Menyelami 6 Pesan KH Ahmad Dahlan untuk Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah

Menyelami 6 Pesan KH Ahmad Dahlan untuk Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah

Umsida.ac.id – Aisyiyah memiliki kelebihan dibandingkan organisasi otonom Muhammadiyah (ortom) yang lain sehingga diberi nama organisasi khusus. Karena kekhususan itu pula ‘Aisyiyah diberi ruang seluas-luasnya untuk menyamai Muhammadiyah.

Ungkapan tersebut disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Hidayatulloh MSi saat mengawali kajian Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Gedangan bertema Ghiroh Bermuhammadiyah dan ‘Aisyiyah di TK ABA 1 Gedangan, Ahad (12/01/2025).

Menurut Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim) itu, Muhammadiyah memiliki sekolah, rumah sakit, perguruan tinggi, maka ‘Aisyiyah juga punya.

Baca juga: Kunjungan STIKI Malang ke Umsida, Tingkatkan Mutu Akademik dan Akreditasi

“Begitu juga Muhammadiyah punya usaha bidang ekonomi, Aisyiyah juga punya bidang ekonomi. Singkatnya, semua yang dilakukan Muhammadiyah tidak ada bedanya yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah. Semangat Muhammadiyah sama dengan semangat Aisyiyah,” ujarnya.

6 Pesan KH Ahmad Dahlan dalam Bermuhammadiyah dan Aisyiyah

Menyelami 6 Pesan KH Ahmad Dahlan untuk Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah

1.Setia pada Muhammadiyah

Beliau lantas mengutip enam pesan KH Ahmad Dahlan dalam bermuhammadiyah dan ber-‘aisyiyah.
“Pertama, jangan sesekali kamu menduakan pandangan Muhammadiyah dengan perkumpulan lain,” terangnya.

“Maknanya adalah kalau kita sudah menyatakan bermuhammadiyah, ya sudah, tidak boleh lagi nengok kanan nengok kiri perkumpulan lain. Apalagi pimpinan, kalau sudah jadi pimpinan dan kita masih menduakan pandangan kita maka tidak ketemu dengan pesannya Ahmad Dahlan,” imbuhnya.

2. Terima kritik dengan lapang dada.

Yang ke-dua, lanjut Hidayatulloh, “Jangan sentiment, jangan sakit hati kalau menerima celaan dan kritikan. Bahwa menjadi pengurus Muhammadiyah dan pengurus Aisyiyah, semakin kita ini aktif semakin banyak yang mengkritik, itu yang saya rasakan,” paparnya.

“Orang yang suka mengkritik itu biasanya tidak banyak aktivitasnya di Muhammadiyah dan di Aisyiyah, karena bisanya hanya ngeritik. Sedangkan kita sudah tidak ada waktu untuk mengkritik karena ada sekian banyak program kita harus kita selesaikan,” tegasnya.

3. Tetap rendah hati

Ketiga, sambung dia, “Jangan sombong, jangan berbesar hati kalau dipuji, biasa saja kita ini menjalankan tugas. Menjalankan amanah ini orientasinya satu, mardatilah hanya semata, ingin mendapat ridhonya Allah,” jelasnya.

4. Hindari sikap ‘jubriya.’

Pesan Kyai Dahlan yang ke-empat dalam ber-Muhammadiyah dan ber-‘Aisyiyah yang disampaikan bapak tiga anak itu adalah tidak jubriya, akronim dari ngujub, kikir dan riya.

Menurut Hidayatulloh, yang dikhawatirkan nabi SAW itu riya kecil, misalnya, “Pak masa kita ini tidak boleh pamer sekali sama sekali, PCA Gedangan berhasil meraih prestasi menjadi PCA terbaik se-Indonesia,” ujarnya memberikan ilustrasi pada puluhan pimpinan Aisyiyah Gedangan itu.

“Tentu boleh dipamerkan, boleh bikin spanduk sebesar-besaran dengan ucapan selamat dan sukses, sekaligus bancaan se PCA Gedangan, malah bagus. Di dalam surat Ad Dhuha dijelaskan, maka jika kamu mendapatkan nikmat, jangan diambil sendiri, maka umumkan, sebar luaskan, publikasikan,” terangnya.

“Riya itu menyangkut pribadi kita, niat yang terselubung di dalam hati kita, hanya kita sendiri dan Allah yang tahu,” tegasnya.

5. Ikhlas dalam perjuangan

Pesan ke-lima adalah ikhlas dan murni hatinya. “Kalau sedang berkembang harta pikiran dan tenaga, misal, dulu PCA Gedangan tidak punya apa-apa, sekarang sudah punya TK, suatu saat punya amal usaha lagi. Nah kita dengan ikhlas, murni hati kita saat harta kita secara pribadi maupun secara kelembagaan sedang berkembang,” tukasnya.

6. Teguh dan bersungguh-sungguh

Terakhir, pesan ke-enam KH Ahmad Dahlan adalah harus bersungguh-sungguh hati dan tetap tegak pendiriannya, jangan was-was.

“Mengurus ‘Aisyiyah, mengurus amal usaha itu harus focus, tidak boleh setengah-setengah, apalagi ragu-ragu,” tegasnya.

Wasiat KH Ahmad Dahlan

Menyelami 6 Pesan KH Ahmad Dahlan untuk Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah

Hidayatulloh lantas mengutip wasiat KH Ahmad Dahlan yang berbunyi: “Mengingat keadaan tubuhku yang kiranya aku tidak lama lagi akan meninggalkan anak-anakku semua, sedangkan aku tidak memiliki harta benda yang bisa kutinggalkan kepadamu, aku hanya memiliki Muhammadiyah yang akan kuwariskan kepadamu sekalian. Karena itu aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya,” ucapnya menirukan wasiat Ahmad Dahlan yang ditampilkan di layar pada ibu-ibu pimpinan.

Maka, lanjutnya, semangat bermuhammadiyah dan Aisyiyah haruslah menjadi semangat yang menggelora dan pada setiap jiwa dalam perjuangan.

Baca juga: Bawa Misi Desa Mandiri dan Berdaya, 981 Mahasiswa Umsida Diberangkatkan

“Supaya kita ini punya semangat yang menggelora tentu kita perlu mengetahui dan memahami Muhammadiyah Aisyiyah secara utuh,” tegasnya.

“Kita juga perlu mengetahui memahami mengamalkan dan memperjuangkan visi dan misi perjuangan Muhammadiyah dan Aisyiyah, karena itu kita perlu secara terus-menerus menyegarkan kembali pengetahuan pemahaman kita terhadap Muhammadiyah tentang Aisyiyah, seperti halnya di majelis ini,” lanjutnya.

“Kalau kita ambil secara ringkas, Muhammadiyah dirumuskan sebagai persyarikatan yang merupakan gerakan Islam dakwah Amar ma’ruf nahi mungkar tajdid dan tanwir berasaskan Islam berdasarkan Alquran dan as-sunnah bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” sambungnya.

Namanya Gerakan, katanya, “Ya harus bergerak, kalau bergerak ada dinamika di sana, Tidak boleh jalan di tempat apalagi berhenti,” ucapnya.
“Tapi bergerak juga tidak sekedar bergerak, tidak sekedar dinamis. Dinamika yang terjadi itu harus melahirkan perubahan, dan perubahan yang diinginkan oleh Ahmad Dahlan adalah perubahan ke depan, Muhammadiyah Aisyiyah harus berkembang dan bertingkat,” tegasnya.

“Muhammadiyah di masa awal dulu tidak punya apa-apa, Kyai Dahlan juga tidak punya apa-apa, tapi Kyai Dahlan punya visi besar, punya cita-cita besar dan beliau punya visi yang serius. Maka, mulailah dia membuat pengajian di rumahnya, membuat sekolah di rumahnya. Singkat cerita, tahun 1912 berdirilah Muhammadiyah dan berkembang hingga sekarang dan seterusnya,” pungkasnya.

Ditulis oleh: Dian Rahma Santoso

Berita Terkini

STIKI Malang kunjungi Umsida
Kunjungan STIKI Malang ke Umsida, Tingkatkan Mutu Akademik dan Akreditasi
January 16, 2025By
dosen Umsida dan atlet sepatu roda 3
Dukung Semangat dan Performa Atlet Sepatu Roda, Dosen Umsida Gelar Skrining dan Sharing Session
January 11, 2025By
kerja sama UBS PPNI Mojokerto dan Umsida 1
Kerja Sama Akademik Umsida dan UBS Mojokerto Tingkatkan Mutu Kebidanan
January 9, 2025By
AUM Harus Berdaya Saing: Rektor Umsida Serukan Transformasi SDM
AUM Harus Berdaya Saing: Rektor Umsida Serukan Transformasi SDM
December 26, 2024By
KKN-P 2025 Umsida
975 Mahasiswa KKN-P Umsida Siapkan Diri untuk Mengabdi
December 24, 2024By
Si Lokananta 2024, peringatan hari ibu
Momen Haru Ratusan Anak Peringati Hari Ibu dalam Event Si Lokananta
December 23, 2024By
Comm Night Run
Perdana Digelar, Comm Night Run Diikuti Lebih dari 300 Peserta dari Berbagai Daerah
December 23, 2024By
rektor Umsida saat penguatan visi misi PPI AMF
Pesan Rektor Umsida untuk PPI AMF dalam Mewujudkan Pesantren Berkemajuan
December 21, 2024By

Riset & Inovasi

abdimas literasi keuangan Islam
Dosen Umsida Edukasi Literasi Keuangan Islam, Putus Kebiasaan Pinjol
January 15, 2025By
Demi Ketahanan Pangan, Ini Inovasi Bertani Kreatif ala Dosen Umsida
Demi Ketahanan Pangan Berkelanjutan, Ini Inovasi Bertani Kreatif ala Dosen Umsida
January 5, 2025By
Empowering Womenpreneur: Umsida Dorong Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Rusunawa Pucang
Empowering Womenpreneur: Umsida Dorong Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Rusunawa Pucang
January 4, 2025By
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
September 16, 2024By
ekonomi sirkular
Dosen Umsida Beri Pelatihan Penerapan Manajemen Usaha Berbasis Ekonomi Sirkular pada Proses Produksi Pangan Halal
September 14, 2024By

Prestasi

Prof Sri, guru besar manajemen 3
Perjuangan Prof Sriyono Menuju Guru Besar di Bidang Manajemen Umsida
January 14, 2025By
Duta FPIP Umsida, Berprestasi dan Menginspirasi
Duta FPIP Umsida, Berprestasi dan Menginspirasi
January 13, 2025By
pojok statistik Umsida
Pojok Statistik Umsida Jadi Layanan Kinerja Tinggi 2024 dengan Skor 2,83 dari 3
January 9, 2025By
Unstoppable! Tapak Suci Umsida Torehkan Sejarah di UPSCC 2024
Unstoppable! Tapak Suci Umsida Torehkan Sejarah di UPSCC 2024
January 3, 2025By
Gelar Doktor dengan Fokus Halal Lifestyle
Lulus Cum Laude, Dosen Umsida Raih Gelar Doktor dengan Fokus Halal Lifestyle
December 30, 2024By