Umsida.ac.id – Windy Wulandari, mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), meraih prestasi luar biasa pada Kejuaraan Kanjuruhan Fighter Competition II 2025.
Mahasiswa yang biasa disapa Windy itu sukses menyabet gelar juara 1 pada kategori Kelas A Dewasa Putri, sekaligus dinobatkan sebagai pesilat terbaik dalam kejuaraan tersebut.
Lihat juga: FAI Umsida Tampil Cemerlang, Borong Medali di Kejuaraan Pencak Silat Nasional
Kejuaraan ini diselenggarakan oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Malang dan diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan pada 30-31 Agustus 2025, di Gor Uraha Badminton, Kabupaten Malang.
Dengan semangat juang yang tinggi dan persiapan yang matang, Windy mampu mengharumkan nama baik kampusnya, Umsida, di kancah nasional.
Perjalanan Sejak Usia Dini menjadi Atlet
Windy memulai perjalanan di dunia pencak silat sejak kelas 6 SD, ketika ia pertama kali mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
“Awalnya saya ikut karena penasaran, dan kemudian saya merasakan sendiri manfaat pencak silat yang tidak hanya mengasah fisik, tetapi juga mental dan kedisiplinan,” ujar Windy.
Seiring berjalannya waktu, minatnya terhadap olahraga ini semakin berkembang.
Ia mulai lebih mendalami teknik-teknik pencak silat yang tak hanya meningkatkan kebugaran, tetapi juga membentuk karakter.
Dalam beberapa minggu menjelang kejuaraan, Windy melakukan latihan intensif hampir setiap hari.
“Saya berlatih seminggu 4 hingga 5 kali. Selain latihan teknik, saya juga memfokuskan diri pada kondisi fisik saya, menjaga pola makan, dan memastikan istirahat yang cukup,” lanjut Windy.
Persiapannya yang matang tersebut membuahkan hasil manis, membawanya ke podium juara dan dinobatkan sebagai pesilat terbaik di kelasnya.
Dinobatkan sebagai Pesilat Terbaik
Kejuaraan ini tidak berlangsung tanpa tantangan. Namun, Windy mengaku bahwa dengan persiapan yang matang, ia merasa lebih siap menghadapi setiap rintangan yang datang.
“Alhamdulillah semua tantangan bisa saya kendalikan karena sejak awal saya sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti kejuaraan ini,” ungkapnya.
Namun, salah satu momen yang sangat berkesan baginya adalah ketika ia bertanding di final.
“Suasana saat final sangat menegangkan. Lawan saya juga sangat baik, tapi saya berusaha untuk tetap fokus dan tampil semaksimal mungkin,” cerita Windy.
Momen yang paling berkesan bagi Windy adalah ketika ia diumumkan sebagai pesilat terbaik dalam kejuaraan ini.
“Rasanya seperti mimpi. Saya sujud syukur saat mendengar nama saya dipanggil sebagai juara 1 dan pesilat terbaik. Ini adalah pencapaian yang luar biasa bagi saya,” ujarnya.
Kesuksesan Windy menjadi juara pertama dan pesilat terbaik tak lepas dari dukungan penuh yang diterimanya, baik dari pelatih, tim, dan tentu saja kampus Umsida.
“Dukungan dari pelatih saya sangat berarti. Beliau selalu sabar membimbing dan menanamkan semangat juang serta sportivitas dalam setiap latihan.
Ia mengungkapkan bahwa timnya juga selalu mendukung tanpa henti, dan Umsida memberikan fasilitas serta motivasi yang sangat membantu saya untuk terus berkembang.
Windy merasa bersyukur karena kampusnya tidak hanya memberikan dukungan dalam hal akademik, tetapi juga dalam mengembangkan potensi mahasiswa di bidang olahraga.
“Jangan pernah takut untuk mencoba. Prosesnya memang berat, tetapi jika dijalani dengan sungguh-sungguh, pasti akan ada hasilnya. Tetap semangat, terus berlatih, dan jangan lupa untuk selalu menjaga sikap serta sportivitas di setiap langkah yang kita ambil,” pesan Windy.
Dengan prestasi ini, Windy Wulandari tidak hanya membuktikan bahwa mahasiswa Umsida bisa berprestasi di bidang akademik, tetapi juga mampu bersinar di dunia olahraga.
Lihat juga: Tak Hanya Tanding dan Raih Perak di Tingkat Nasional, Mahasiswa Ini Juga Berhasil Pimpin Tim
Bagi Windy, kemenangan ini merupakan bukti bahwa kerja keras dan disiplin tidak akan mengkhianati hasil. Kini, ia siap melangkah lebih jauh untuk meraih prestasi lebih tinggi lagi.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah