Umsida.ac.id– Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) selenggarakan kegiatan seminar nasional pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam penulisan karya ilmiah di auditorium KH Ahmad Dahlan Umsida, Kamis (30/05/2024).
Seminar Nasional FAI Umsida Kenali AI
Kegiatan ini menghadirkan narasumber ahli dibidang AI, Eric Julianto seorang Research Analyst di Braincore memberikan banyak pengenalan bahkan metode memanfaatkan AI dalam kehidupan terutama membantu memaksimalkan pembuatan karya ilmiah bagi mahasiswa.
“Peran AI mampu membantu dalam pembuatan karya ilmiah dalam hal referensi, analisis data, personalisasi, otomatisasi, kreativitas hingga membantu dalam pengambilan keputusan,” jelasnya.
Eric menjelaskan bahwa AI mampu menjalankan perannya dikarenakan sistem kecerdasan buatan yang di program oleh manusia untuk menjawab atau melakukan tugas yang biasa dilakukan oleh manusia secara berulang.
AI memiliki banyak peluang, lanjutnya seperti:
● Multimodal AI
AI yang bisa mengerjakan beberapa domain sekaligus (NLP, CV, RL, dll)
● Quantum Machine Learning
Melatih model machine learning dengan kekuatan komputer kuantum
● Artificial General Intelligence
AI yang bisa menyelesaikan beberapa tugas umum sekaligus
● Kolaborasi dengan teknologi lain
AI bukan teknologi yang berdiri sendiri, tapi butuh kolaborasi dengan yang lainnya seperti Software
Engineering, Internet of Things (IoT), Blockchain, dll
Baca juga: 15 Mahasiswa PPK Ormawa Umsida Buat Saung Sinau di Desa Pelosok Sidoarjo
Meski memiliki banyak peluang, AI juga memiliki tantangan yang perlu dihadapi oleh usernya, seperti:
● Etika dan keamanan
Pengembangan AI dapat menimbulkan banyak masalah etika dan keamanan
seperti privasi data, keamanan siber, dan penggunaan AI untuk tujuan yang tidak etis.
● Keterbatasan data
AI memerlukan data yang cukup untuk dilatih dan dikembangkan, namun masih
ada keterbatasan dalam ketersediaan dan kualitas data.
● Kurangnya transparansi
Beberapa model AI mungkin sulit dipahami oleh manusia dan kurang
transparan, sehingga sulit untuk mengambil keputusan yang tepat berdasarkan model tersebut.
● Ketergantungan
Dalam beberapa kasus, manusia menjadi sangat tergantung pada teknologi AI,
sehingga sulit untuk berfungsi secara optimal tanpa adanya teknologi tersebut.
Peluang
Baca juga: Dosen Umsida Jadi Sekretaris Asosiasi SDGs Indonesia Network
Acara ini diselenggarakan oleh FAI Umsida untuk mewujudkan salah satu mottonya.
“Kami memiliki moto FAI HEBAT, yaitu Harmonis, Edukatif, Berprestasi, Adaptif dan Terpercaya. Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi kami dalam mewujudkan sikap adaptif,” ungkap dekan FAI Dr Imam Fauji Lc MPd.
Dalam sambutannya, Dr Imam Fauji memberikan wejangan bahwa sebagai muslim yang baik harus mampu mengikuti perkembangan teknologi. Bahkan bahasa Arab dalam Al quran pun diterjemahkan mengikuti perkembangan era yang ada.
“Kata sayyarah dalam Al Qur’an beberapa kali tersebut, menurut mahasiswa pendidikan bahasa Arab kata sayyarah pasti berarti mobil tapi pada saat itu zaman Nabi tentu tidak ada mobil, pada masa itu saya roh memiliki arti sebagai alat untuk perjalanan atau berkendara. Namun saat ini arti kata itu sudah terserap dengan perkembangan zaman sehingga dapat diartikan mobil pada zaman ini,” ujarnya.
Pada zaman dulu, lanjutnya ketika membutuhkan jam untuk melihat waktu orang akan terbiasa melihat jam dinding tapi teknologi saat ini membuat orang-orang bergantung pada handphone.
“Beberapa brand teknologi yang maju di zaman dulu, hampir tidak bisa bersaing lagi hari ini. Karena mereka tidak mau beradaptasi dengan perubahan teknologi yang semakin berkembang. Maka marilah kita bersikap adaptif sebagai seorang muslim,” tukasnya.
Penulis: Rani Syahda
*Humas Umsida