[:id]umsida.ac.id- Hari ke dua fortama 2019, Kokam Candi, Polsek Candi, dan BNN turut hadir dihadapan ribuan mahasiswa baru Fakultas Agama Islam dan Fakultas Bisnis Hukum Ilmu Komunikasi dan politik Umsida tepatnya di Aula Kh Ahmad Dahlan lantai 5 GKB 2. Pada kesempatan tersebut mereka memberikan banyak pemahaman akan tiga hal yang perlu dipahami mahasiswa selaku pemuda Indonesia pada (8/9/2019).
Pemahaman pertama mengenai bahaya narkoba, disampaikan oleh BNN Sidoarjo Eka Yunia yang menuturkan bahwa Indonesia saat ini sedang dilanda darurat narkoba karena adanya akses yang memudahkan seseorang untuk mendapatkannya, sehingga dengan cepat beredar di Indonesia. Pemberantasan narkoba pada kalangan pelajar dan mahasiswa menjadi target utama yang harus dilakuakan oleh BNN.
“Dalam pemberantasan ini BNN tidak dapat bergerak sendiri melaikan harus ada kerjasama dengan adek-adek semua,” imbuhnya.
Pemahaman kedua yang disampaikan kali ini berkaitan dengan wawasan kebangsaan. Pemuda sebagai penerus bangsa tentunya perlu mengetahui mengenai bangsanya sendiri. Koramil Candi, Sanusi juga mengatakan bahwasanya sebagai warga negara kita harus menghargai lambang-lambang negara, tidak boleh semena-mena. Mengingat hal tersebut sangat penting disampaikan kepada mahasiswa baru Umsida 2019 sekaligus calon penerus bangsa kedepanya.
Pemahaman ketiga berkaitan dengan radikalisme dan terorisme yang sering terjadi ditengah-tengah masyarakat indonesia. Ini menjadi sangat penting dipahami generasi muda sebagai penerus bangsa ini.
“Terorisme itu merupakan tindakan menakuti masyarakat dan radikalisme merupakan tindakan memaksakan kehendak pada masyarakat dengan tidak memperhatikan kondisi sosial dan hukum,” ujar Kapolsek Candi. (Mega/Nisa/Lintang)
[:en]umsida.ac.id- The second day of fortama 2019, Kokam Candi, Candi Polsek, and BNN were present in front of thousands of new students of the Faculty of Islamic Religion and the Faculty of Business Law Communication Studies and politics of Umsida precisely in the Kh Ahmad Dahlan Hall 5th floor GKB 2. At On that occasion they gave a lot of understanding on three things that need to be understood by students as Indonesian youth on (8/9/2019).
The first understanding of the dangers of drugs, conveyed by Sidoarjo BNN Eka Yunia, said that Indonesia is currently hit by a drug emergency because of access that makes it easy for someone to get it, so it quickly circulates in Indonesia. Drug eradication among students is the main target that must be carried out by BNN.
“In this eradication the National Narcotics Agency (BNN) cannot move alone but there must be cooperation with all the brothers,” he added.
The second understanding conveyed this time was related to nationalism. Youth as the successor of the nation certainly need to know about their own people. Candi Koramil, Sanusi also said that as citizens we must respect the symbols of the state, not arbitrary. Bearing this in mind it is very important to convey to the new student Umsida 2019 as well as future successors to the nation.
The third understanding is related to radicalism and terrorism which often occur in Indonesian society. This is very important to be understood by the younger generation as the successor of this nation.
“Terrorism is an act of frightening society and radicalism is an act of imposing the will on the community without regard to social and legal conditions,” said the Kapolsek Candi. (Mega / Nisa / Lintang)[:]
09
Sep