Umsida.ac.id – Dalam rangka melaksanakan program Tri Dharma Perguruan Tinggi tahun 2020 – 2021, riset dan pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) secara khusus menanggulangi dampak buruk wabah Covid 19 pada kehidupan bermasyarakat dan berorganisasi. Hal ini disampaikan Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Umsida Dr Sigit Hermawan M Si, “Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada tahun ini Riset dan Pengabdian pada Masyarakat berfokus pada penguatan empati, kesetiakawanan sosial, sekaligus kemampuan dalam memahami dan memberikan solusi atas berbagai problematika yang terjadi khususnya pada masa pandemi Covid 19”, ujarnya pada Jumat (16/4)
Untuk itu salah satu tim abdimas Umsida mengangkat tema Mosquepreneur, dimana tema tersebut bertujuan untuk pemberdayaan ekonomi umat berbasis masjid sebagai upaya membangun ketahanan ekonomi umat pada masa pandemi covid-19. Pelatihan dan pendampingan program Pengabdian Masyarakat Mosquepreneur memulai kegiatannya dari awal Desember 2020 sampai akhir Pebruari 2021 dengan menggandeng Masjid Al-Muhajirin Pondok Sidokare Indah Kecamatan Sidokare Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur sebagai mitra. Target luaran yang ingin dicapai tim Pengabdian adalah terbentuknya bidang usaha milik masjid (BUMM) dan website BUMM sebagai bagian dari mosquepreneur.
Takmir Masjid Al-Muhajirin Pondok Sidokare Indah menyambut baik rencana tersebut. Komaruddin Umar, yang diserahi amanat sebaga dewan penasihat Masjid Al-Muhajirin, mengatakan bahwa sudah sejak lama Masjid ingin menjalankan kegiatan ekonomi masjid, namun belum berhasil karena kekurangan SDM yang memadai. Dengan adanya tenaga ahli dari UMSIDA, diharapkan kegiatan ekonomi Masjid Al-Muhajirin dapat berdiri dan memberikan dampak positif bagi masyarakan sekitar Masjid Al-Muhajirin.
Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Pengabdian Masyarakat Mosquepreneur, Rizky Eka Febriansah S Mb M SM berharap dengan berdirinya BUMM (Badan usaha milik masjid), Masjid Al Muhajirin dapat berdaya secara ekonomi sehingga mampu mensejahterkan para jamaahnya, bukan hanya secara spiritual saja tetapi juga secara jasmaniah.
Direncanakan bahwa jika program Abdimas berjalan dengan baik, BUMM Al Muhajirin akan memiliki 3 bidang usaha; bidang pengadaan, bidang jasa, dan bidang penghimpunan. Selama kegiatan Abdimas berlangsung, Masjid Al Muhajirin berhasil mendirikan 2 dari 3 jenis bidang usaha, yaitu bidang pengadaan, berupa pengadaan beras, dan bidang jasa, berupa Taman Pendidikan Quran (TPQ) dan jasa cuci mobil dan motor. 1 bidang lainnya yaitu bidang penghimpunan, direncanakan adalah membuka layanan Baitul Maal wal Tamwil tetapi sampai kegiatan Abdimas berakhir masih berupa perencanaan karena disebabkan kekurangan SDM. Untuk menanggulangi hal tersebut, tim Abdimas juga berupaya menggiatkan kembali kegiatan Remaja Masjid yang bertujuan untuk mendidik SDM masjid yang berkualitas dalam menjalankan kegiatan Mosquepreneur Masjid Al Muhajirin di masa depan.