ormas kelola tambang

Muhammadiyah, Tambang, dan Perspektif UUD 1945

Umsida.ac.id – Setelah mengkaji ulang, akhirnya Muhammadiyah menerima izin pengelolaan tambang. Hal tersebut disampaikan pada acara konsolidasi nasional Muhammadiyah yang digelar di Universitas ‘Aisyiyah  Yogyakarta, (27-28/07/2024).

Sebelumnya, Nahdlatul Ulama (NU) terlebih dahulu menerima kelola izin tambang ini, sedangkan Muhammadiyah memilih mengkaji ulang tentang berbagai dampak yang ditimbulkan. Muhammadiyah menyoroti bahwa eksplorasi sumber daya alam harus mempertimbangkan keseimbangan ekologi dan kelestarian lingkungan hidup.

Baca juga: Dosen Ahli Umsida: Lebih Baik Tambang Dikelola Investor daripada Ormas

Muhammadiyah juga mendorong agar keuntungan dari pengelolaan sumber daya alam tidak hanya dinikmati oleh segelintir pihak tetapi dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

Sempat diperdebatkan

Kedua ormas terbesar di Indonesia ini tidak lepas dari kritikan keras banyak tokoh intelektual, termasuk yang berpolemik dengan para ormas penerima konsesi tambang.

Para pengkritik lain berpendapat bahwa ini mengabaikan prinsip moral yang lebih tinggi yaitu “dar’ul mafasid muqaddamu ‘ala jalbil mashalih” (mencegah kerusakan lebih diutamakan daripada mengambil manfaat). Mereka berargumen bahwa karena tambang telah terbukti merusak secara signifikan, maka dari perspektif etis, konsesi ini tidak dapat dibenarkan.

Para kritikus lainnya menegaskan fakta bahwa tambang batubara berkontribusi signifikan terhadap pemanasan global dan kerusakan ekologis yang tidak sebanding dengan manfaat ekonominya. Mereka juga mengkritik pendekatan pragmatis yang dinilai mengabaikan prinsip-prinsip moral dan keadilan sosial.

Solusi pengelolaan tambang berkelanjutan
ormas kelola tambang
Ilustrasi: Pexels

Namun, konsesi tambang dapat dilakukan dengan mencari solusi yang berfokus pada prinsip keberlanjutan serta keadilan sosial. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil seperti:

1. Evaluasi Dampak Lingkungan dengan Teliti
  • Studi Komprehensif: studi komprehensif terhadap dampak lingkungan dan sosial dari tambang tersebut, melibatkan ahli lingkungan, ekonom, dan sosiolog. Hasil studi ini harus transparan dan tersedia untuk umum.
  • Reklamasi dan Restorasi: Jika konsesi tambang diterima, pastikan ada rencana reklamasi dan restorasi lingkungan yang jelas dan terjamin pelaksanaannya untuk meminimalkan dampak negatif.
2. Mengutamakan Teknologi Ramah Lingkungan
  • Teknologi Hijau: Gunakan teknologi tambang yang paling ramah lingkungan dan inovatif untuk mengurangi emisi dan kerusakan. Ini bisa termasuk teknologi untuk mengurangi debu, polusi air, dan degradasi tanah.
  • Energi Terbarukan: Pertimbangkan investasi dalam proyek energi terbarukan sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan daripada tambang batubara.
3. Keterlibatan Komunitas dan Transparansi
  • Partisipasi Masyarakat: Libatkan masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan dan pastikan mereka mendapatkan manfaat langsung dari aktivitas tambang, seperti lapangan kerja dan pembangunan infrastruktur.
  • Transparansi: Pastikan ada transparansi penuh dalam kesepakatan konsesi, penggunaan dana, dan hasil dari tambang tersebut.
4. Pendidikan dan Pemberdayaan
  • Program Pendidikan: Gunakan dana yang diperoleh dari tambang untuk mendanai program pendidikan, pelatihan kerja, dan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat lokal, sehingga mereka memiliki alternatif selain bergantung pada industri tambang.
  • Pemberdayaan Organisasi: Fokus pada pemberdayaan internal NU, seperti yang diusulkan oleh Airlangga Pribadi, agar organisasi dapat mandiri tanpa harus bergantung pada proyek tambang.
5. Kebijakan dan Regulasi yang Ketat
  • Regulasi Pemerintah: Dorong pemerintah untuk menerapkan regulasi ketat terhadap operasi tambang, termasuk penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran lingkungan.
  • Kebijakan Berkelanjutan: Kembangkan kebijakan nasional yang mendorong investasi dalam ekonomi hijau dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Lihat Juga :  Dosen Ahli Umsida: Lebih Baik Tambang Dikelola Investor daripada Ormas
Pendekatan Etis yang Lebih Luas

Dengan menggabungkan pendekatan lingkungan yang berkelanjutan, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat, serta penerapan teknologi ramah lingkungan, kita dapat mencapai solusi yang lebih seimbang dan etis. 

Ini tidak hanya akan meminimalkan dampak negatif dari kegiatan tambang tetapi juga memastikan bahwa manfaat ekonominya didistribusikan secara adil dan berkelanjutan.

Perspektif UUD 1945 dan Pengelolaan Sumber Daya Alam
ormas kelola tambang
Ilustrasi: Pexels

Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan:

“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”

Pasal ini menunjukkan bahwa negara memiliki wewenang untuk mengelola sumber daya alam dengan tujuan utama untuk kemakmuran rakyat.

Pemberian Hak Pengelolaan Tambang kepada Ormas

Jika negara memberikan hak pengelolaan tambang kepada organisasi masyarakat (ormas), hal ini perlu dievaluasi dalam konteks kepatuhannya terhadap UUD 1945:

1. Penguasaan oleh Negara:

a. Negara harus tetap memegang kendali dan pengawasan atas pengelolaan sumber daya alam, meskipun hak operasional diberikan kepada pihak ketiga seperti ormas. Ini berarti bahwa kebijakan, regulasi, dan pengawasan harus berada di tangan negara.

b. Jika hak pengelolaan diberikan kepada ormas tanpa adanya kontrol dan pengawasan ketat dari negara, maka hal ini bisa dianggap menyalahi semangat Pasal 33 UUD 1945.

2. Kemakmuran Rakyat:

a. Pemberian hak pengelolaan kepada ormas harus benar-benar untuk tujuan kemakmuran rakyat. Jika hak pengelolaan tersebut lebih menguntungkan segelintir elite ormas atau pihak tertentu, maka hal ini bertentangan dengan tujuan dari Pasal 33 UUD 1945.

b. Manfaat dari tambang harus dirasakan oleh masyarakat luas, termasuk masyarakat lokal yang terdampak oleh kegiatan tambang.

Baca juga: Prof Haedar Jelaskan Beratnya Jadi Pemimpin

Praktik dan Risiko
1. Praktik Transparan dan Akuntabel:

a. Jika ormas menerima hak pengelolaan tambang, proses pemberian hak tersebut harus transparan dan akuntabel. Setiap langkah harus melibatkan partisipasi publik dan diawasi oleh lembaga independen.

2. Pengawasan dan Regulasi:

a. Negara harus memastikan adanya regulasi ketat yang mengatur bagaimana ormas mengelola tambang. Ini termasuk regulasi lingkungan, kesejahteraan sosial, dan ekonomi lokal.

b. Pengawasan rutin harus dilakukan untuk memastikan bahwa ormas menjalankan pengelolaan tambang sesuai dengan peraturan yang berlaku dan tidak merugikan masyarakat atau lingkungan.

Secara prinsip, memberikan hak pengelolaan tambang kepada ormas tidak secara langsung menyalahi UUD 1945 jika:

  • Negara tetap memegang kendali dan pengawasan penuh.
  • Pengelolaan tersebut benar-benar untuk kemakmuran rakyat dan bukan untuk kepentingan segelintir pihak.
  • Proses pemberian hak tersebut dilakukan secara transparan, akuntabel, dan melibatkan partisipasi masyarakat.

Namun, tanpa pengawasan dan regulasi yang ketat, serta tanpa memastikan bahwa manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas, kebijakan ini berisiko menyalahi semangat Pasal 33 UUD 1945.

Sumber: Dr Kumara Adji K

Berita Terkini

dosen Umsida dan atlet sepatu roda 3
Dukung Semangat dan Performa Atlet Sepatu Roda, Dosen Umsida Gelar Skrining dan Sharing Session
January 11, 2025By
kerja sama UBS PPNI Mojokerto dan Umsida 1
Kerja Sama Akademik Umsida dan UBS Mojokerto Tingkatkan Mutu Kebidanan
January 9, 2025By
AUM Harus Berdaya Saing: Rektor Umsida Serukan Transformasi SDM
AUM Harus Berdaya Saing: Rektor Umsida Serukan Transformasi SDM
December 26, 2024By
KKN-P 2025 Umsida
975 Mahasiswa KKN-P Umsida Siapkan Diri untuk Mengabdi
December 24, 2024By
Si Lokananta 2024, peringatan hari ibu
Momen Haru Ratusan Anak Peringati Hari Ibu dalam Event Si Lokananta
December 23, 2024By
Comm Night Run
Perdana Digelar, Comm Night Run Diikuti Lebih dari 300 Peserta dari Berbagai Daerah
December 23, 2024By
rektor Umsida saat penguatan visi misi PPI AMF
Pesan Rektor Umsida untuk PPI AMF dalam Mewujudkan Pesantren Berkemajuan
December 21, 2024By
commsport 2024
Commsport 2024, 30 Tim Futsal Sekolah se-Jatim Meriahkan Event Tahunan Ikom Umsida
December 21, 2024By

Riset & Inovasi

abdimas literasi keuangan Islam
Dosen Umsida Edukasi Literasi Keuangan Islam, Putus Kebiasaan Pinjol
January 15, 2025By
Demi Ketahanan Pangan, Ini Inovasi Bertani Kreatif ala Dosen Umsida
Demi Ketahanan Pangan Berkelanjutan, Ini Inovasi Bertani Kreatif ala Dosen Umsida
January 5, 2025By
Empowering Womenpreneur: Umsida Dorong Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Rusunawa Pucang
Empowering Womenpreneur: Umsida Dorong Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Rusunawa Pucang
January 4, 2025By
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
September 16, 2024By
ekonomi sirkular
Dosen Umsida Beri Pelatihan Penerapan Manajemen Usaha Berbasis Ekonomi Sirkular pada Proses Produksi Pangan Halal
September 14, 2024By

Prestasi

Prof Sri, guru besar manajemen 3
Perjuangan Prof Sriyono Menuju Guru Besar di Bidang Manajemen Umsida
January 14, 2025By
Duta FPIP Umsida, Berprestasi dan Menginspirasi
Duta FPIP Umsida, Berprestasi dan Menginspirasi
January 13, 2025By
pojok statistik Umsida
Pojok Statistik Umsida Jadi Layanan Kinerja Tinggi 2024 dengan Skor 2,83 dari 3
January 9, 2025By
Unstoppable! Tapak Suci Umsida Torehkan Sejarah di UPSCC 2024
Unstoppable! Tapak Suci Umsida Torehkan Sejarah di UPSCC 2024
January 3, 2025By
Gelar Doktor dengan Fokus Halal Lifestyle
Lulus Cum Laude, Dosen Umsida Raih Gelar Doktor dengan Fokus Halal Lifestyle
December 30, 2024By