Umsida.ac.id – Dalam upaya mendukung penurunan angka stunting di Indonesia, kelompok KKNP 35 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan kegiatan peningkatan gizi balita di desa Sentul, kecamatan Purwodadi, kabupaten Pasuruan pada Kamis, (23/01/2025).
Lihat juga: Warnai Posyandu Desa Sumberjati, Mahasiswa KKNP 61 Kolaborasi dengan Kader dan Tenaga Medis
Dengan bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Drg Dwi Wahyu Indrawati SH MKes SpPerio, mahasiswa memperkenalkan program unggulan berupa distribusi “Bubur Jagung Susu”.
Berdasarkan data dari Puskesmas, terdapat 23 balita yang terindikasi stunting. Beberapa di antaranya berusia di atas dua tahun dan dikategorikan sebagai anak dengan status gizi kurang.
Namun, edukasi bagi orang tua masih menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi mereka yang belum memahami pentingnya pencegahan stunting.
Sebanyak 87% dari balita yang terindikasi stunting hadir dalam kegiatan program ini, yang menunjukkan partisipasi yang cukup baik dari orang tua dan keluarga dalam mengikuti upaya pencegahan stunting melalui pemberian makanan bergizi.
Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB di balai desa Sentul. Mahasiswa KKN berpartisipasi aktif dalam berbagai aktivitas Posyandu, seperti pendataan balita, pengukuran berat dan tinggi badan, serta pendistribusian bubur jagung susu yang dirancang sebagai makanan tambahan bergizi.
Bubur jagung susu ini diharapkan menjadi solusi sederhana namun efektif dalam mengatasi masalah stunting.
Bubur ini cocok untuk balita di atas usia satu tahun, mengingat komposisinya dilengkapi susu full cream untuk mencegah stunting.
Kandungannya yang kaya nutrisi seperti karbohidrat dari jagung, protein dari susu, dan vitamin tambahan diyakini dapat membantu mendukung pertumbuhan optimal balita. Selain itu, pembuatannya yang mudah juga memungkinkan para orang tua untuk mengaplikasikannya di rumah.
Tantangan dan Dukungan dari Kader Posyandu
Kehadiran mahasiswa KKN mendapat apresiasi dari para kader Posyandu, seperti Nur Hamsah dan Ruwaidah.
“Alhamdulillah, kehadiran mahasiswa sangat membantu. Kami merasa tugas kami jadi lebih ringan, terutama dalam mendistribusikan makanan tambahan seperti bubur jagung susu ini. Terima kasih banyak,” ujar Ruwaidah.
Namun, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran beberapa orang tua untuk rutin membawa anak mereka ke Posyandu.
Nur Hamsah menjelaskan, “Kadang ada orang tua yang enggan datang, padahal pemeriksaan dan pemberian makanan tambahan ini penting untuk perkembangan anak.”
Respon Orang Tua Balita
Wulan, salah satu orang tua balita yang hadir, menyampaikan rasa terima kasih atas program ini.
“Setiap bulan saya rutin membawa anak saya ke Posyandu supaya tahu perkembangannya. Dengan adanya edukasi tambahan dari mahasiswa, kami jadi lebih paham pentingnya asupan gizi yang cukup,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Alfiati. Ia merasa terbantu dengan adanya bubur jagung susu ini.
“Selain membantu mencegah stunting, makanan ini mudah dibuat di rumah, jadi kami bisa mencoba sendiri sebagai pendamping ASI,” ujarnya.
Muhammad Brian Saputra selaku ketua kelompok KKN mengucapkan terima kasih atas kerja sama antara mahasiswa Umsida, kader Posyandu, dan masyarakat.
“Sinergi antara Posyandu dan mahasiswa KKN Umsida merupakan salah satu langkah penting dan berkelanjutan dalam mewujudkan desa yang lebih sehat dan bebas stunting,” katanya.
Lihat juga: Cegah Stunting Sedini Mungkin, Catin Harus Tau Hal Ini
Ia berharap agar kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan stunting serta menjadi langkah awal yang berkelanjutan.
Penulis: Saskia Dwi Anugraheni
Penyunting: Romadhona S.