Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melakukan launching Prodi Kedokteran bersamaan dengan pengukuhan tiga guru besar Umsida pada Sabtu, (12/04/2025).
Lihat juga: Umsida Resmi Buka Prodi Kedokteran Tahun Akademik 2025-2026, Siap Lahirkan Dokter Profesional
“Alhamdulillah atas izin Allah dan kerjasama tim yang luar biasa terutama dari tim PPFK, sejak 2022 kami telah merancang mempersiapkan dan mengajukan prodi kedokteran,” kata Rektor Umsida, Dr Hidayatulloh MSi dalam sambutannya.
Proses Pembukaan Prodi Kedokteran Sejak 2022
Setelah mengunggah di sistem Siaga, imbuhnya, ternyata ada kebijakan baru dari pemerintah bahwa di wilayah Jawa mengharuskan akreditasi perguruan tingginya A atau unggul jika ingin mendirikan prodi Kedokteran.
Dan pada saat itu Umsida masih terakreditasi B. Maka tim PPFK berusaha menguatkan tim baru untuk mengurus Kedokteran Gigi.
“Alhamdulillah dengan kerja keras dalam bimbingan Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah yang diwakili oleh Prof Budu, dalam waktu 6 bulan sejak mengunggah sampai dengan terbitnya SK, prodi kedokteran gigi sudah menerima maba tahun 2024,” ujarnya.
Setelah itu, tambah dosen lulusan S3 UIN Sunan Ampel itu, Umsida berjuang untuk mencapai akreditasi institusi.
Umsida juga berusaha keras untuk melakukan percepatan capaian akreditasi program studi. Sejak 2022 Umsida melakukan percepatan sampai dengan 2024 akhirnya bisa mengajukan akreditasi institusi dan berbuah manis pada 19 Maret 2024, Umsida telah terakreditasi unggul.
Karena sudah mempersiapkan dari kurikulum, SDM, sarana prasarana, dan dukungan BPH tentang penyiapan anggaran, Umsida melanjutkan pembukaan program studi kedokteran.
“Alhamdulillah, berkah yang diberikan oleh Allah pada Ramadhan 1446 H kemarin, SK prodi kedokteran itu telah kami terima dari Kementerian Dikti Saintek,” tutupnya saat sambutan.
Kepala LL Dikti Wilayah VII, Prof Dr Dyah Sawitri MM yang juga hadir di kesempatan ini, mengatakan bahwa perjuangan panjang Umsida dalam membuka program studi kedokteran mendapatkan hasil yang sangat bagus dan memuaskan.
“Sampai di titik launching program studi kedokteran, semua dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Dengan proses pembukaan prodi ini, Alhamdulillah Allah mudahkan dengan kekuatan dan komitmen yang besar, akhirnya Prodi kedokteran diridhoi oleh Allah dan juga disahkan oleh negara,” jelasnya.
Ia berharap dengan adanya prodi Kedokteran ini, Umsida betul-betul bisa membantu pemerintah dalam mengentaskan stunting yang menjadi salah satu permasalahan utama di Indonesia.
Kementerian Dikti Saintek Dukung Wujudkan Sistem Kesehatan Akademik
Peluncuran program studi Kedokteran Umsida dilakukan oleh sekretaris Direktorat Jenderal Dikti Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Republik Indonesia, Prof Dr Aisyah Endah Palupi MPd.
Ia mengatakan bahwa Kementerian Dikti Saintek mendukung upaya transformasi kebijakan dari sektor kesehatan. Hal ini dinilai sangat tepat dengan pembukaan prodi Kedokteran Umsida.
“Jadi melalui pendidikan tinggi yang transformatif untuk tenaga medis dan tenaga kesehatan sesuai dengan undang-undang nomor 17 tahun 2023 tentang kesehatan yang berisi strategi gotong royong untuk mempercepat pemenuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan melalui pendidikan tinggi sesuai dengan kebutuhan wilayah,” terangnya.
Menurutnya, Umsida telah berkolaborasi dengan banyak rumah sakit di sekitarnya.
Maka ia berharap strategi kolaboratif ini terutama di tingkat nasional dapat diwujudkan melalui komitmen bersama dari Kementerian Dikti Saintek dan Kemenkes untuk penguatan sinergi pendidikan dan sistem kesehatan yang berdampak positif untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
“Adapun strategi gotong royong semua pihak ini dilakukan akselerasi dalam pemenuhan dan distribusi tenaga medis dan tenaga kesehatan melalui sistem kesehatan akademik yang merupakan kolaborasi antara perguruan tinggi, rumah sakit pendidikan, kolegium, Pemda dan masyarakat,” tutur Prof Aisyah.
Dengan kehadiran prodi Umsida, ia berharap dapat memperkuat sistem kesehatan akademik di wilayah Jawa Timur.
Pendidikan kedokteran di Umsida ini harus dijalankan dengan mengikuti standar nasional pendidikan kedokteran dan berbagai aturan lainnya yang telah ditetapkan oleh Kementerian Dikti Saintek supaya semua bisa selaras.
Menurutnya, persyaratan untuk menjamin kualitas prodi dan kesiapan penyelenggaraan pendidikan kedokteran yang sesuai standar nasional, harus menjadi komitmen untuk Umsida, PP Muhammadiyah, serta seluruh stakeholder.
Lihat juga: Wujudkan prodi Kedokteran, Ini 3 Tahun Perjalanan Umsida
“Dengan begitu, kita akan menghasilkan tenaga medis yang dapat mengabdi dan memberikan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah khususnya di Jawa Timur,” pungkasnya.
Penulis: Romadhona S.