hari anak sedunia

Hari Anak Sedunia 2024, Dosen Umsida Tanggapi 4 Pilar Utama Hak Anak

Umsida.ac.id – Tanggal 20 November 2024 diperingati sebagai hari anak sedunia. Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) membuat kesepakatan internasional tentang Konvensi Hak Anak.

Lihat juga: Heboh Kasus Ivan Sugianto yang Menyuruh Siswa Menggonggong, Pakar Umsida Beri Komentar

Kesepakatan ini mengatakan bahwa anak adalah manusia dan individu yang memiliki hak-haknya sendiri. Masa kanak-kanak terhitung sejak anak lahir hingga berusia 18 tahun.

Terdapat empat pilar utama hak anak yang tercantum dalam konvensi ini, yaitu hak hidup, hak perlindungan, hak tumbuh kembang, dan hak partisipasi.

Dosen program studi PG Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (PG PAUD Umsida), Luluk Iffatur Rochmah SS MPd turut memberikan tanggapan terkait hari anak sedunia dan konvensi empat pilar utama hak anak.

Hari Anak Sedunia dan Problem Utamanya
hari anak sedunia
Ilustrasi: Pexels

Di hari anak sedunia ini, secara global dari empat pilar tersebut, yang  menjadi sorotan saat ini adalah tentang hak anak untuk mendapatkan perlindungan.

“Hak ini sering dianggap sebagai isu yang menjadi catatan. Karena anak-anak saat ini sering sekali menghadapi berbagai ancaman yang serius, seperti kekerasan fisik, emosional, dan seksual,” ucap dosen yang akrab disapa Luluk itu.

Bahkan, imbuhnya, anak-anak sudah mengalami berbagai ancaman bahkan tindakan bullying tersebut sejak usia dini. Mereka pun mengalami hal tersebut dimana-mana, bisa di rumah, di sekolah, dan di media sosial.

Selain itu, sekarang sedang marak kasus eksploitasi, perundungan, perdagangan anak, sehingga resiko penggunaan teknologi tanpa pengawasan itu bisa memperburuk kondisi.

Tak hanya kehilangan rasa aman, tapi anak juga bisa saja mengalami gangguan tumbuh kembang, sulit berpartisipasi, dan tidak bisa menjadi kehidupan yang layak.

“Akan tetapi, walau hanya satu pilar saja yang perlu ditinjau ulang, keempat pilar ini saling berkaitan. Semua hak anak itu harus dilindungi secara menyeluruh untuk menjamin kesejahteraan mereka,” kata ketua program studi PG PAUD itu.

Bagaimana Cara Menerapkan Pilar Tersebut dalam Pendidikan?

Ada banyak hal yang bisa diterapkan untuk menerapkan empat pilar tersebut. Di sini, Luluk menjelaskan bahwa sistem pendidikan bisa menciptakan lingkungan yang sehat. Dengan begitu, hak anak untuk bertahan hidup akan terdukung.

“Kita bisa menyediakan kurikulum yang mendukung perkembangan akademik, karakter, dan keterampilan siswa. Ketika semuanya didukung, maka bisa menunjang hak tumbuh dan kembang anak,” katanya.

Di hari anak sedunia dan adanya hak atas perlindungan anak, sistem pendidikan bisa menerapkan anti kekerasan dan diskriminasi untuk melindungi anak dari segala ancaman.

Saat ini juga telah tersedia Tim Pencegahan Perundungan dan Kekerasan (TPPK). Ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung terpenuhinya perlindungan kepada anak. 

Lihat Juga :  Atlet Pencak Silat Umsida Raih 2 Juara Sekaligus dalam Kanjuruhan Fighter Competition II 2025

Luluk mengatakan, “Kita juga bisa melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan sekolah dan proses pembelajaran yang interaktif. Itu bisa diterapkan di ruang kelas maupun di luar pembelajaran,”.

Menurutnya, hal itu bisa memberi ruang kepada anak untuk berpendapat. Jika hal itu bisa diterapkan dengan baik di sistem pendidikan, maka itu akan mendukung hak anak untuk berpartisipasi. 

Ia berpendapat tentang pentingnya kolaborasi banyak pihak di sekolah, bahkan dengan orang tua dan masyarakat untuk mewujudkan tersebut.

hari anak sedunia
Ilustrasi: Pexels

Orang tua harus bisa memenuhi kebutuhan dasar anak, seperti dikasih sayang, makanan yang bergizi, dan lingkungan yang aman. Karena perkembangan karakter anak dimulai di lingkungan rumah dan dilakukan oleh orang tua.

Setelah mendapatkan kebutuhan di rumah, selanjutnya dibutuhkan kolaborasi antara orang tua dan pendidik di sekolah. Peran pendidik untuk memastikan agar anak mendapatkan hak-haknya adalah tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif.

“Jadi lingkungan inklusif itu tak hanya untuk anak inklusi saja, tapi lingkungan yang memberikan kesempatan setara untuk semua siswa tanpa membeda-bedakan. Jika lingkungan itu terwujud, maka bisa menjamin hak anak,” terangnya.

Kolaborasi kedua pihak ini harus bisa bekerja sama untuk mendengarkan anak, melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan yang sesuai dimanapun.

Tantangan di Hari Anak Sedunia

Luluk mengatakan bahwa ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam memperingati hari anak sedunia saat ini. Salah satunya yaitu ketimpangan antara akses pendidikan dan pelayanan kesehatan, apalagi bagi masyarakat yang berada di wilayah terpencil.

Ia menjelaskan, “Ketimpangan ini akan berpengaruh pada tidak terpenuhinya hak bertahan hidup. Selain itu, tingginya angka kekerasan kepada anak juga akan mempengaruhi tidak terpenuhinya hak untuk mendapat perlindungan,”.

Ada pula budaya yang memandang bahwa suara anak itu tidak penting. Padahal, itu bisa menghambat terpenuhinya hak anak untuk turut berpartisipasi. 

Ditambah lagi yang tidak bisa dihindari adalah derasnya arus informasi dan teknologi saat ini yang rawan bila tidak diawasi. Itu akan menambah resiko yang mengancam perkembangan anak.

“Dalam memperingati hari anak sedunia, empat pilar tersebut merupakan kunci menciptakan generasi hebat. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang memenuhi haknya, akan tumbuh menjadi individu yang sehat dan percaya diri. 

Lihat juga: 5 Contoh Tindakan Verbal Bullying di Dunia Pendidikan

Dengan memberikan mereka ruang untuk berkembang, melindungi dari segala ancaman, dan mendengarkan suara mereka, sama dengan membangun pondasi masa depan yang kokoh.

“Karena generasi hebat, dimulai dari anak yang dihargai haknya”.

– Luluk Iffatur Rochmah SS MPd 

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

SDGs Center Umsida
SDGs Center Umsida Dorong Hilirisasi Riset untuk Pembangunan Berkelanjutan Jawa Timur
November 20, 2025By
Apresiasi sekolah partnership Umsida
Umsida Beri Apresiasi untuk Sekolah Partnership yang Berkontribusi dalam Penerimaan Mahasiswa Baru
November 20, 2025By
kick off penerimaan mahasiswa baru Umsida 4_11zon
Umsida Resmi Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2026/2027
November 19, 2025By
magister ilmu komunikasi Umsida 1
Launching Magister Ilmu Komunikasi Umsida, Pendaftaran Sudah Dibuka!
October 28, 2025By
muhammadiyah
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2026 pada 18 Februari
October 23, 2025By
S2 Ilmu Komunikasi Umsida
S2 Ilmu Komunikasi Umsida Sudah Buka, Siap Cetak Pakar New Media
October 13, 2025By
prodi sains data
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 11, 2025By
pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By

Riset & Inovasi

abdimas Umsidaa desa Gendro 5
Petani dan Peternak Desa Gendro Lebih Maju dengan Pendampingan Umsida
November 14, 2025By
posyandu remaja
Umsida dan Umla Gelar Posyandu Remaja, Pasar Gizi, dan Pencatatan Digital Kohort di Balungtawun Lamongan
November 11, 2025By
Science Techno Park Desa Gendro 2
Desa Gendro Jadi Prototipe Science Techno Park Pertanian Inovatif oleh Dosen Umsida
November 10, 2025By
riset dan abdimas umsida
Umsida Raih Penghargaan Atas Kinerja Riset dan Abdimas LLDIKTI Wilayah 7
November 4, 2025By
Program Action FPIP Umsida
Action, Abdimas Gagasan Mahasiswa FPIP Umsida yang Pedulikan Pendidikan Anak Desa
November 1, 2025By

Prestasi

pesan menyentuh wisudawan
Dari Jerih Payah Sang Bunda, Tumbuh Wisudawan Umsida yang Pantang Menyerah
November 17, 2025By
Riset dan Abdimas Umsida raih klaster mandiri
Riset dan Abdimas Umsida Masuk Klaster Tertinggi Perguruan Tinggi Nasional 2026
November 13, 2025By
riset dan abdimas umsida
Umsida Raih Penghargaan Atas Kinerja Riset dan Abdimas LLDIKTI Wilayah 7
November 4, 2025By
inovasi laboran MIK Umsida
Inovasi Augmented Reality Laboran MIK Umsida Antarkan Prestasi Gemilang
October 28, 2025By
Umsida perguruan tinggi unggul
Umsida Masuk 10 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Tahun 2025 Versi SINTA Score 3 Years
October 27, 2025By