cerita mahasiswa Umsida dari Gaza

Mahasiswa Umsida Asal Gaza Ceritakan Kondisi Negaranya Melalui Lazismu Jatim

Umsida.ac.id – Lembaga Zakat, Infaq, dan Shodaqoh Muhammadiyah Jawa Timur (Lazismu Jatim), turut mengutarakan kesedihannya atas apa yang terjadi di negara Palestina khususnya Gaza. Mereka menguatkan Pemuda asal Palestina bernama Al Mouktasheem Billah yang merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Mouktasheem, sapaan akrabnya, merupakan salah satu mahasiswa Fakultas agama Islam (FAI) yang sedang menempuh studi magister di Prodi Manajemen Pendidikan Islam Umsida.

Ia merupakan mahasiswa yang mendapatkan beasiswa penuh dari Lazismu Jawa Timur untuk menempuh program S2 nya di Umsida. Saat ini Mouktasheem sudah menginjak semester 3. Bagaimana ia bisa mendapatkan beasiswa penuh di Umsida?

Baca juga: PP Muhammadiyah Soroti Konflik Israel – Palestina yang Kembali Memanas, Keluarkan 7 Poin Pernyataan

cerita mahasiswa Umsida dari Gaza
Cerita mendapatkan beasiswa Lazizmu

“Setiap bulan Ramadhan, Lazismu Jatim membuat program dai Ramadhan yang mana program tersebut menghadirkan dai dari Palestina untuk mengikuti safari Ramadhan,” Ujar dekan FAI Umsida, Dr Imam Fauji Lc MPd.

Dari kegiatan tersebut, lanjut Dr Imam, Mouktasheem diberi tawaran oleh lazismu Jatim untuk mendaftar beasiswa penuh agar ia melanjutkan studi di perguruan tinggi Muhammadiyah yang ada di Jawa Timur. Beasiswa tersebut meliputi beasiswa pendidikan dan juga biaya hidup penuh.

Beasiswa ini merupakan salah satu program dari lazismu Jawa Timur yang membuka kesempatan bagi warga Palestina yang ingin bersekolah di Indonesia. Menurut Dr Imam, setelah Mouktasheem menerima tawaran beasiswa tersebut, ia bergegas kembali ke Palestina untuk melengkapi berkas dan juga meminta izin keluarga. Lalu pada September tahun lalu, ia mulai berkuliah di Umsida sekaligus menjadi da’i Lazismu di bulan Ramadhan.

Melihat kondisi Gaza, kampung halamannya yang mengalami konflik lagi dengan Israel, Lazismu Jatim ikut menguatkan Mouktasheem agar tetap bersemangat.

“Ya kan kampung halamannya sekarang mungkin sedang dibombardir dan luluh lantah. Agar tidak terlalu suntuk atau khawatir, jadi Lazizmu mengundangnya untuk memberi semangat. Apalagi selama sekolah dia tidak pulang ke sana. Keluarganya juga masih bisa dihubungi kemarin, semoga semua baik-baik saja,” Lanjutnya.

Dikutip dari informasi Lazizmu, mereka berharap agar Mouktasheem tetap kuat, tabah, dan tegar menempuh studi walau diselimuti kekhawatiran akan nasib keluarga dan kerabatnya yang berada di Gaza. Dan semoga keluarganya dan juga seluruh rakyat Palestina diberikan kesabaran, ketabahan, serta dilindungi Allah SWT.

Perjuangan mendapatkan beasiswa

Dilansir dari kanal YouTube Lazismu Jatim yang mengunggah video pada 17 Oktober lalu, Mouktasheem membeberkan perjuangannya untuk mendapatkan beasiswa dan berangkat ke Indonesia. Ia kesusahan untuk mendapatkan izin keluar dari Gaza. Ia harus lewat Mesir terlebih dahulu agar bisa ke Indonesia.

Baca juga: Prodi Fisioterapi Umsida Andil di Skrining Kesehatan di 34 Provinsi yang Jadi Rekor Muri

“Kami tidak memiliki bandara di Gaza. Sebenarnya Palestina memiliki bandara tapi semuanya dikuasai Israel. Jadi, untuk keluar dari Gaza ke Kairo kita harus mendapatkan izin dan persetujuan terlebih dahulu ke polisi yang ada di perbatasan antara Mesir dan Gaza satu bulan sebelum keberangkatan,” Ujar Mouktasheem.

Ia menunggu di perbatasan Gaza dan Mesir yang berjarak sekitar sepuluh jam dari bandara Kairo. Sebenarnya ada dua cara agar Mouktasheem bisa ke Indonesia yakni melalui Mesir dan Yordania.

“Kalau kita lewat Yordania memang lebih cepat tapi kita harus melewati Israel dulu agar bisa ke Yordania, dan itu tidak mungkin. Jadi lebih baik saya mutar melalui Mesir,” Ucapnya.

Lihat Juga :  Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja: Media Tak Seberpengaruh Teman Sebaya

Saat melalui Mesir pun, sambung mahasiswa yang sudah di Indonesia sejak tahun lalu ini, tidak bisa sembarangan. Ia harus menunggu semacam waiting list untuk bisa keluar Gaza. Perhari hanya diperbolehkan sekitar 300 hingga maksimal 450 orang. Setelah menunggu giliran keluar Gaza yang akan ke Kairo, ia diantar menggunakan 5 sampai 6 bis dengan kapasitas 50 orang per bisnya.

Setelah sampai di bandara Kairo, Mouktasheem melakukan pengecekan berkas persyaratan yang walaupun lengkap ia ditolak untuk boarding dan dikembalikan ke Gaza. Hal itu membuat ia sempat menyerah dan tidak ingin menerima beasiswa.

cerita mahasiswa Umsida dari Gaza

Kondisi terkini di Gaza

Dengan terjadinya perang yang kembali terulang antara Palestina dan Israel, Mouktasheem menceritakan keadaan terkini di kampung halamannya itu. Yang menceritakan bahwa internet di Gaza sudah terputus.

“Terakhir saya menghubungi ibu saya mengatakan bahwa internet di sana sudah tidak stabil. Air dan listrik juga tidak ada. Dan saya kemarin menghubungi 15 anggota keluarga saya tapi tidak ada jawaban sama sekali dari Gaza,” ujarnya.

Ia mengungkapkan kondisi terkini Gaza yang telah mengalami kesusahan yang berat dan kehancuran yang cukup besar. Mouktasheem mengungkapkan bahwa Israel menyerang warga sipil di Gaza melalui serangan udara.

Ia juga mendapati kabar bahwa sahabat dekat beserta keluarganya telah syahid dalam perang ini akibat Serangan dadakan dari Israel yang menyerang pada malam hari.

Mengetahui bahwa keluarganya tidak bisa dihubungi dan mendapatkan kabar bahwa sahabatnya telah meninggal, Mouktasheem tidak bisa tidur dengan tenang internet yang tidak pernah ia matikan sama di Indonesia digunakan untuk memantau keadaan di Gaza.

Baca juga: Seminar Budaya dan Rakor LSBO PWM Jatim

“Saya takut jika tidur terlalu lama. Karena mungkin saja ketika saya membuka HP kembali, saya mendapatkan kabar buruk lainnya dari Gaza. Untuk mendapatkan keluarga saya saja, saya harus melalui orang lain di kantor internasional karena terkendala sinyal, itupun tidak bisa cepat,” Tutur Mouktasheem.

Fasilitias di Gaza yang terhambat

Dengan adanya perang ini, warga Gaza tidak bisa melaksanakan salat Jumat di masjid. Muadzin hanya azan dan iqomah saja lalu menutup masjid dan kembali pulang.

Mouktasheem melanjutkan, “Masjid kami juga tidak bisa aman dari Yahudi juga. Bahkan rumah sakit Indonesia yang menjadi terbesar ketiga di Palestina yang berada di Gaza Utara telah dihancurkan oleh Israel. Ambulans yang mengantarkan korban perang juga dihancurkan Israel dari udara,”.

Pesan dari warga Palestina

Mouktasheem mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa tinggal di Indonesia yang aman, masyarakatnya yang ramah, dan mendukung semua umat Islam di seluruh dunia. Namun ia mengharapkan dukungan serupa dari negara lain seperti Indonesia mendukung Palestina.

“Saya berbicara atas nama seluruh rakyat Palestina bahwa kita membutuhkan solusi serius di berbagai hal untuk mengakhiri konflik ini. Semua negara-negara dunia sudah merdeka kecuali Palestina yang masih dijajah Israel. Kami berpesan kepada seluruh dunia untuk membebaskan kami dari penjajahan,” Pungkasnya tegas.

Baca juga: Pesan Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah untuk Maba Umsida 2023

Penulis: Romadhona S

Berita Terkini

mahasiswa tolak RUU TNI
Mahasiswa Umsida Bersama Cipayung Plus Sidoarjo Tolak RUU TNI dan Angkat Isu Lokal
March 26, 2025By
Abdi Ramadan BEM Umsida 1
Gelar Abdi Ramadan di 2 Titik, BEM Umsida Bangun Kepedulian Sosial
March 22, 2025By
Mahasiswa Umsida tanggapi RUU TNI 1
RUU TNI Tuai Kontroversi, BEM dan Korkom IMM Umsida Gelar Konsolidasi dan Diskusi
March 21, 2025By
Umsida dukung internasionalisasi sekolah
Dukung Internasionalisasi Sekolah, Umsida Tandatangani MoU dengan PDM Sidoarjo
March 20, 2025By
Umsida Bersama Mahasiswa Lintas Universitas Gelar Bakti Sosial Ramadan di Desa Kali Alo
Umsida Bersama Mahasiswa Lintas Universitas Gelar Bakti Sosial Ramadan di Desa Kali Alo
March 19, 2025By
prodi kedokteran Umsida 5
3 Tahun Perjalanan Umsida dalam Mewujudkan Prodi Kedokteran
March 15, 2025By
kajian Ramadan Umsida 1
Gelar Kajian Ramadan, Cara Penyegaran Umsida di Bulan yang Suci
March 14, 2025By
Umsida tambah capaian perguruan tinggi
Tambah Capaian Perguruan Tinggi, Umsida Resmikan 2 Program Magister Baru
March 13, 2025By

Riset & Inovasi

Jatam Bromo Tengger Semeru 3
Gandeng Jatam Bromo Tengger Semeru, Dosen Umsida Buat Program Pertanian dan Anti Stunting
March 23, 2025By
Inovasi Celengan Digital Umsida, Menabung Jadi Lebih Seru
Inovasi Celengan Digital Umsida, Menabung Jadi Lebih Seru
March 21, 2025By
UMKM Dhe Irma Makin Cerdas Finansial Berkat Pendampingan Umsida
UMKM Dhe Irma Makin Cerdas Finansial Berkat Pendampingan Umsida
January 31, 2025By
abdimas literasi keuangan Islam
Dosen Umsida Edukasi Literasi Keuangan Islam, Putus Kebiasaan Pinjol
January 15, 2025By
Demi Ketahanan Pangan, Ini Inovasi Bertani Kreatif ala Dosen Umsida
Demi Ketahanan Pangan Berkelanjutan, Ini Inovasi Bertani Kreatif ala Dosen Umsida
January 5, 2025By

Prestasi

juara 3 Pilmapres 2025 2
Jadi Juara 3 Pilmapres PTMA, Mahasiswa Umsida Siap Lanjut ke Tingkat LLDIKTI
March 27, 2025By
Al-Qur’an Menuntunku, Anang Ma’rup Menang MHQ Asia Tenggara dan Raih Tiket ke Baitullah
Al-Qur’an Menuntunku, Anang Ma’rup Menang MHQ Asia Tenggara dan Raih Tiket ke Baitullah
March 25, 2025By
Umsida Bersinar! Cinthya Lorenza Juara 2 Taekwondo Bela Negara Cup
Umsida Bersinar! Cinthya Putri Lorenza Juara 2 Taekwondo Bela Negara Cup
March 20, 2025By
ASEAN Competition di Sabet Mahasiswa Umsida
Prestasi Gemilang! Aprilia Ayu Harumkan Umsida ke Panggung Internasional AEF 2025
March 10, 2025By
Scholarship Mastery! Alumni Umsida Sukses Gaet Dua Beasiswa dan Lanjut S3
Scholarship Mastery! Alumni Umsida Sukses Gaet Dua Beasiswa dan Lanjut S3
March 6, 2025By