Umsida.ac.id – “Dosen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) harus memahami betul keragaman dan variasi yang ada di Muhammadiyah,” ucap Muhammad Sayuti MPd Med PhD melalui Zoom Meeting saat menjelaskan topik pendidikan AIK berbasis multikultural dalam Workshop AIK Nasional, bertema “Pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Berbasis Multikultural, Kreatif, dan Inovatif” pada Senin (15/02).
Dalam sesinya, Ia menyampaikan bahwa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) memiliki keunggulan pendidikan berbasis islam holistik integratif dengan visi untuk berdakwah. Dakwah memiliki dua dimensi penting yakni dakwah kerisalahan dan dakwah kerahmatan. Untuk menyikapi keberagaman yang ada di Muhammadiyah, maka dakwah multikultural ini lebih dekat dengan konsep dakwah kerahmatan. “Dakwah kepada orang yang berbeda agama, dakwah multikultural dilandasi oleh kerahmatan. Mengedepankan rahmatan lil alamin yang akan membuka perspektif dan hidayah untuk menerima islam,” ungkapnya.
Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah tersebut mengatakan bahwa nilai-nilai islam itu empiris, maka berdakwah kepada mahasiswa yang berbeda-beda agamanya perlu menggunakan bahasa empiris. “Kalau kita mau menyampaikan islam, bukan dengan bahasa normatif dan bahasa ayat, tetapi bahasa empiris.” terangnya.
Menurutnya, mengemas dakwah dengan tepat juga menjadi hal penting, salah satunya dengan mengenalkan islam melalui program kemanusiaan dan cerita suri teladan. Fokus dakwah tersebut, dapat mengalihkan mereka dari berbagai perbedaan menuju nilai-nilai universal. “Fokusnya pada isu-isu kemanusiaan, bukan pada isu-isu yang dapat meruncingkan perbedaan.” tuturnya. Selain itu, memperlihatkan islam dalam praktek keseharian juga menjadi salah satu bentuk dakwah. “Biarkan mereka mempelajari islam dari orang-orang yang memegang nilai-nilai islam dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.
Lebih lanjut, menurut Muhammad Sayuti, sudah menjadi tugas dosen AIK untuk membarui metode pembelajaran agar dapat mendekatkan mahasiswa muslim maupun non muslim kepada islam, caranya yaitu doesn AIK perlu meluaskan perspektif melalui perluasan relasi dan memperbanyak bacaan.
ditulis : Shinta Amalia
edit : Asita Salsabila