Umsida.ac.id– Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-M) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), kembali mengadakan kegiatan penyuluhan edukasi, tentang kenakalan remaja dengan tema meningkatkan kesadaran remaja untuk membentuk masa depan yang berkualitas.
Kenakalan Remaja Jadi Topik Utama
Acara ini bertempat di Mts. Al-Jadid Waru Sidoarjo, Sabtu (25/05/2024). Berdasarkan tema yang diangkat kali ini, kami mengundang pemateri dari internal UKM PIK-M dengan topik kenakalan remaja, bullying, anemia, dan stunting, yaitu Donny Adi Hermawan dan Cruyzera Harda Rifya Wibowo.
Penyuluhan edukasi tentang kenalan remaja diadakan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada remaja tentang pentingnya menjalin hubungan sosial yang sehat dan aman. Selain itu, diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran tentang dampak negatif dari kenakalan remaja, dampak anemia, dan stunting bagi remaja.
Cruyzera Harda Rifya Wibowo, selaku ketua umum UKM PIK-M Umsida dan juga pemateri pada kegiatan ini, menyampaikan harapan kepada seluruh siswa di sekolah.
Baca juga: Raih Juara 1, Content Creator Umsida Ini Akan Terus Berkarya
“Semoga dengan kegiatan penyuluhan mengenai edukasi remaja ini bisa menambah wawasan baru untuk siswa MTs. Unggulan Al-Jadid Waru dan mereka bisa menyebarkan informasi untuk remaja sebayanya serta mampu meningkatkan kesadaran mengenai dampak dari kenakalam remaja, bullying, anemia dan stunting. Sehingga nantinya para remaja mampu menjadi generasi bangsa yang berkualitas dan produktif,” ungkapnya.
Materi yang disampaikan pada kegiatan ini berupa edukasi mengenai kenakalan remaja dimana pemateri, Donny Adi Hermawan memberikan contoh dengan pemutaran film pendek sebagai bentuk renungan kepada siswa. Selain itu juga diberikan edukasi mengenai dampak-dampak dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja, serta solusi untuk mengurangi resiko para siswa melakukan hal tersebut.
Tidak hanya soal pembahasan edukasi tentang kenakalan remaja, tetapi juga membahas kasus-kasus yang sering terjadi pada saat ini yaitu kasus stunting, kasus tersebut disebabkan kurangnya kepedulian gizi.
Kasus ini harus dikenalkan kepada adik-adik peserta supaya bisa menjadi pembelajaran sejak remaja untuk mengurangi atau mencegah kasus stunting yang sering terjadi pada saat ini.
Baca juga: AI dan Industri Kreatif, Teman atau Ancaman?
Selama penyampaian materi, interaksi yang dibangun antara pemateri dengan peserta sangat baik. Para peserta banyak yang tertarik dengan materi ini dan sangat antusias dengan melemparkan pertanyaan kepada pemateri perihal materi ini.
Pertanyaan-pertanyaan yang di lontarkan oleh peserta juga sangat serius akan terjadinya kasus-kasus tersebut memang seharusnya untuk dicegah mulai dari mereka generasi penerus bangsa.
Setelah pertanyaan di jawab oleh pemateri, para panitia dan pemateri mengajak seluruh peserta untuk bermain game “sambung kata”,
kegiatan ini bertujuan untuk mengajak adik-adik peserta refresh kembali setelah mendengarkan banyak materi.
Acara dilanjut dengan pembagian hadiah bingkisan dari panitia untuk para peserta yang telah aktif dan berani bertanya, sehingga mereka mendapatkan apresiasi atas keaktifannya.
*Humas Umsida