Umsida.ac.id – Dr dr Agus Taufiqurrahman SpS MKes, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengisi kajian rutin Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) di Aula KH Mas Mansyur pada Jumat, (31/01/2025).
Lihat juga: 4 Tantangan Ketahanan Keluarga Dibahas pada Kajian Rutin Umsida, Ada Perselingkuhan
Beberapa peserta yang hadir dalam kajian ini seperti dosen, karyawan, tenaga kependidikan (Tendik), direktur RS ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan dan RS Siti Khodijah Taman.
Kajian ini bertema Menjaga Hidup Sehat, Berkah, dan Bahagia. Mengawali kajian, Dr Hidayatulloh MSi sebagai rektor Umsida mengatakan, “Alhamdulillah kajian ini bisa rutin dilaksanakan Umsida. Waktunya memang cukup singkat, namun semoga kajian ini dr Agus bisa memberi resep hidup yang berkah sekaligus bahagia.”
Rangkaian acara berlanjut pada penyerahan sertifikat halal dari Umsida untuk RS ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan dan RS Siti Khodijah Taman.
Kajian Rutin Umsida, Ajarkan Kebiasaan Bersyukur
Pertama-tama, Dr Agus menjelaskan tentang kebiasaan bersyukur yang harus dilakukan sejak memulai hari atau ketika bangun tidur.
“Orang sering mengatakan bahwa tidur adalah kematian pendek dan mati adalah tidur yang panjang. Jadi jika bangun tidur kita harus bersyukur karena dibangunkan Allah kembali,” ujarnya.
Selain itu, kata Dr Agus, jika berdoa sebelum tidur, maka akan mempengaruhi kualitas tidur, dan bangun menjadi segar, bukan terburu-buru.
Lantas ia bertanya, “Bagaimana caranya agar kita selalu bersyukur?”.
Menurutnya, ada beberapa hal yang membuat seseorang merasa tidak bersyukur sehingga tidak bisa menikmati apa yang dimiliki seperti apa yang terdapat dalam hadits nabi yang berbunyi:
“Lihatlah orang yang lebih rendah darimu, dan janganlah melihat orang yang lebih tinggi darimu, karena hal itu lebih dapat membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah bagimu.”
“Jadi pandanglah seluruh peristiwa itu dengan rasa syukur. Oleh karena itu mari kita terus bersyukur walau memang kita sering menjadi orang yang lupa terhadap nikmat seperti kata Rasul yaitu nikmat sempat dan nikmat sehat,” jelasnya.
Kesehatan itu, imbuh Dr Agus, bukanlah segalanya. Tapi segalanya tidak bisa dinikmati jika seseorang itu tidak sehat.
Jaga 5 Perkara Sebelum 5 Perkara
Selanjutnya, Dr Agus memaparkan agar manusia senantiasa mengingat lima perkara sebelum lima perkara yang akan terjadi.
Lima perkara tersebut di antaranya sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit, dan hidup sebelum mati.
“Sehat sendiri artinya dalam kondisi bahagia dan sejahtera yang ditinjau dari segi fisik, mental, sosial, dan spiritualitasnya,” terangnya.
Secara spiritual, menurut Dr Agus, masih banyak umat Islam yang melakukan ibadah ketika dua hal, yaitu jika ingat atau jika sedang luang. Padahal, dengan menjaga konsistensi ibadah, bisa berpengaruh baik ke kesehatan.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa orang yang tidak memiliki masalah sosial adalah mereka yang tidak melakukan hadits nabi ini:
“Sungguh menakjubkan pribadi seorang Mukmin, yaitu ketika peristiwa yang terjadi sama seperti yang dikehendaki, maka ia bersyukur dan menjadi pribadi yang lebih baik. Dan ketika peristiwa yang terjadi tidak seperti yang dikehendaki, ia akan sabar dan menjadikannya menjadi lebih baik.”
Oleh karena itu, Dr Agus berpesan agar seseorang menghadapi masalah dengan sikap yang tenang, sabar, serta bersyukur untuk menjadi lebih baik.
“Jika kita bisa bersyukur dan sabar ketika mendapati masalah, maka apapun yang terjadi kita masih memiliki harapan kebaikan,” ujarnya.
Maka, katanya, selagi masih memiliki sehat, sebaiknya harus terus disyukuri dan digunakan sepenuhnya untuk beramal saleh.
Lihat juga: Pemimpin Dalam Islam Itu Berat, Kata Ketum PP Muhammadiyah
Karena amal yang paling dicintai Allah salah satunya adalah amal yang rutin dilakukan sekalipun itu amal yang kecil.
Penulis: Romadhona S.