jam koma gen z

Fenomena Jam Koma Gen Z, Ini 6 Cara Mengatasinya Menurut Pakar Psikologi Umsida

Umsida.ac.id – Akhir-akhir ini, ramai di media sosial terutama TikTok dan X tentang jam koma Gen Z.

Lihat juga: Tren Marriage is Scary, Ini 6 Faktornya Menurut Pakar Psikologi Umsida

Menanggapi hal ini, pakar Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Zaki Nur Fahmawati MPsi Psikolog Mengatakan bahwa dalam dunia psikologi jam koma biasa dikenal sebagai kelelahan kognitif atau cognitive fatigue. 

Apa Itu Jam Koma?

Keadaan ini merupakan kondisi yang membuat seseorang mengalami penurunan fungsi mental setelah melakukan berbagai aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi dan aktivitas intelektual yang terus menerus. 

Kelelahan kognitif terjadi ketika sumber daya mental seseorang terkuras (overwhelmed) sehingga membuat mereka merasa sulit untuk terus fokus, berpikir secara jernih, membuat keputusan yang tepat, atau menyelesaikan tugas secara efektif. 

Beberapa aktivitas yang bisa memicu munculnya kondisi ini seperti bekerja, belajar, atau mengerjakan masalah yang kompleks dalam waktu yang cukup lama.

Gejala Seseorang Mengalami Jam Koma
jam koma gen z
Ilustrasi: AI

Kondisi jam koma bisa diakibatkan karena beberapa gejala. Tapi umumnya, menurut dosen yang akrab disapa Zaki ini, jam koma terjadi karena seseorang mengalami kelelahan kognitif seperti sulit berkonsentrasi.

“Mereka mengalami penurunan kemampuan berpikir logis, sulit membuat keputusan, bahkan keputusan yang sederhana sekalipun,” ujar dosen S1 Psikologi Umsida itu.

Orang yang mengalami jam koma, katanya, juga tidak bisa menyelesaikan tugas dengan segera, penurunan motivasi untuk menyelesaikan tugas, merasa lelah secara mental lelah, melakukan kesalahan dalam bekerja, dan mood yang buruk.

Jam Koma dalam Psikologi

Dosen yang berfokus pada penelitian dan pengabdian masyarakatnya pada kesehatan mental dan ketangguhan keluarga itu menjelaskan bahwa kelelahan kognitif dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti:

  1. Tugas yang kompleks 

Jika seseorang memproses banyak informasi atau mengerjakan tugas yang membutuhkan pemikiran kritis dan analisis secara mendalam dalam jangka waktu lama, akan membuat otak terbebani. Jika hal ini terus terjadi secara terus-menerus, dapat menyebabkan energi dan mental terkuras.

  1. Stimulasi yang berlebihan

Lingkungan yang penuh dengan gangguan, seperti suara bising, multitasking, atau seringnya beralih fokus antara tugas-tugas yang berbeda, membuat tubuh menjadi overstimulasi.

“Ini sering dialami di era digital ini. Orang terus-menerus berpindah antara beberapa media sosial yang dimiliki, dan pekerjaan, yang menyebabkan kelelahan mental kronis,” katanya.

  1. Kurang istirahat

Otak membutuhkan waktu pemulihan setelah bekerja keras sehingga kurangnya istirahat mental yang cukup. Misalnya bekerja tanpa jeda panjang atau tidak cukup tidur dapat memperburuk kelelahan kognitif. 

Zaki mengatakan, “Kurang tidur juga mengganggu kemampuan otak untuk memperbaiki dan mengisi ulang energi kognitif, sehingga mengakibatkan penurunan performa mental,”.

  1. Adanya tekanan emosional

Tekanan emosional seperti stres terkait pekerjaan atau masalah pribadi, juga bisa menjadi penyebab seseorang mengalami jam koma. Ketika seseorang merasa terbebani secara emosional, otak bekerja lebih keras untuk mengatasi emosi negatif ini, sehingga mengurangi kapasitas mental untuk menyelesaikan tugas intelektual.

  1. Rutinitas yang monoton

Aktivitas yang membosankan dan kurang menantang juga dapat menyebabkan kelelahan kognitif. 

Lihat Juga :  Benarkah Gen Z Tidak Bisa Mengelola Keuangan dengan Baik? Ini Kata Riset

Seseorang mungkin merasa lelah secara mental karena tidak cukupnya stimulus baru atau bervariasi, yang menyebabkan perasaan stagnasi dan penurunan kemampuan kognitif.

Dampak Jam Koma
jam koma gen z
Ilustrasi: AI

Zaki menjelaskan bahwa jam koma lebih banyak dikaitkan dengan dampak yang sifatnya negatif. 

Misalnya penurunan kinerja karena orang dengan kelelahan mental kesulitan untuk fokus, membuat keputusan, produktivitas yang lebih rendah, kualitas pekerjaan yang buruk, dan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan tugas.

“Jam koma memunculkan gangguan suasana hati seperti mudah marah, frustrasi, atau merasa depresi. Ini bisa disebabkan oleh ketidakmampuan untuk berfungsi secara optimal, yang mengarah pada perasaan tidak puas atau gagal” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, penurunan kemampuan sosial karena kelelahan kognitif membuat orang merasa lebih sulit untuk terlibat dalam percakapan atau hubungan sosial. 

Hal ini bisa menimbulkan sifat anti sosial atau kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain secara efektif.

Burnout menjadi dampak yang cukup kronis akibat kejadian ini. Burnout yaitu kondisi seseorang merasa sangat lelah secara emosional, mental, dan fisik sehingga tidak dapat lagi berfungsi.

Bagaimana Cara Mengatasinya?
jam koma gen z
Ilustrasi: AI

Zaki menjelaskan beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mencegah dan mengatasi jam koma, diantaranya:

  1. Istirahat teratur

“Baiknya membuat jeda secara teratur selama aktivitas mental yang berat. Misalnya menggunakan teknik Pomodoro, yaitu 25 menit bekerja, 5 menit istirahat, agar bisa membantu mengurangi beban mental,” terang Zaki.

  1. Membuat skala prioritas

Untuk menanggulangi jam koma, seseorang juga bisa berfokus pada satu tugas pada satu waktu dapat mengurangi beban kognitif dan meningkatkan efisiensi.

  1. Meningkatkan kualitas tidur

Menurutnya, tidur yang cukup dan berkualitas membantu otak untuk mengisi ulang sumber daya mental, yang sangat penting untuk menghindari kelelahan kognitif.

  1. Meditasi

Meditasi mindfulness juga penting untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi stres.

Zaki mengatakan, “Latihan ini efektif dalam membantu otak beristirahat dan melepaskan ketegangan mental, sehingga membantu memulihkan fokus dan energi mental,”.

  1. Aktivitas fisik

Agar terhindar dari jam koma, olah raga sangatlah penting. Aktivitas ini dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan memicu pelepasan endorfin, yang dapat meningkatkan suasana hati dan memperbaiki fungsi kognitif.

  1. Manajemen stres

Yang terakhir adalah kemampuan mengelola stres. Beberapa latihan yang bisa dilakukan seperti latihan relaksasi, manajemen waktu, dan mencari dukungan sosial.

“Hal itu dapat membantu individu mengatasi beban emosional yang sering kali menjadi penyebab kelelahan kognitif atau jam koma ini,” ungkapnya.

Itulah pandangan pakar psikologi Umsida terkait fenomena jam koma yang kerap dialami oleh Gen Z. Beberapa saran dari Zaki bisa dijadikan panduan untuk membentuk tubuh yang lebih sehat dan prima.

Lihat juga: Benarkah Gen Z Tidak Bisa Mengelola Keuangan dengan Baik? Ini Kata Riset

Untuk informasi menarik lainnya atau pandangan ahli Umsida lainnya, kamu bisa mengikutinya di laman Instagram @umsida1912.

Sumber: Zaki Nur Fahmawati MPsi Psikolog

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

mahasiswa melek akan pelayanan publik 1
Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Diskominfo Sidoarjo Ajak Mahasiswa Umsida Berani Bersuara
June 25, 2025By
Dr Imam Fauji berpulang
Dr Imam Fauji Berpulang, Duka Mendalam Keluarga Besar Umsida
June 23, 2025By
KWU Umsida kembangkan wirausaha muda 4
Kembangkan Mahasiswa Jadi Wirausaha Muda, UKM KWU Umsida Gelar GROWPRENEUR
June 23, 2025By
peran pustakawan dalam perpustakaan 4
Kepala Perpustakaan Umsida Tekankan Peran Penting Pustakawan sebagai Mitra Riset Akademik
June 21, 2025By
quarter life crisis PKMU 25 4
Bahas Quarter Life Crisis, Puncak PKMU 2025 Hadirkan 2 Narasumber Ini
June 19, 2025By
Al Islam dan Kemuhammadiyahan_11zon
Puncak PKMU 2025: Al Islam dan Kemuhammadiyahan Tetap Harus Diterapkan Walau PKMU Usai
June 18, 2025By
SILASMA 2025
Jadi Tuan Rumah Munas dan SILASMA 2025, Umsida Perkuat Kolaborasi Perpustakaan Muhammadiyah Asyiyah
June 17, 2025By
Halal Center Umsida Dampingi Perusahaan Kosmetik 2
Halal Center Umsida Dampingi Sertifikasi Halal Produk Kosmetik, Telisik Kehalalan Bahan Impor
June 16, 2025By

Riset & Inovasi

pemeriksaan gigi 1
Gelar Pemeriksaan Gigi Bumil, FKG Umsida Edukasi 22 Ibu untuk Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut
June 24, 2025By
tanaman pionir Lumpur Sidoarjo 3
Peneliti Umsida Manfaatkan Tanaman Pionir Sebagai Agen Fitoekstraksi di Lumpur Sidoarjo
June 12, 2025By
FKG Umsida aktif di abdimas 1
Peran Aktif FKG Umsida Kepada Para Lansia, Edukasi Kesehatan Gigi di Usia Senja
June 12, 2025By
potensi Lumpur Sidoarjo 2
Temukan Potensi di Lumpur Sidoarjo, Peneliti Umsida Kolaborasi dengan PPLS
June 11, 2025By
Good Posture Jadi Fokus Fikes Umsida dalam Edukasi Pelajar SMA
Good Posture Jadi Fokus Fikes Umsida dalam Edukasi Pelajar SMA
June 3, 2025By

Prestasi

PTMA Mitra RisetMu Terbaik IV
Jadi PTMA Mitra RisetMu Terbaik IV, Umsida Buat Roadmap Sesuaikan Kampus Berdampak
June 23, 2025By
Umsida jadi lembaga program koding
Umsida Jadi Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Program Koding dan KA
June 21, 2025By
konferensi internasional PBI Umsida
Mahasiswa PBI Umsida Raih Most Innovative Research di Konferensi Internasional
June 20, 2025By
Perpustakaan Umsida SILASMA 2025 1
Perpustakaan Umsida Raih Excellent Award di SILASMA 2025, Apresiasi Bidang Literasi dan Riset
June 19, 2025By
mahasiswa Psikologi raih perunggu di Pomprov III Jatim 2
Mahasiswa Umsida Raih Perunggu di Pomprov III Jatim, Dislokasi Tangan Kanan Jadi Motivasi
June 16, 2025By