Umsida.ac.id – KKNP 48 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dan KKN-BBK 5 Universitas Airlangga (UNAIR) berkolaborasi untuk memanfaatkan digitalisasi promosi melalui media sosial untuk meningkatkan daya tarik wisata Kebun Pandansari.
Lihat juga: Bukit Cendono, Potensi Wisata yang Dikembangkan KKNP 58 Umsida Bersama Unair
Program ini merupakan bagian dari kegiatan KKN yang bertujuan untuk memperkenalkan Kebun Pandansari kepada wisatawan yang lebih luas melalui platform digital seperti Instagram dan TikTok.
Ketua Divisi Pariwisata KKNP 48 dari Umsida, Naura Salsabila NA, menjelaskan bahwa promosi digital menjadi strategi efektif dalam menarik perhatian wisatawan.
“Kami melihat potensi besar dari Kebun Pandansari yang belum banyak dikenal. Dengan tren digitalisasi saat ini, kami ingin memaksimalkan media sosial sebagai alat promosi utama. Melalui konten visual yang menarik, diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung,” ujarnya.
Strategi Digitalisasi untuk Menarik Wisatawan
Mahasiswa KKNP 48 Umsida dan KKN-BBK 5 Unair bekerja sama dengan pengelola Kebun Pandansari dalam pembuatan konten promosi berupa, video pendek yang menampilkan keindahan dan daya tarik wisata ini.
Video tersebut diunggah di akun Instagram dan TikTok, dengan harapan dapat menjangkau khalayak yang lebih luas.
Ketua KKN-BBK 5, Muhammad Aldi Firmansyah, mengungkapkan bahwa digitalisasi promosi merupakan langkah yang sangat relevan dengan perkembangan industri pariwisata saat ini.
“Wisatawan cenderung mencari referensi perjalanan mereka melalui media sosial. Oleh karena itu, dengan menghadirkan konten menarik seperti video cinematic, ulasan pengunjung, dan informasi unik mengenai Kebun Pandansari, kita dapat meningkatkan daya tarik destinasi wisata ini,” jelasnya.
Dalam konten video yang dibuat, mahasiswa menampilkan berbagai keunggulan Kebun Pandansari, seperti hamparan kebun yang asri, fasilitas yang menarik, seperti kolam renang, cafe, kebun durian, warung makan, rumah kelinci, kolam ikan dan berbagai spot foto.
Dampak Bagi Wisata Kebun Pandansari
Program digitalisasi promosi ini mendapatkan tanggapan positif dari pengelola Kebun Pandansari.
Firdausi selaku pengelola wisata, mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan mahasiswa memberikan manfaat besar bagi perkembangan destinasi wisata tersebut.
“Sebelumnya, wisata ini masih mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. Dengan adanya digitalisasi promosi melalui media sosial, jumlah pengunjung mulai meningkat, terutama dari kalangan anak muda yang lebih aktif di dunia digital,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa pendekatan ini sangat membantu dalam memperkenalkan Kebun Pandansari kepada wisatawan dari berbagai daerah yang sebelumnya tidak mengetahui keberadaan tempat wisata ini.
Selain itu, digitalisasi promosi juga memberikan kemudahan bagi wisatawan dalam mengakses informasi mengenai fasilitas, rute perjalanan, serta berbagai kegiatan yang dapat dilakukan di Kebun Pandansari.
Dengan terus dikelola secara konsisten, digitalisasi ini diharapkan dapat menjadi alat yang efektif dalam menjaga eksistensi dan daya tarik wisata Kebun Pandansari di tengah persaingan destinasi wisata lain.
Lihat juga: KKNP 44 Umsida Kembangkan Sumber Kambang, Sebuah Wisata Alam Lokal Sumbersuko
Dengan manajemen media sosial yang baik, wisata ini tidak hanya dikenal dalam lingkup lokal, tetapi juga menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah bahkan mancanegara.
Penulis : Naura Salsabila Neisya Azzahra
Penyunting: Romadhona S.