Umsida.ac.id – Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikom Umsida) memiliki cara unik dalam menyambut mahasiswa baru (maba) 2024. Pada Sabtu, (19/10/2024), Ikom Umsida menggelar acara Akamsi (Anak Kampung Komunikasi) di Pendopo Delta Wibawa.
Lihat juga: Prodi Ikom Umsida Terakreditasi Unggul, Tambah Capaian Perguruan Tinggi
Acara ini dihadiri banyak pihak, seperti dekan Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial (FBHIS), jajaran dosen Ikom Umsida, komunitas, ormawa yang ada di prodi ini, dan tentunya para maba 2024. Selain itu, ada pula jajaran alumni yang berbagi pengalaman dengan para maba.
Akamsi, tradisi menyambut maba Ikom
Ketua prodi Ikom Umsida, Nur maghfirah Aesthetika MMedKom, menjelaskan bahwa Akamsi ini merupakan tradisi tahunan Ikom dalam menyambut maba. Sebelumnya, acara ini bernama Ngobras atau Ngobrol Asik.
Namun, seiring dengan banyaknya istilah baru di Gen Z, maka acara ini berganti nama menjadi Akamsi. Arti dari Akamsi sendiri adalah wadah untuk berkumpulnya warga prodi Ilmu Komunikasi Umsida.
“Acara ini digagas oleh kakak tingkat (kating) Ikom Umsida yang sudah lama menjadi tradisi menyambut maba di prodi mbois ini. Tahun 2024 adalah tahun keenam acara ini digelar,” tuturnya.
Akamsi ini, kata Fira, bertujuan agar maba lebih mengenal prodi Ikom. Karena saat Forum Taaruf Mahasiswa (Fortama), mereka hanya dikenalkan dengan universitas dan fakultas saja, tidak sampai di tingkat prodi.
Padahal selama perkuliahan nanti, mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di lingkungan prodi.
Dosen yang sedang mengenyam pendidikan doktor di UNS itu mengatakan, “Karena itulah, saya rasa perlu diselenggarakan Akamsi supaya maba lebih mengenal prodinya,”.
Menurutnya, dengan kegiatan ini mereka mengetahui kegiatan prodi di tiap semesternya, dosen yang akan mengajar mereka, bagaimana cara mereka bisa cepat lulus, dan penggunaan sarpras yang ada di Ikom untuk menunjang perkuliahan. Tak cukup hanya jika pengenalan tersebut dilakukan saat Fortama saja.
Selain itu, ujar ibu dua anak itu, Akamsi juga bertujuan sebagai bonding antar mahasiswa baru, dosen, laboran, bahkan dengan alumni. Hal ini tentu memudahkan mereka dalam menjalankan perkuliahan, baik menjalin interaksi dengan kating maupun alumni.
Ragam aktivitas seru Akamsi
Ada banyak aktivitas yang ada di kegiatan ini. Misalnya saja battle challenge yang membutuhkan kekompakan antar kelas. Dengan berbagai permainan kelompok, mereka bisa mempererat hubungan antar temans atu kelas.
Tak hanya maba, di acara ini juga turut hadir para alumni yang saling berbagi pengalaman dan membuat proker.
“Temu alumni di acara ini bisa dijadikan sebagai sarana diskusi tentang jalannya ikatan alumni Ikom Umsida, mungkin bisa temu alumni atau reuni akbar, dan lainnya,” tutur dosen lulusan S2 Unair itu.
Di sesi sharing alumni ini, terlihat para maba yang mengajukan banyak pertanyaan baik tentang perkuliahan maupun kiat lainnya selama menjadi mahasiswa.
Kegiatan yang telah berjalan selama enam tahun ini menjadi bukti bahwa kegiatan semacam ini efektif dalam mengenalkan prodi kepada para maba.
Ditambah dengan penerapan kurikulum PBL (Project Based Learning) yang mengharuskan tiap matkul memiliki luaran praktikum sehingga mahasiswa banyak berkoordinasi dengan prodi.
Fira berharap kegiatan ini bisa friendly dengan prodi dengan segala kegiatannya.
“Semoga semua mahasiswa Ikom baik yang baru, yang sedang kuliah, dan yang sudah lulus bisa kompak selalu,” terangnya.
Para maba yang hadir tampak antusias menghadiri kegiatan Akamsi ini. Misalnya saja M. Afnani Firdaus dai kelas A2. Ia mengatakan bahwa acara Akamsi ini sangat bermanfaat bagi maba untuk lebih mengenal prodi mereka.
Mereka juga mendapatkan reward atas keaktifan dan kekompakan antar anggota kelas di akhir acara. Hingga sore hari, terpantau para maba mengikuti semua rangkaian acara dengan tertib dan bersemangat mengikuti kegiatan ini dari pagi hingga sore hari.
Lihat juga: Konferensi Internasional Ikom Umsida, Peserta dari 4 Negara Ini
“Acaranya sangat seru. Banyak rangkaian acara sehingga kami tidak bosan, interaksinya juga asik sekali, jadi kami tidak merasa canggung dengan mahasiswa lainnya maupun dosen,” ucapnya.
Penulis: Romadhona S.