Umsida.ac.id – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) mengadakan Forum Ta’aruf Mahasiswa (Fortama) tahun 2024 pada Jumat, (20/09/2024). Kegiatan ini diadakan di Aula GKB 1 dan dihadiri 155 mahasiswa baru.
Lihat juga: Fisioterapi Umsida Bersama Praktisi RSUD Sidoarjo Edukasi Atlet Sepatu Roda Atasi Cedera
Dengan mengusung tema “Kampus Pencerahan dan Berkemajuan,” acara ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa baru untuk mengenal lebih dekat kampus yang akan menjadi rumah kedua mereka selama beberapa tahun ke depan.
Evi Renata SST MKeb selaku dekan Fikes menyambut para maba dengan hangat, “Selamat datang di kampus unggul, kampus pencerahan. Ini adalah kesempatan luar biasa bagi kalian semua untuk belajar, tumbuh, dan berkembang bersama,” ungkapnya.
Perkembangan Fikes Umsida
Fikes Umsida adalah salah satu dari enam fakultas yang ada di universitas ini. Berdiri sejak tahun 2014, fakultas ini telah menjadi bagian integral dari perjalanan akademik Umsida dengan berbagai program studi unggulan seperti S1 Kebidanan, D4 Teknologi Laboratorium Medis, D4 Manajemen Informasi Kesehatan, dan S1 Fisioterapi.
Dalam sambutannya, dekan yang akrab disapa Evi itu menjelaskan bahwa Fikes Umsida memiliki fasilitas yang sangat mendukung, mulai dari laboratorium, hingga alat-alat pendukung praktikum yang canggih. Hal ini tentunya menjadi nilai tambah bagi mahasiswa baru yang akan menempuh pendidikan di fakultas ini.
“Kami memiliki 27 laboratorium yang tersebar di kampus satu, dan semua alat serta fasilitas sudah terstandar. Bahkan, kita juga sudah memiliki tempat Uji Kompetensi yang berstandar nasional,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya evaluasi dari mahasiswa dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di fakultas tersebut.
“Jika nanti kalian diberi kesempatan untuk memberikan evaluasi, isi dengan jujur dan serius, karena dari situlah kami bisa terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan akademik,” imbuhnya.
Ciri khas Fikes
Salah satu hal yang menjadi ciri khas Fikes Umsida adalah adanya kewajiban bagi mahasiswa untuk mengikuti praktikum dan praktek klinik di setiap semester. Evi menegaskan bahwa praktek klinik adalah bagian penting dari proses belajar mengajar di fakultas ini.
Ia menjelaskan bahwa bukan hanya praktikum di kampus saja, tetapi mahasiswa juga melakukan praktik klinik yang ada di rumah sakit atau di puskesmas.
“Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman langsung di lapangan, yang akan membantu mereka memahami lebih dalam tentang teori yang mereka pelajari di kelas,” ungkap dosen prodi Kebidanan itu.
Setiap semester, imbuhnya, mahasiswa Fikes akan menjalani praktek klinik di berbagai mitra kerja sama dengan Umsida, baik di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya.
Ia mencontohkan prodi Fisioterapi yang memiliki sejumlah mitra yang tersebar di seluruh Indonesia, yang tidak hanya mendukung proses pembelajaran mahasiswa tetapi juga membuka peluang karir setelah lulus.
Evi berkata, “Peluang kerja bagi lulusan Fikes sangat terbuka lebar, mengingat permintaan akan tenaga kesehatan yang terus meningkat di seluruh Indonesia,”.
Peran alumni dalam proses pembelajaran
Tidak hanya fokus pada masa kini, Fikes Umsida juga berkomitmen untuk mempersiapkan masa depan para mahasiswanya. Salah satu caranya adalah dengan menghadirkan alumni untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada mahasiswa baru.
“Nanti akan ada sesi khusus di mana alumni akan berbagi pengalaman dengan kalian. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk belajar dari mereka yang sudah pernah berada di posisi kalian,” lanjutnya.
Melalui pengalaman alumni, mahasiswa baru dapat melihat bagaimana prospek karir mereka ke depan, serta bagaimana kampus berperan dalam mendukung pengembangan diri dan profesionalisme mereka.
“Setiap tahun, kami selalu menghadirkan alumni untuk berbicara di hadapan mahasiswa baru. Jarak usia yang tidak terlalu jauh antara alumni dan kalian akan membuat komunikasi lebih mudah dan lebih relevan,” katanya.
Fikes Umsida terus berupaya menjadi universitas yang unggul, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat internasional. Di tingkat nasional, Umsida berhasil menempati peringkat pertama di wilayah Sidoarjo dan peringkat kedelapan di antara perguruan tinggi Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Pencapaian ini tentunya tidak terlepas dari komitmen Umsida untuk selalu berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Mengakhiri sambutannya, Evi menyampaikan harapannya agar mahasiswa baru bisa memanfaatkan setiap kesempatan yang ada selama menempuh pendidikan di Umsida.
Lihat juga: Catin Harus Disiapkan untuk Cegah Stunting, Seperti Proker KKN BKKBN 3 Ini
Fortama Fikes Umsida bukan sekadar perkenalan, tetapi merupakan langkah awal bagi mahasiswa baru untuk memahami pentingnya pendidikan, tanggung jawab, dan komitmen dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik.
Penulis: Ayunda H.
Penyunting: Romadhona S.