Umsida.ac.id – Sejak adanya coronavirus disease atau Covid-19 yang menyebar ke Indonesia, banyak sektor usaha terutama UMKM menjadi terkena dampaknya.
Salah satu UMKM yang terdampak yaitu UMKM produksi tempe di Desa Tulangan. Budi, produsen tempe mengatakan bahwa situasi pandemi ini membuat produksinya mengalami penurunan pendapatan, “Sebelum adanya pandemi, saya bisa memproduksi tempe sampai 100 kilogram dalam sehari pembuatan, namun selama pandemi Covid-19 produksi tempe mengalami penurunan cukup signifikan yakni sebesar 70 kilogram dalam sehari pembuatan,” tuturnya pada umsida.ac.id, Kamis (4/3).
Dari permasalahan tersebut, Mahasiswa KKN-P Umsida mencoba menstabilkan penjualan UMKM tempe melalui inovasi baru yaitu dengan membuat Bola Tempe.
Koordinasi Desa (Kordes) Tim KKN-P kelompok 54, Trian Bagus menjelaskan bahwa tempe merupakan makanan khas Indonesia yang terbuat dari kedelai asli dan mengandung banyak nutrisi baik bagi tubuh, “Kami berinisiatif untuk mengolahnya menjadi bola tempe agar semua masyarakat dapat menerapkan budaya makan tempe yang bermanfaat bagi kesehatan,” ujarnya.
Trian menambahkan, dalam olahan tempe tersebut membuat variasi yang unik dengan perpaduan bahan lainnya, “Kami olah tempe dengan sayur seperti wortel. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak yang sulit makan sayur jadi suka sayur melalui gurihnya tempe tersebut. Kami membuat bola tempe menjadi tiga varian rasa yaitu rasa keju mozarella, coklat dan ayam,” terangnya.
Salah satu mahasiswa Tim KKN-P Umsida, Ahsanu Amal berharap dari kegiatan inovasi pengolahan tempe tersebut bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Tulangan, “Kami berharap dapat membantu menstabilkan omset penjualan UMKM tempe yang diproduksi oleh Pak Budi serta meningkatkan perekonomian UMKM yang ada di desa Tulangan khususnya pada situasi pandemi yang terjadi sampai saat ini,” pungkasnya.
Penulis : M Erry Affandi dan Shendi Helmaniah
Editor : Asita Salsabilla Maharani