Umsida.ac.id – Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan salah satu program unggulan yang sedang digalakkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek sejak tahun 2021.
Dalam upaya mendukung program pemerintah dan memberikan fasilitas untuk peningkatan soft skill dan hard skill bagi mahasiswa, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan sosialisasi Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM 2) secara online melalui Zoom Meeting, Rabu (18/5).
Sosialisasi ini dihadiri oleh Wakil Rektor (Warek) 1 Umsida Hana Catur Wahyuni ST MT, Direktur Direktorat Akademik Umsida Evi Rinata S ST M Keb, Dekan, Kepala Prodi (Kaprodi) dan Sekretaris Prodi (Sekprodi), serta mahasiswa semester 2, 4, dan 6 dari seluruh program studi.
Melalui sambutannya, Dr Hana Catur Wahyuni ST MT menyampaikan, kegiatan PMM merupakan suatu tonggak awal bagi civitas akademika untuk menyalurkan potensi yang dimiliki dan memperluas kesempatan belajar di berbagai tempat. “Harapan saya nanti kaprodi, sekprodi, dan dekan bisa berkoordinasi memberikan informasi dan memfasilitasi adik-adik untuk mengikuti PMM 2,” ucapnya memberi himbauan.
Ia melanjutkan, pembukaan PMM 2 ini semestinya menjadi kesempatan bagi dosen dan mahasiswa untuk dimaksimalkan dalam menggali kompetensi secara akademik maupun non akademik. “Secara non akademik kegiatan ini memberikan penguatan pengalaman untuk berkomunikasi dengan orang baru, sistem baru, dan lingkungan belajar yang baru. Itu sebuah pengalaman belajar yang tidak akan kita tahu kalau tidak kita ikuti,” jelasnya.
Dengan tagline “Bertukar sementara, bermakna selamanya,” program PMM 2 ini sedikit berbeda dengan yang pertama. Jika pada PMM 1 mahasiswa hanya bisa memilih pulau dan Perguruan Tinggi (PT) tertentu, maka kali ini pada batch 2, mahasiswa dapat memilih pada level PT saat pendaftaran dan tidak adanya PT mitra. Sehingga mereka bisa melakukan survei sejak awal untuk memastikan lokasi PT yang dituju sesuai dengan keinginan dan jurusan yang ditempuh.
Kata Dr Hana, mengikuti program PMM sama halnya dengan uji nyali. Sebab mahasiswa tidak hanya belajar di PT yang jauh dari rumah asalnya, akan tetapi mereka juga berlatih bagaimana caranya bertahan hidup dan menuntut ilmu di wilayah yang baru bagi mereka.
“Program ini untuk mencari pengalaman di tempat lain. Itu yang akan memperkaya, memperkuat kita sebagai seorang pribadi yang akan dirasakan dampaknya ketika lulus. Sehingga mahasiswa tidak kaget jika dihadapkan dengan hal baru dan ini sebagai penguatan kompetensi hard skill mapun soft skill,” imbuhnya.
Ia berharap agar ada peningkatan jumlah mahasiswa program PMM 2 dibanding kan dengan tahun 2021 lalu, baik yang masuk maupun keluar Umsida. Sementara itu, seluruh mahasiswa bisa mulai mendaftarkan diri pada 13- 28 Mei 2022 dan mengakses informasi secara lengkap melalui website resmi Kemdikbud. https://www.kemdikbud.go.id/ . (Shinta Amalis/Etik)
*Humas Umsida