[:id]Umsida.ac.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Panahan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo patut berbangga. Bagaimana tidak, Dwi Wahyu Malasianingsih berhasil meraih juara 1 dalam KOMANDAN MENBANPUR 2 MAR CUP 2019 “War of Arrows” kategori barebow putri. Lomba yang diadakan pada tanggal 27 -28 Juli 2019 ini dilaksanakan di Bhumi Marinir Karangpilang.
Dwi Wahyu Malasianingsih mengaku sangat tertarik mengikuti lomba tersebut, sebab cabang olahraga panahan ini masih baru baginya. Guna mempersiapkan penampilan terbaiknya, Dwi Wahyu Malasianingsih rutin mengikuti latihan setiap minggunya, di bantu dengan kakak tingkat yang lebih dulu masuk di cabang olahraga ini. “Saya latihan tiga kali tiap minggu di Kampus 3. Awalnya sih sulit ya untuk menyesuaikan diri. Tiap selesai latihan tangan sakit semua karna harus menarik busur yang lumayan berat, tapi lama lama terbiasa kok,” ujarnya dengan santai.
Dwi Wahyu Malasianingsih mengaku menyukai cabang olahraga panahan ini karna cabang olahraga ini berbeda dari cabang olahraga lainnya. Dibutuhkan konsentrasi dan ketenangan yang extra. Hal inilah yang membuatnya tertantang untuk menekuni bidang olahraga ini.
Meski begitu, tidak dapat dipungkiri rasa bosan untuk mengikuti latihan juga kerap hadir. Dengan mengingat kembali komitmennya pada cabang olahraga panahan ini, ia memilih untuk meneruskan langkahnya. “Pas bosen datang, saya kembali memotivasi diri saya untuk tetap terus berlatih sampai sekarang. Memang perjuangan saya menekuni bidang ini tidaklah sia-sia, Alhamdulillah Juara 1,” ujarnya dengan bangga.(Real)[:en]Umsida.ac.id – Panahan Student Activity Unit (UKM) of Muhammadiyah University of Sidoarjo should be proud. How not, Dwi Wahyu Malasianingsih won 1st place in KOMANDAN MENBANPUR 2 MAR CUP 2019 “War of Arrows” in the women’s barebow category. The competition which was held on 27-28 July 2019 was held at the Marine Karangpilang Bhumi.
Dwi Wahyu Malasianingsih claimed to be very interested in participating in the competition, because this archery sport was still new to him. In order to prepare for her best performance, Dwi Wahyu Malasianingsih regularly took part in training every week, helped by older siblings who entered the sport first. “I practice three times every week on Campus 3. At first it was difficult to adjust. “Every time you finish practicing your hands hurt all because you have to draw a fairly heavy bow, but it’s been used for a long time,” she said casually.
Dwi Wahyu Malasianingsih claimed to like this archery because the sport is different from other sports. Extra concentration and calm are needed. This is what makes him challenged to pursue this sport.
Even so, it is undeniable that boredom to attend training is also often present. By recalling her commitment to this archery sport, she chose to continue her steps. “When I was bored, I again motivated myself to continue to practice until now. Indeed, my struggle to pursue this field is not in vain, Alhamdulillah 1st Place, ” she said proudly.(Real)[:]