Umsida.ac.id – Unit Kegiatan Mahasiswa Kewirausahaan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UKM KWU Umsida) sukses menggelar acara GROWPRENEUR 2025 di Gedung GKB 4 Kampus 2 UMSIDA pada Sabtu, (21/06/25).
Lihat juga: Umsida Gelar Guest Lecture Kewirausahaan, Lebarkan Jejaring Internasional
Mengangkat tema “Cultivating the Entrepreneurial Spirit in the Age of Innovation”, acara ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa agar mampu menjadi entrepreneur yang unggul dan siap menghadapi tantangan di era inovasi global.
Saat menyampaikan sambutan, Ketua Pelaksana Usy Chudaifah menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh peserta dan berharap kegiatan ini dapat menjadi bekal nyata dalam menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan mahasiswa.
“Kami harap kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda rutin, tapi bisa benar-benar jadi bekal teman-teman untuk memulai usaha dari nol,” ujar Usy.
Selanjutnya, Nisa’ Nur Kofifah selaku Ketua Umum UKM Kewirausahaan Umsida menyampaikan pentingnya meningkatkan jiwa inovasi bagi mahasiswa agar mampu menjadi penggerak ekonomi di masa depan.
Ia menambahkan bahwa mahasiswa perlu membekali diri dengan keberanian dan keterampilan.
Kreativitas dan Keberanian Memulai Usaha Sejak Dini
Pembina UKM KWU Umsida, Wiwik Sulistiyowati ST MT dalam sambutannya menekankan pentingnya kreativitas dan keberanian mahasiswa dalam memulai usaha sejak dini.
Ia juga memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan pengembangan kewirausahaan yang berkelanjutan.
Dosen Prodi Teknik Industri itu juga menyampaikan bahwa keberhasilan dalam berwirausaha tidak selalu ditentukan oleh modal besar, melainkan keberanian untuk mulai dan konsistensi dalam belajar.
“Jangan takut untuk memulai. Kreativitas itu muncul justru saat kita bergerak,” ungkapnya.
Pemaparan Materi dan Sesi Diskusi Kewirausahaan
Acara inti dalam kegiatan GROWPRENEUR yakni pemaparan oleh Nur Ravita Hanun SE MA. Dalam materinya, ia menyampaikan pentingnya memahami perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) dan Break Even Point (BEP) dalam menjalankan usaha.
Menurutnya, pemahaman yang baik tentang HPP dan BEP dapat membantu pelaku usaha menentukan harga jual yang tepat dan mengetahui kapan usaha mereka mencapai titik impas.
“Dengan memahami HPP, kita bisa tahu total biaya produksi satu produk. Dan dari BEP, kita tahu berapa banyak produk yang harus dijual supaya usaha kita tidak rugi,” jelasnya.
Melalui simulasi studi kasus sederhana, mahasiswa dibimbing menghitung biaya bahan baku, tenaga kerja, gas, minyak goreng, hingga kemasan sehingga dapat menentukan harga jual produk yang ideal di pasar.
Lebih lanjut, ia memberikan tutorial pembuatan katalog produk di media sosial dan marketplace.
Materi ini bertujuan untuk membekali peserta dalam memasarkan produk secara efektif melalui platform digital yang kini menjadi kunci kesuksesan bisnis.
“Katalog itu etalase digital. Produk yang rapi, informatif, dan menarik akan lebih mudah dijual, terutama di platform seperti Shopee dan Instagram,” tambah dosen Prodi Akuntansi itu.
Setelah pemaparan materi, para peserta secara antusias terlibat dalam sesi sharing session yang interaktif dan penuh semangat kolaboratif.
Dalam sesi ini, muncul berbagai pertanyaan mendalam dan diskusi yang produktif seputar pengalaman riil dalam berwirausaha, beragam tantangan yang dihadapi dalam strategi pemasaran, serta cara efektif dalam menyusun harga jual produk yang kompetitif.
Suasana diskusi yang edukatif ini berhasil menciptakan atmosfer yang inspiratif, mendorong peserta untuk saling bertukar ide, memperluas wawasan, dan membangun jaringan kewirausahaan yang berkelanjutan.
Dengan berakhirnya kegiatan pada sore hari, GROWPRENEUR 2025 tidak hanya menjadi agenda tahunan semata, tetapi menjadi tonggak penting dalam membentuk generasi entrepreneur muda Umsida yang progresif, kreatif, dan siap memberikan kontribusi nyata di tengah persaingan global yang semakin ketat dan menuntut inovasi berkelanjutan.
Lihat juga: Gelar Company Visit ke Industri Madu, UKM KWU Umsida Gali Banyak Ilmu Wirausaha
Melalui serangkaian materi tentang perhitungan usaha dan pemasaran digital, peserta dibekali dengan pengetahuan praktis yang penting untuk memulai dan mengembangkan bisnis.
Penulis: Fahmi Anisa Herviana