[:id]umsida.ac.id – Dalam rangka mendukung peringatan hari besar nasional, mahasiswa Saintek Umsida bersinergi dengan komunitas Sidoarjo wujudkan perayaan hari Tani Nasional, hari Pangan Sedunia, dan hari Tanpa Styrofoam dan Plastik, yang diadakan di wilayah car free day alun- alun Kabupaten Sidoarjo, Minggu (6/10).
Sekedar informasi, bahwa kolaborasi dari ketiga peringatan hari besar nasional ini merupakan aksi nyata dari Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (Himagro) bersama komunitas Mari Bertani untuk hari Tani Nasional, Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian (Himalogista) untuk hari Pangan Sedunia, dan Komunitas Earth Hour Sidoarjo untuk hari Tanpa Styrofoam dan Plastik.
Pada peringatan tahun ini masyarakat diajak untuk gemar tani. Sebanyak enam ratus bibit cabe dan terong dibagikan secara gratis. Tak hanya itu, masyarakat juga diperkenalkan dengan lemet, lemet merupakan makanan tradisional berbahan dasar singkong yang dibagikan secara gratis juga untuk masyarakat Sidoarjo.
Sementara itu, aksi rampok sampah masuk dalam rangkaian acara peringatan ini. Rampok sampah diberlakukan dengan meminta sampah plastik dari masyarakat dan juga mereka membagikan tas belanja (tote bag) secara gratis kepada masyarakat sebagai pengganti tas plastik. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk menjaga bumi dari sampah. Dan di akhir kegiatan, Flashmob mengisi kemeriahan acara ini.
Ditemui di sela- sela acara, salah satu anggota dari komunitas Mari Bertani, Zainur Rochman menyampaikan responnya mengenai pembagian bibit tersebut,
“Pembagian bibit ini tujuannya untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar giat untuk bertani, jadi kita sudah memberikan media berupa bibit cabe dan terong kepada masyarakat untuk segera ditindaklanjuti. Selain itu, sektor pertanian juga merupakan penyangga pangan dunia, yang mana masyarakat harus bijak dalam menyikapi hal ini,” paparnya.
Ketua Himalogista, Teguh Iswanto juga mengungkapkan harapannya perihal peringatan Hari Pangan Sedunia,
“Agar masyarakat lebih mengerti apa itu arti pangan, karna pangan sendiri bermacam- macam, bukan dari beras saja, melainkan dari berbagai macam jenis yang sangat perlu kita ketahui dan kembangkan inovasinya, seperti halnya lemet yang terbuat dari singkong,” pungkasnya. (erika)
[:en]umsida.ac.id – In order to support the celebration of national holidays, Saintek Umsida students work together with the Sidoarjo community to realize the celebration of National Farmers’ Day, World Food Day, and Day without Styrofoam and Plastics, which is held in the Sidoarjo Regency square on a Free Day from Vehicles crossing (Car Free Day), Sunday (6/10).
As information, the collaboration of three national holidays is a real action from Agrotechnology Student Association (Himagro) with the Mari Bertani community for National Farmers Day, Agricultural Product Technology Student Association (Himalogista) for World Food Day, and the Sidoarjo Earth Hour Community for days without Styrofoam and Plastics.
On this year’s commemoration the people were invited to enjoy farming. 600 chilli and eggplant seeds were distributed free of charge. Not only that, the community also introduced lemet, lemet is a traditional food made from cassava which is distributed free of charge also to the people of Sidoarjo.
Meanwhile, the robbery action was included in the series of transitional events. Garbage robbery is enforced by requesting plastic waste from the community and also they distribute shopping bags (tote bags) to the community in exchange for plastic bags. This is done as a way to save the earth from trash. And at the end of the activity, Flashmob filled the excitement of this event.
Met on the sidelines of the event, one of the members of the Mari Bertani community, Zainur Rochman expressed his response regarding the distribution of the seeds, “Distribution of these seeds is to socialize the community to be active in farming, so we must provide media as chilli and eggplant seeds for the community to be followed up. In addition, the agricultural sector also provides a world food buffer, which the community must be wise in addressing this matter,” he explained .
The Chair of the Himalogista, Teguh Iswanto also expressed his hopes regarding remembering World Food Day, “In order for people to better understand what food is, because food itself is diverse, not just from rice, complete from various kinds that we need to know and develop innovations, such as glue made from cassava,” he concluded. (erika)
[:]