Umsida.ac.id– Berprestasi di ajang tapak suci, dua mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ( Umsida) sukses sabet juara di ajang Kejuaraan Daerah (Kejurda) Tapak Suci yang digelar Pimpinan Daerah (Pimda) Tapak Suci Jember, Rabu (20/11/2024).
Kisah Kemenangan Dua Srikandi Umsida
Perlombaan berlangsung pada 14-17 November 2024 di Gedung Ahmad Zainuri Universitas Muhammadiyah Jember, sebagai bagian dari perayaan Milad Muhammadiyah ke-112. Kemenangan ini menjadi bukti nyata semangat juang mahasiswa FAI dalam mengharumkan nama fakultas dan universitas.
Perjuangan Putri Hikmiyatil Latifah
Putri Hikmiyatil Latifah, mahasiswa berusia 19 tahun asal Lamongan, tampil gemilang dengan menyabet medali emas di kategori tanding kelas C dewasa putri. Kemenangan ini tak diraih dengan mudah. Hikmah menghadapi banyak tantangan, salah satunya adalah menjaga berat badan agar tetap sesuai kategori. “H-1 pertandingan, berat badan saya over, tapi saya berusaha maksimal untuk bisa masuk kelas C. Alhamdulillah, ikhtiar dan doa saya terkabul, sehingga bisa melanjutkan pertandingan,” ungkapnya.
Di babak penyisihan, Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester 3 ini menghadapi persaingan ketat. Kejar-mengejar poin membuat pertandingan berlangsung seru hingga akhirnya ia berhasil unggul di babak ketiga. Semangat dan konsistensi yang ditunjukkannya menghantarkan Putri melangkah hingga babak final dan keluar sebagai juara.
Baca juga: Dosen Fikes Umsida Ukir Prestasi Membanggakan Dalam Konferensi Internasional
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas hasil ini. Ini semua berkat doa dan dukungan keluarga serta teman-teman. Sebenarnya bukan saya yang hebat, tapi doa orang tua saya yang sangat kuat. Namun, saya tetap harus melakukan evaluasi untuk mempersiapkan event pencak silat berikutnya,” tutur Hikmah dengan rendah hati.
Bagi Hikmah, pengalaman ini memberikan pelajaran berharga tentang arti perjuangan. Ia menyebut keberhasilan ini sebagai hasil dari latihan intensif dan pengorbanan waktu istirahat di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa.
Yeni Farihatul Abadiyah Raih Pesilat Terbaik
Mahasiswa FAI berikutnya, Yeni Farihatul Abadiyah, juga mencetak prestasi luar biasa dengan meraih gelar Pesilat Terbaik untuk kategori dewasa putri kelas B. Wanita berusia 22 tahun asal Lamongan juga ini menuturkan bahwa penghargaan tersebut merupakan pengalaman yang tidak terlupakan.
“Awalnya saya sempat tidak percaya diri karena lawan saya sangat berpengalaman. Tapi saya berusaha melawan rasa takut dan tampil sebaik mungkin. Alhamdulillah, kerja keras saya membuahkan hasil,” ungkap Yeni.
Menurut mahasiswa PAI semester 7 ini, tantangan terberat yang ia hadapi adalah menjaga ketenangan di tengah tekanan kompetisi. Ia mengakui bahwa kepanikan sering kali datang sebelum bertanding, namun ia terus melatih mental dan fokusnya agar dapat tampil maksimal.
Persiapan menuju kejuaraan ini juga tidaklah mudah. Yeni bersama timnya harus membagi waktu antara kuliah, organisasi, dan latihan. Ia juga menjaga stamina tubuh serta berat badan agar tetap stabil. “Pelatih saya selalu bilang bahwa mempertahankan itu lebih sulit daripada memperoleh. Itulah yang menjadi motivasi saya selama berlatih,” katanya.
Yeni berharap prestasi ini dapat menginspirasi mahasiswa FAI lainnya untuk terus berkarya. “Kemenangan ini adalah bukti bahwa mahasiswa FAI bisa berprestasi, tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga di bidang non-akademik. Terima kasih kepada pelatih, teman-teman, dan terutama orang tua saya yang selalu mendoakan yang terbaik,” tambah Yeni.
Inspirasi dari Ajang Kejurda Tapak Suci
Prestasi Putri Hikmiyatil Latifah dan Yeni Farihatul Abadiyah memberikan kebanggaan tidak hanya bagi mereka pribadi, tetapi juga bagi FAI Umsida. Keduanya menunjukkan bahwa kerja keras, doa, dan dukungan dari orang-orang terdekat adalah kunci untuk mengatasi tantangan besar.
Ajang Kejurda Tapak Suci ini menjadi momentum penting dalam mengasah kemampuan mahasiswa FAI sekaligus menguatkan semangat juang mereka. Kedua mahasiswa ini telah membuktikan bahwa meskipun mereka harus membagi waktu antara kuliah, organisasi, dan latihan, dedikasi dan fokus yang maksimal dapat membawa mereka ke puncak prestasi.
Baca Juga: Kunjungi Desa Wisata Bobung, Mahasiswa Bahasa Inggris Umsida Belajar Budaya Lokal
Melalui ajang ini, FAI berharap semakin banyak mahasiswa yang terinspirasi untuk mengembangkan potensi mereka di bidang akademik maupun non-akademik. Prestasi gemilang ini menjadi bukti bahwa mahasiswa FAI mampu bersaing di tingkat regional, bahkan berpotensi di tingkat nasional. Semoga kemenangan ini menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa Umsida untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama almamater tercinta.
Penulis:AHW