Umsida.ac.id– Dengan tujuan benchmarking, pustakawan Universitas Darussalam (Unida) Gontor mengunjungi Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Rombongan Unida sebanyak 6 orang, Direktur utama perpustakaan Al-Ustadz Syamsul Hadi Untung MA MLS bersama 5 anggotanya Muhamad Taufiq Riza, Muhammad Ridwan, Muhamad Fajar, Amalul Fahrul Handika AMdT, Mawardi Dewantara S Ag disambut oleh kepala perpustakaan Umsida Ainur Rochmania SSos MSi, beserta anggotanya.
Ketika memasuki perpustakaan kepala perpustakaan Umsida menjelaskan sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan, bagaimana cara mendapat dana hibah dari pemerintah maupun pihak lain untuk menambah fasilitas perpustakaan, tidak hanya itu di lantai 2 bu Ainur menjelaskan bagaimana cara mengelola website perpustakaan di my umsida sekaligus mengelola jurnal dan skripsi para mahasiswa.
Para pustakawan Unida juga melihat lihat pojok baca seperti di lantai 1 ada BI corner di lantai 2 ada Said Nursi corner. Kemudian mereka berinteraksi dengan bagaimana sistem di Umsida mengelola buku-buku yang akan masuk ke perpustakaan,
Ust Syamsul “buku buku yang tertumpuk ini nanti diarahkan kemana ya bu?,” tanyanya sambil menunjuk buku-buku yang ada di rak.
Bu Ainur” buku ini nanti akan kami digitalisasi pak, dan buku-buku ini akan kami hibahkan kepada yang membutuhkan namun, ada beberapa juga yang tetap kami arsipkan,” jawab kepala perpustakaan bersama para staffnya.
Hingga perjalanan mereka sampailah di lantai 3 gedung perpustakaan kemudian berkumpul di ruang pertemuan dan berdiskusi labih lanjut mengenai bagaimana tips perpustakaan Umsida mendapat banyak hibah bahkan saat ini sudah terakreditasi A.
Ust Syamsul bersama stafnya menanyakan bagaimana cara mendapat fasilitas bahkan hibah sehingga bisa menciptakan perpustakaan yang sudah tertata rapi dengan sistem bahkan nyaman untuk para mahasiswa belajar.
“Tentunya ini semua juga alhamdulillah karena pimpinan kami sangat mendukung, saya sangat bersyukur atas perhatian pimpinan yang sangat mengutamakan kami sehingga beliau sangat membantu dari segi pengalihan dana hingga memprioritaskan pembangunan dan fasilitas perpustakaan terutama saat kami akan akreditasi,” jelas bu Ainur.
Perpustakaan Umsida ini buka mulai pukul 08.00 hingga 21.00 kecuali hari sabtu hanya sampai pukul 12.00, berbeda dengan Unida karena berbasis pesantren maka perpustakaan buka lebih lama untuk melayani mahasiswanya.
Bu Ainur juga menjelaskan mengenai sertifikasai para pustakawannya yang telah berhasil mendapat sertifikasi profesional setelah mengikuti uji sertifikasi dan mendapat nilai sesuai dengan standart keprofesiannya.
Ust Syamsul dalam forum diskusi membuka sambutannya dengan mengucapkan terima kasih kepada Umsida yang berkenan menerima kehadirannya dan beliau menjelaskan apa tujuannya berkunjung di Umsida.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Umsida yang telah menyambut kami dengan sangat baik, tujuan kami kesini adalah untuk kunjungan, belajar, ngaji mengenai bagaimana perpustakaan Umsida dan mungkin juga kami berharap tips dari Umsida karna perpustakaan umsida sudah terakreditasi A. Kedatangan kami ini juga seizin pimpinan Universitas, saat saya menanyakan mengenai rencana kunjungan ini beliau langsung mengizinkan dengan pesan setelah ini perpustakaan Unida harus segera akreditasi,” paparnya.
“Tapi kami kira manajemen pengelolaan yang ingin kami cari tau, dan perpus kami disana masih sangat sederhana. Namun saya juga menggerakkan orang orang disana bahwa perpustakaan adalah jantung institusi, Ayok kita besarkan perpustakaan kami,” sambung direktur perpustakaan Unida yang sekaligus sebagai dekan di fakultas ushuludin.
*Humas Umsida
Rani Syahda Hanifa