Umsida.ac.id – Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementrian Kesehatan tahun 2019 mengungkap presentase anak-anak yang terbilang stunting di Indonesia mencapai 27,67%. Hal ini menjadi alasan bagi Tim KKN Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) untuk turut serta dalam pecegahannya, yakni dengan mengajak balita melakukan senam Stunting bersama di Taman Posyandu Kamboja, Tiru Lor, Kediri, Pada Kamis (23/1).
Selain Senam, sosialisasi juga dilakukan untuk pecegahanya. Sosialisasi ini akan disampaikan oleh Yayuk Nurfiatin S St selaku petugas dari puskesmas Adan-adan Kediri sebagai narasumber.
Dalam penjelasannya, kekurangan gizi bisa menjadikan pertumbuhan anak, baik fisik maupun otak mengalami kemandekan. Stunting juga disebabkan sanitasi yang tidak bersih, orang tua yang tidak sadar akan kebutuhan gizi anak dan kurangnya pemahaman orang tua terhadap bahaya stunting.
Adapun pencegahan stunting bisa dilakukan dengan makan makanan bergizi sejak hamil, konsumsi air bersih, memberikn gizi yang seimbang pada anak dan melakukan pengecekan secara rutin.
Menurut M Aziz Fauji selaku koordinator Desa Tiru Lor menuturkan bahwa pencegahan Stunting perlu dilakukan sedini mungkin, pemberian edukasi stunting kepada ibu-ibu utamannya harus rutin dilakukan. “Kalau ibu-ibunya tidak paham mengenai gizi dan tumbuh kembang anak, siapa yang akan memperhatikan pertumbuhan anak itu?” ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut fauzi, dibutuhkan kesadaran dari para orang tua terutama ibu yang berperan penting terhadap tumbuh kembang anak. “Perlu ketelatenan dan kesabaran dalam memperhatikan gizi anak. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah agar anak juga mampu terbiasa dengan pola hidup sehat sejak dini,” jelasnya.
Untuk lebih menarik perhatian anak-anak, Tim KKN Umsida membuat gerakan senam yang didalamnya terdapat kebiasaan-kebiasaan pola hidup sehat, mulai dari cuci tangan, makan sehat, dan yang lainnya. “Hal ini dilakukan karena kami merasa anak Paud dengan usia sekitar 3 tahun akan susah jika diberi materi berupa bacaan atau penjelasan. Mungkin dengan gerakan sambil bermain mereka akan lebih paham. Sedangkan untuk orang tuanya, kami beri penjelasan yang lebih spesifik yang dibantu oleh petugas dari puskesmas. Kami berharap anak-anak disini bisa tumbuh dengan sehat dan cerdas,” Pungkas Fauzi.
Ditulis Oleh : Lusi Ningtias Ratnawati
Editor : Erika Mulia Arsy