditulis : Angelia Firdaus