Umsida.ac.id – Terbatasnya Penerangan jalan saat malam hari
di Desa Kalialo Kupang, Jabon, Sidoarjo menghambat aktifitas, terutama masyarakat yang bekerja memproduksi udang, bandeng, dan rumput laut. Oleh karena itu, Pusat Studi Teknik dan Energi (PSTE) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengkoordinasi pembuatan untuk Penerangan Jalan Umum (PJU) dengan tenaga surya.
Ketua PSTE sekaligus ketua pelaksana, Boy Isma Putra ST MM menjelaskan pentingnya penerangan jalan umum. “Diharapkan dengan kondisi jalan kampung yang terang dapat meningkatkan produktivitas dan penghasilan masyarakat di Desa Kalialo Kupang,” ujarnya saat ditemui Umsida.ac.id, Senin (08/02).
Bersama dengan Dr Ir Jamaluddin MM (Dosen Teknik Elektro) dan Shazana Dhiya Ayuni S ST MT (Dosen Teknik Elektro), Boy Isma mengungkap program PJU di Desa Kalialo Kupang, Jabon membutuhkan sekitar 3 tahun pendanaan untuk menerangi jalan desa. “Untuk program yang pertama ini berlangsung selama 5 bulan dan pemasangan lampu PJU dilakukan pada 26 Januari 2021 lalu,” ungkap Kasi Kemahasiswaan Fakultas Saintek Umsida tersebut.
Dalam program PJU ini memanfaatkan tenaga surya (solar cell system) dengan kemampuan lampu menyala di musim hujan adalah 7 jam, dari pukul 18.00-01.00. Keunggulan lain lampu tenaga surya ini menggunakan komponen photovalvic, sistem Photovoltaic (PV) yang menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi gelombang listrik dengan tegangan berkisar antara 12-14 Volt.
Pria 47 tahun tersebut menjelaskan cara kerja lampu ini adalah sinar matahari diserap oleh photovaltaic. Kemudian, sinar diubah menjadi arus listrik dan masuk ke pengontrol arus. Dari sana, arus disimpan ke ACCU. Saat akan digunakan, maka arus diambil dari tenaga listrik yang sudah tersimpan di ACCU.
Proses pembuatan lampu tenaga surya dilakukan kurang lebih selama 3 minggu dimulai dari pembuatan perkomponen. Lebih lanjut, menurut Boy, tidak ada kendala teknis selama proses pembuatan lampu tenaga surya tersebut. Akan tetapi, dalam proses pemasangan lampu, tim dihadapkan dengan kondisi medan akses jalan yang masih jalan makadam dan becek selama musim hujan.
Lewat pengabdian ini, Ia dan tim Abdimas mengaku sangat senang dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk memberikan kemaslahatan bagi penduduk secara nyata, khususnya untuk masyarakat di daerah pertambakan. Kedepannya, tim Abdimas akan rutin memantau dengan turun ke lapangan agar dapat memastikan lampu berfungsi dengan baik dan memberikan penyuluhan cara perawatan lampu, serta membuatkan modul buku perawatan.
ditulis : Shinta Amalia
Edit : Anis Yusandita