Umsida.ac.id – Dalam rangka mendukung Program Kompetisi Kampus Merdeka Institusional Support System (PKKM-ISS), Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar workshop Implementasi Project Based Learning (PJBL) dan Case Based Learning (CBL), Selasa (11/9). Kegiatan yang berlangsung di Sun hotel Sidoarjo ini dihadiri oleh Warek I Bidang Akademik Dr Hana Catur Wahyuni ST MT, Dr Syamsul Arifin ST MT dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), dekan, wakil dekan, kaprodi, sekprodi dan perwakilan dosen dari berbagai program studi di Umsida.
Workshop ini merupakan rangkaian dari kebijakan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). PKKM-ISS Umsida memiliki empat kegiatan workshop yang memiliki keterkaitan dengan akselerasi implementasi MBKM. Untuk workshop pertama dan kedua berfokus pada satu topik kelas partisipatif dan kolaboratif, dengan konsentrasi review Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan mengimplementasi model PJBL dan CBL. Sebanyak 100 Peserta yang hadir dalam workshop tersebut terdiri dari dekan, wakil dekan, kaprodi, sekprodi dan 2 perwakilan dosen dari tiap prodi.
Warek I Bidang Akademik Dr Hana Catur Wahyuni ST MT menyampaikan harapannya terkait dengan agenda workshop Implementasi Project Based Learning (PJBL) dan Case Based Learning (CBL). “Kegiatan workshop PKKM-ISS ini merupakan sebuah proses perbaikan untuk akademik di Umsida, terutama untuk menghasilkan lulusan yang berkompetensi tinggi, adaptif terhadap kebutuhan masyarakat sebagai pengguna,” tuturnya.
Dosen Teknik Industri Umsida mengungkapkan jika melalui workshop PKKM-ISS ini dosen Umsida dapat menyusun rencana pembelajaran yang memenuhi unsur kolaboratif dan partisipatif, meningkatkan daya analisis mahasiswa untuk berpikir lebih kritis dan inovasi.
Direktur Direktorat Akademik Evi Rinata S ST M Keb menyampaikan tujuan di adakan workshop ini. “Workshop diharapkan bisa memberikan pemahaman yang sama terkait implementasi kelas partisipatif dan kolaboratif di tiap prodi bagi para dekan, kaprodi dan perwakilan dosen. Nantinya prodi akan memiliki satu dokumen RPS yang sudah benar dari aspek konten. Sehingga bisa menjadi piloting dokumen untuk peninjauan dokumen RPS yang lain,” jelasnya . Ia juga menambahkan jika dua sesi workshop ini outputnya adalah satu dokumen RPS masing-masing prodi yang sesuai dengan konsep kelas partisipatif dan kolaboratif. “Nantinya pihak direktorat akademik akan melakukan follow up terkait dengn dokumen-dokumen RPS yang sudah di susun secara benar,” imbuhnya.
Sementara Dr Syamsul Arifin ST MT dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) menjelaskan tentang implementasi model Project Based Learning (PJBL) dan Case Based Learning (CBL). “Setelah mengikuti workshop ini, bapak ibu mampu mengimplementasi metode pembelajaran CBL dan PJBL sesuai dengan Standar nasional,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan model Project Based Learning (PJBL) dan Case Based Learning (CBL) ini untuk meningkatkan IKU 7 yaitu kelas kolaboratif dan partisipatif. Maka untuk mengakomodasi perkembangan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri dengan model Project Based Learning (PJBL) dan Case Based Learning (CBL). (Etik)
*Humas Umsida