Umsida.ac.id– Sambut pemilu dengan gembira, Indonesia 5 tahun kedepan ada di tangan kita, begitu ungkap Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Hidayatullah MSi dalam podcast Umsida Menyapa di channel youtube Umsida1912.
Sambut Pemilu 2024
Pemilihan umum (Pemilu) ini adalah pesta demokrasi 5 tahunan tentunya. Karena pemilu akan datang maka Rektor Umsida itu menghimbau agar masyarakat menyambutnya dengan gembira. Wujud dari penyambutan itu adalah dengan menyuarakan pilihan terhadap calon pemimpin negara dan tidak golput.
“Pemilu sudah mau datang maka seluruh rakyat Indonesia baik di dalam negeri maupun di luar negeri harus menyambutnya dengan gembira, harus gembira tidak boleh bersedih. Karena kita semua menunggu momentum pergantian pimpinan nasional itu. Wujud kegembiraan kita di dalam menyambut pemilu itu adalah kita semua harus mengikuti dalam proses pemilu itu nanti sebagai warga negara kita gunakan hak pilih kita,” Ujarnya
Mendapati pertanyaan dari Dian Rahma Santoso MPd sebagai host dalam podcast tersebut mengenai seperti apa seharusnya pemilihan umum berjalan. Dr Hidayatullah memaparkan bahwa sesuai dengan aturan pemilu yang sering diungkapkan, bahwa kegiatan ini harus dilaksanakan secara luber dan jurdil baik dari sisi rakyat Indonesia sebagai pemilih maupun KPU sebagai penyelenggara.
Baca juga: Pesan Penting Rektor Umsida Kepada Mahasiswa KKN Pencerahan 2024
“Harus dilakukan dijalankan dengan Luber yaitu Langsung, Umum, Bebas Rahasia dan ditambah lagi Jurdil yaitu Jujur dan Adil, bahwa pemilu ini adalah pesta rakyat yang kita laksanakan secara langsung dan bersifat serentak di dalam negeri dan di luar negeri bagi masyarakat Indonesia. Tetapi harus bisa dijamin bahwa setiap warga negara yang mempunyai hak suara itu bisa menjalankannya dengan sebaik-baiknya tanpa adanya intimidasi tekanan atau apapun yang serupa,” Jelasnya.
Selanjutnya prinsip jujur dan adil ini menurut paparan Rektor Umsida diperuntukkan bagi para penyelenggara pemilihan umum mulai dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
“Prinsip jurdil ini menyangkut pelaksana pemilu, kita tentu berharap dari KPU pimpinan tertinggi sampai petugas KPPS di desa-desa bisa menjalankan tugas penyelenggaraan pemilu ini dengan jujur dan adil berikan hak kepada seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai hak itu dan jalankan tugas kepemiluan ini dengan penuh kejujuran tidak boleh ada kecurangan tidak boleh ada manipulasi semua hak suara yang telah diberikan oleh rakyat harus betul-betul dijaga sampai pada perhitungan terakhir di KPU pusat nanti dan itu akan menentukan siapa yang akan menjadi pimpinan kita,” Jawabnya dengan tegas.
Baca juga: Stunting Jadi Fokus UKM PIK M Umsida Gelar Edukasi Konselor Sebaya
Tak hanya presiden dan wakil presiden yang akan ditentukan, pada 14 Februari 2024 nanti juga akan menentukan siapa yang akan menduduki kursi legislatif. Jika rakyat Indonesia berhasil memilih para pemimpin baik eksekutif maupun legislatif dengan tepat maka bangsa Indonesia 5 tahun kedepan memiliki peluang lebih besar untuk semakin maju.
“Selain memilih calon presiden dan wakil presiden pemilu ini juga memilih anggota legislatif ada DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten kota. Semuanya sama-sama penting kita memilih presiden dan wakil presiden sebagai pimpinan lembaga eksekutif kita memiliki anggota DPR DPD itu kita memilih wakil kita yang akan duduk di lembaga legislati,” Jelasnya.
Dr Hidayatullah menekankan bahwa keduanya adalah lembaga yang sangat strategis yang akan menentukan bagaimana nasib Indonesia setidaknya 5 tahun kedepan mulai 2024 sampai 2029. Hal ini sangat ditentukan oleh ketepatan rakyat Indonesia di dalam memilih presiden wakil presiden dan wakil-wakil kita yang akan duduk di legislatif.
“Kalau rakyat Indonesia sukses memilih calon-calon terbaik baik presiden, wakil presiden maupun pimpinan legislatif itu semuanya adalah orang-orang terbaik maka kita punya harapan dan optimisme Indonesia akan menjadi lebih baik,” Terangnya.
Karena itu “jangan sembrono dalam menjalankan pemilu ini,” Ujar Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu.
Penulis: Rani Syahda
*Humas Umsida