umsida.ac.id – Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terus berupaya meningkatkan mutu untuk menuju Kampus Merdeka. Salah satunya adalah adanya pengawasan dalam pelaksanaan program belajar kampus merdeka. Hal ini disampaikan oleh Hana Catur Wahyuni ST MT dalam webinar Konsep Re-desain Kurikulum Dalam program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, pada Rabu (17/6).
Pada kesempatannya, Wakil rektor 1 Umsida ini menjelaskan pentingnya penjaminan mutu dalam program belajar kampus merdeka, “Sistim penjaminan mutu bertugas agar pelaksanaan program belajar kampus merdeka berjalan sebagaimana mestinya,“ ujarnya.
Adanya konsep belajar merdeka kampus merdeka membuat BPM melakukan penyesuaian terkait dengan perubahan kebijakan pada penjaminan mutu internal kampus. Salah satunya adalah konteks penjaminan mutu yang harus disesuaikan pada kebijakan mutu dan manual mutu. Kedua hal tersebut nantinya akan terintegrasi pada sistim penjaminan mutu perguruan tinggi. Hasil dari integrasi kebijakan mutu dan manual mutu nantinya bisa disosialisasikan kepada civitas akademika masing-masing perguruan tinggi. Dengan catatan semua pihak yang terlibat dalam proses program merdeka belajar ini mengerti dan memahami kebijakan mutu dan manual mutu. Karena ini yang mendasari agar program merdeka belajar bisa di terapkan dengan baik.
Beberapa indikator mutu yang ada dalam program belajar merdeka adalah mutu kompetensi peserta, mutu pelaksanaan, mutu proses pembimbingan internal dan eksternal, mutu sarana dan prasarana pelaksanaan, mutu pelaporan dan presentasi hasil dan yang terakhir adalah mutu penilaian. Penetapan indikator disesuaikan dengan kemampuan perguruan tinggi.
Pentingnya spesifikasi dalam merumuskan mutu juga dijelaskan oleh wanita yang akrab disapa Hana ini, “Tujuan yang dicapai dalam merdeka belajar harus spesifik. Ketika merumuskan mutu harus disesuaikan dengan kebutuhan kampus saat ini dan terukur, mutu dirumuskan sesuai dengan kondisi masing-masing perguruan tinggi, sehingga kita bisa mencapai target yang disesuaikan dengan kondisi perguruan tinggi ,” jelasnya.
Ia berharap dengan adanya penyesuaian dalam penjaminan mutu kampus merdeka ini di dukung oleh seluruh civitas akademik Umsida. Ia menambahkan tantangan penjamin mutu merdeka belajar adalah dilaksanakan dalam kondisi pandemi covid 19. Program baru dengan keterbatasan tingkat pemateri merdeka belajar di kalangan dosen, mahasiswa dan industri. Perlu pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan Sarana Informasi yang mendukung program merdeka belajar dan penguatan mou di kalangan akademisi dan pihak industri.
*Etik Siswatiningrum