Umsida.ac.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pencerah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (KKNP Umsida) kelompok 42 desa Kertosari, Purwosari, Pasuruan, menggelar sosialisasi bertema “Stop Bullying” di SD Negeri Kertosari 1 pada Senin, (20/01/2025).
Lihat juga: Tak Hanya Fisik, Ini 5 Contoh Verbal Bullying di Lingkungan Pendidikan Menurut Riset
Dengan dihadiri oleh guru terutama wali kelas, seluruh siswa kelas lima dan enam, sosialisasi ini bertujuan untuk mengurangi kasus perundungan di tingkat sekolah dasar yang tak hanya melalui fisik saja, namun juga secara verbal dan lainnya.
Masih Banyak Bullying di Sekolah
Ditambah lagi dengan pernyataan Samsul Arifin selaku kepala sekolah SD Negeri Kertosari 1 yang mengungkapkan bahwa masih banyak siswa yang melakukan perilaku perundungan secara verbal dan non verbal.
Ia menduga hal tersebut terjadi karena faktor lingkungan dan pertemanan siswa. Mereka lebih banyak bergaul dengan orang yang lebih tua.
Dengan hasil observasi tersebut, mahasiswa KKNP 42 Umsida memutuskan untuk menggelar sosialisasi “Stop Bullying” menggunakan media visual agar siswa mampu meresapi setiap materi yang disampaikan dengan cara yang lebih menarik dan menyenangkan.
Dalam acara tersebut, para mahasiswa menggunakan pendekatan secara interaktif melalui ice breaking, pemutaran video pendek terkait contoh perilaku perundungan, dan tanya jawab berhadiah terkait dengan video yang ditampilkan.
Materi yang dibawakan adalah seputar pengertian bullying, jenis-jenis bullying, juga langkah-langkah yang harus dilakukan ketika menemukan peristiwa bullying baik dirumah maupun di sekolah.
Salah satu guru SD Negeri Kertosari 1, Retno mengatakan bahwa pihak sekolah mengapresiasi kegiatan ini karena bisa memberikan motivasi kepada siswa agar giat belajar setinggi-tingginya seperti mahasiswa.
Siswa-siswi menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan berlangsung,salah satu siswa kelas enam, Hafid, mengatakan bahwa ia merasa senang bisa lebih memahami bagaimana pentingnya bersikap baik kepada teman-temannya.
“Di kelasku biasanya ada teman yang mengejek nama orang tua dan juga menghina fisik, harapanku semoga setelah adanya kakak-kakak KKN jadi tidak ada bully lagi biar lebih nyaman saat sekolah,” katanya,
Tak kalah aktifnya saat kegiatan berlangsung, Sinta, murid kelas lima juga mengungkapkan, “Sekarang jadi tahu tentang jenis-jenis bully dan bakal lapor bapak ibu guru kalau ada kejadian itu.”
Tak Hanya Melalui Sosialisasi
Ketua KKNP 42 Umsida, Muhammad Ramdhan Adi Pratama, menjelaskan bahwa para mahasiswa tak hanya menggabungkan aksi ini melalui sosialisasi saja, tapi membuat poster yang ditempel pada mading sekolah.
“Poster tersebut berisikan peristiwa perundungan secara singkat, jenis-jenis bullying, dan langkah sederhana yang harus mereka lakukan jika menemukan peristiwa tersebut,” jelasnya.
Sosialisasi ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang perundungan, imbuh Adi, tetapi juga menanamkan nilai empati, toleransi dan saling menghargai diantara siswa. Ia berharap kegiatan ini menjadi langkah untuk membangun budaya anti bullying di SD Negeri Kertosari 1.
Selain dari mahasiswa KKN, sekolah ini juga rutin menggunakan anti bullying di setiap kegiatan upacara.
Lihat juga: KKN-T 17 Umsida Realisasikan Sekolah Ramah Anak Melalui Kampanye Anti Bullying
Setelah sosialisasi, acara di akhiri dengan pemberian hadiah alat tulis kepada siswa-siswi kelas 5 dan 6 sebagai apresiasi atas keaktifannya saat mengikuti kegiatan sosialisasi.
Penulis: Elfira Armilia
Penyunting: Romadhona S.