Umsida.ac.id– Minggu (05/03/2023) Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-11 Muhammadiyah Sidoarjo Jawa Timur, diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Acara ini dihadiri oleh beberapa pejabat muhammadiyah hingga pejabat daerah seperti Bupati Sidoarjo.
Acara dibuka dengan beberapa penampilan menarik dari siswa SD hingga SMA Muhammadiyah di Sidoarjo. Dalam seremoni Musyda ke 11 ini ketua panitia Wisynu Sidharta S. Sos mengawali sambutan dengan mengucapkan terima kasih atas beberapa pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Mulai dari Pra Musyda yang di selenggarakan Sabtu (04/03/2023) hingga hari ini.
Wisynu Juga memaparkan dalam Semarak Musyda hari Sabtu sebanyak 7000 peserta mengikuti senam sehat, jalan sehat dan pawai.
Selama 2 hari Musyda diadakan di wilayah SMA Muhammadiyah 1 Sidoarjo dan Umsida. Rektor Umsida Dr Hidayatullah Msi berharap terselenggaranya Musyda ini mampu menghasilkan program yang menyokong pembangunan Kabupaten Sidoarjo.
“Kita punya harapan besar persyarikatan Muhammadiyah Sidoarjo akan bisa lebih cepat dalam mengembangkan sayap dakwahnya di Kabupaten Sidoarjo. Sesuai tema besar Musyda hari ini kita semua ingin memajukan Sidoarjo melalui gerak dakwah persyarikatan Muhammadiyah ini. Untuk itu atas nama keluarga besar Umsida saya berharap Musdya ini mampu menghasilkan program yang bisa melakukan percepatan pembangunan di Sidoarjo yang itu menjadi bagian kontribusi besar persyarikatan Muhammdiyah,” ungkapnya.
Rektor Umsida menyampaikan bahwa untuk mewujudkan visi besar tersebut membutuhkan Pimpinan Daerah Muhammadiyah yang betul betul bisa membawa persyarikatan Muhammadiyah ini menjadi tumbuh berkembang. Sehingga apa yang dihasilkan persyarikatan hari ini, 5 tahun kedepan kita akan menyaksikan bersama buah dari perkembangan itu.
Sesuai dengan tagline Umsida maju bersama persyarikatan. Dr Hidayatullah mengajak persyarikatan Muhammadiyah Sidoarjo bergandengan tangan memajukan Sidoarjo hingga tingkat global.
“Maka mari kita bergandengan tangan bersama persyarikatan dan Pemerintah Daerah dengan kuat dan alhamdulillah selama ini sudah kita jalin bersama. Kedepan kita bertekad bersama persyarikatan Muhammadiyah dengan seluruh jajarannya, amal usaha yang ada di Kabupaten Sidoarjo bersama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mari kita bangun Sidoarjo menjadi Kabupaten yang maju dan unggul. Sehingga memiliki daya saing ditingkat nasional bahkan global,” jelasnya.
Dalam sambutannya Rektor Umsida juga mendeklarasikan keinginan Umsida untuk menjadi institusi terakreditasi Unggul dan segera mewujudkan Fakultas Kedokteran. Hal ini adalah salah satu bukti komitmen Umsida mengaabdikan diri untuk masyarakat Sidoarjo, Jawa Timur dan Indonesia.
Dalam kegiatan ini Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo akan mendapatkan pemimpin baru. Untuk itu Ketua PDM Sidoarjo drh Zainul Muslimin memaparkan sambutannya dalam kegiatan ini sebagai pemimpin PDM Sidoarjo yang akan purna jabat.
drh Zainul mengungkapkan bahwa tidak mudah menggantikan Ketua PDM Sidoarjo di tengah jalan selama 2 tahun ini. Prestasi yang berhasil diraih PDM Sidoarjo selama masa kepemimpinanya adalah Lazismu Jawa Timur menjadi Juara Nasional Laporan Keuangan terbaik seluruh Lazismu Indonesia.
Ketua PDM Sidoarjo itu juga memperlihatkan karya teman-teman Fakultas Sains dan Teknologi Umsida berupa pembangkit listrik tenaga surya yang nantinya bersama Lazismu akan didistribusikan di wilayah pedalaman
“Alat ini akan kami taruh di tempat-tempat terpencil yang tidak terjangkau jaringan listrik kemudian kita pasang wifi internet agar rakyat dipedalaman juga bisa tercerahkan,” ungkapnya.
Dalam masa pergantian pemimpin ini drh Zainul Muslimin berharap PDM Sidoarjo mendapat pemimpin yang baik.
“Kita menginginkan PDM yang hebat maka pemimpin yang akan lahir dari Musyda ini tergantung panjengan semua. Pemimpin yang baik akan lahir dari pemilih yang baik,” tandasnya.
Selain pimpinan Muhammadiyah, Bupati Kabupaten Sidoarjo H Ahmad Muhdlor Ali SIP juga berkesempatan hadir dan memberikan sambutannya. Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Gus Mudhlor itu mengungkapkan bahwa sebagai pemimpin harus memiliki karya jika tidak maka pemimpin itu akan mudah dilupakan.\
Gus Mudhlor juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas partisipasi Muhammadiyah dalam menyukseskan kegiatan Hari Lahir 1 Abad NU beberapa waktu lalu.
“Cita-cita Sidoarjo ingin menciptakan kabupaten secara politik partisipatif. Kami terharu acara abad NU kemarin Muhammadiyah termasuk salah satu yang punya kontribusi besar atas suksesnya acara itu. Kami terharu, Kristen, Hindu, Muhammdiyah, LDII dst, memahami bahwa ini tidak hanya hajatnya NU tapi hajatnya Sidoarjo. Sidoarjo harus jadi tuan rumah yang baik karna salah satu ciri penghuni surga adalah memuliakan tamu dan tetangganya,” terangnya.
Gus Mudhlor yakin jika politik partisipatif di Kabupaten Sidoarjo berjalan baik, derap langkah bupati dengan semua stakeholder nya satu derap langkah maka kemajuan yang diimpikan Sidoarjo akan cepat terealisasi.
Bupati Sidoarjo itu datang dalam kegiatan ini mengenakan baju Muhammadiyah, mengenai hal ini Gus Mudhlor menegaskan sebagai bupati Ia adalah milik Sidoarjo bukan hanya bupati satu ormas, partai atau agama tertentu. Sebagai bupati juga Ia harus bisa adil sesuai dengan proporsi masing-masing masyarakatnya.
Acara Musyda ini menurutnya adalah satu sunnatullah “bahwa kita ini selalu dinamis. banyak perubahan pergantian dan regenerasi, dan yang terpenting selalu menuntut adaptasi dan inovasi,” jelasnya.
Gus Mudhlor bmengungkapkan harapannya kepada Muhammadiyah khususnya ketua PDM Sidoarjo yang akan terpilih hari ini.
“Saya harap siapapun ketua yang jadi, harus lebih dan melebihi prestasi ketua PDM yang hari ini. Saya harap pengabdian Muhammadiyah yang sudah banyak di pendidikan ekonomi sosial dan sebagainya harus lebih dipertajam apalagi issue nya, kabarnya, wakilah katanya tahun 2023 adalah tahun yang gelap ada resesi, hyper inflasi dll”.
“Tapi hari ini walaupun BBM naik 30 persen kok inflasinya cuma 5 persen. Itu adalah kekuatan kita semua. Saya yakin itu bukan hanya pendekatan ekonomi tapi pendekatan kekeluargaan, islam pengabdian dan sebagainya pasti bisa menyelamatkan kita semua. Ketua selanjutnya jangan pernah berhenti berinovasi dan lepas dari adaptasi agar kemudian relevan menjawab tahun gelap tahun 2023,” Gus Mudhlor menambahkan.
Sebelum dibukanya Musyda ke 11 Prof Dr Ir M Sasmito Djati MS sebagai wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur memberikan amanah kepada calon pemimpin PDM yang akan ditentukan.
“Saya memantau betul perkembangan Perguruan Tinggi di Indonesia. Kenaikan rank tersebut harus dipelajari oleh pemimpin perguruan tinggi lainnya. Jadi Peningkatan bukan by accident tapi memang by plan. Tentunya dibutuhkan Inovasi dalam hal ini. Sebagai pemimpin harus terus berinovasi,” ungkapnya
“Selain harus selalu berinovasi, pemimpin yang baik yaitu orang yang bisa menciptakan pemimpin- pemimpin berikutnya, bukan menciptakan follower. Mudah-mudahan Musyda hari ini bisa melahirkan pemimpin yang baik,” pungkasnya.
Penulis: Rani Syahda Hanifa