Umsida.ac.id – Dalam kegiatan KKN, sudah sewajarnya para peserta KKN untuk bisa membaur dengan masyarakat. Tim KKN Desa Sukosari telah menyapa warga desa sejak kedatangannya pada Selasa (21/01).
Desa Sukosari masuk di wilayah Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Desa yang masih dalam tahap berkembang ini berlokasi agak jauh dari pusat pemerintahan kecamatan dan perekonomian.
Secara geografis, potensi yang dapat dikembangkan adalah wisata, peternakan, dan pertanian. Untuk saat ini yang menjadi produk unggulan dan diandalkan yaitu hasil pertanian. Kendala jarak di desa itu membuat sulitnya pemerataan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas, sehingga di bidang pendidikan masih belum terkover dengan baik.
Setelah itu, tim KKN Desa Sukosari melanjutkan silaturahmi ke SDN Sukosari. Sekolah yang tak jauh dari tempat tinggal selama KKN.
Jarmono S Pd, Kepala Sekolah SDN Sukosari berpesan, “Demi menambah pengalaman Adik-Adik KKN, saya menganjurkan untuk langsung terjun dalam kegiatan pembelajaran sebagai bekal dalam hal mengajar terutama jurusan pendidikan,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Jarmono menyampaikan kondisi sekolah secara transparan. Kepala sekolah juga menyampaikan bahwa pihak sekolah masih mengalami kendala pada personil ketenagakerjaan.
Selain itu, minimnya fasilitas seperti ruang UKS yang menjadi satu dengan perpustakaan, serta tidak adanya ruang kepala sekolah yang berdampak pada tidak efektivitas program kerja sekolah. “Untuk itu kami pihak sekolah sangat respek terhadap kegiatan-kegiatan abdimas seperti KKN, adik-adik dari Umsida. Kami berharap KKN ini bisa meninggalkan kenang-kenangan dengan membantu keberlangsungan kegiatan pembelajaran dalam jangka panjang,” ujar Jarwono.
Kami juga telah mendapat bantuan dari desa, lanjut Jarwono, berupa tiga buah wastafel. “Target kami yaitu mengadakan tiga buah wastafel lagi untuk memaksimalkan fasilitas. Ruang perpustakaan kami juga butuh renovasi. Lah untuk itu monggo adik-adik KKN memaksimalkan tenaga untuk mewujudkan sarana dan prasarana sekolah,” jelasnya.
Penulis: Yusuf Triambodo dan Eka Alfajri Oktaviani
Editor: Inka Ayu P