Cerita Nabi Adam

Sebelum Kehidupan, dan Saat Dimulainya Kehidupan di Dunia

Umsida.ac.id – Setelah Allah memerintahkan nabi Adam untuk menyebutkan nama-nama benda (kosakata) dan ternyata malaikat tidak bisa menirunya, saat itulah para malaikat sujud di hadapan Nabi Adam. Sesuai dengan yang tertera pada surat Al-Baqarah ayat 33 dan 34.

قَالَ يٰٓـاٰدَمُ اَنۡۢبِئۡهُمۡ بِاَسۡمَآٮِٕهِمۡ​ۚ فَلَمَّآ اَنۡۢبَاَهُمۡ بِاَسۡمَآٮِٕهِمۡۙ قَالَ اَلَمۡ اَقُل لَّـكُمۡ اِنِّىۡٓ اَعۡلَمُ غَيۡبَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِۙ وَاَعۡلَمُ مَا تُبۡدُوۡنَ وَمَا كُنۡتُمۡ تَكۡتُمُوۡنَ‏ ٣٣ وَاِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلٰٓٮِٕكَةِ اسۡجُدُوۡا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوۡٓا اِلَّاۤ اِبۡلِيۡسَؕ اَبٰى وَاسۡتَكۡبَرَ  وَكَانَ مِنَ الۡكٰفِرِيۡنَ‏ ٣٤

Artinya: Dia (Allah) berfirman, “Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!” Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman, “Bukankah telah Aku katakan kepada kalian, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kalian nyatakan dan apa yang kalian sembunyikan?. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kalian kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir.”

Lihat juga: Jadi Pemimpin Harus yang Bagaimana? Ini 7 Ciri Pemimpin dalam Islam dan Rujukan Ayatnya

Setelah memperlihatkan kehebatan Nabi Adam Allah memerintahkan  kepada semua makhluk-Nya untuk sujud (dalam artian hormat) di hadapan Nabi Adam. Semua makhluk Allah taat, kecuali iblis. 

Ada tiga makhluk yang saat itu masih ada di surga dan waktu belum berjalan. Mereka adalah malaikat, jin (iblis), dan manusia. Iblis adalah makhluk Allah dari golongan jin yang memiliki kepatuhan seperti malaikat. Dimanapun malaikat berada, disitu pula terdapat iblis. Apapun yang yang dilakukan malaikat, juga dilakukan oleh iblis.

Dosen prodi Manajemen itu melanjutkan, “Sehingga level kesalehan iblis, sama dengan malaikat. Mereka setara dengan malaikat. Ketika Allah memerintahkan makhluk-Nya untuk sujud kepada Adam, seharusnya iblis juga melakukan hal yang sama. Tapi mereka enggan melakukannya hingga menjadi golongan kafir,”

Kafir dalam hal ini bukan berarti tidak menyembah Allah. Iblis tetap menyembah Allah mereka menjadi kafir karena dia adalah makhluk yang menutup hatinya dan tidak melaksanakan perintah Allah. Orang muslim yang tidak melaksanakan perintah-Nya, bisa jadi mereka adalah kafir. Namun kafir bukanlah ateis. Iblis (kafir) telah bertemu dengan Allah dan bercakap-cakap.

Surat Al-A’raf ayat 13

Dalam Al-A’raf ayat 13, Allah bertanya, “Apa yang menyebabkan kamu tidak mengikuti perintahku untuk sujud kepada Adam?”. 

Lalu iblis menjawab bahwa ia lebih mulia daripada Ada karena Allah menciptakan iblis dari api sedangkan nabi Adam tercipta dari tanah. Maka ia merasa tidak pantas jika diperintahkan untuk hormat kepada Nabi Adam.

Lihat juga: Pencerahan, Awal Mula Sebuah Peradaban Menghadapi Masyarakat Korup

Setelah itulah Allah menempatkan iblis ke dalam neraka seperti yang tercantum pada surat ini.

قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُوْنُ لَكَ اَنْ تَتَكَبَّرَ فِيْهَا فَاخْرُجْ اِنَّكَ مِنَ الصّٰغِرِيْنَ ۝١

Nabi Adam yang tergoda setan
Cerita Nabi Adam
Ilustrasi: Unsplash

Artinya: Dia (Allah) berfirman, “Turunlah kamu darinya (surga) karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.”

Berlanjut kepada surat Al-Baqarah ayat 35 yang berbunyi:

وَقُلۡنَا يٰٓـاٰدَمُ اسۡكُنۡ اَنۡتَ وَزَوۡجُكَ الۡجَـنَّةَ وَكُلَا مِنۡهَا رَغَدًا حَيۡثُ شِئۡتُمَا وَلَا تَقۡرَبَا هٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُوۡنَا مِنَ الظّٰلِمِيۡنَ‏ ٣٥

Artinya: Dan Kami berfirman: “Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada disana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim!”

Allah adalah pembuat aturan. Jika Allah sudah memerintah, maka itu adalah syariat. Berlanjut pada ayat ke 36, setan menggelincirkan (pikiran) kedua manusia tersebut dari surga. Bagaimana caranya?

Setan selalu membuat pikiran manusia menjadi gelar. Mereka menggoda Nabi Adam dan Hawa untuk melakukan larangan-Nya, yaitu mendekati pohon khuldi, pohon yang dilarang.

“Setan membisikkan kepada Nabi Adam bahwa jika ia memakan buah tersebut, maka ia  akan memiliki pengetahuan yang setara dengan Allah. Setan juga menggoda bahwa dengan memakan buah itu, Nabi Adam bisa kekal di surga. Dan akhirnya dua manusia tersebut tergoda,” terang Dr Adji.

Tergelincirnya Nabi Adam adalah karena gelapnya pikiran. Allah telah membekali Nabi Adam pikiran. Pikiran ini, kata Dr Adji, seharusnya digunakan Nabi Adam untuk menyaring mana yang benar dan yang salah. Tapi karena sudah tergoda dan menjadi zalim. Akhirnya Nabi Adam, Hawa, dan setan dikeluarkan dari surga dan menjadi musuh abadi.

Perjanjian iblis dengan Allah
Cerita Nabi Adam
Ilustrasi: Unsplash

Dalam surat Al-A’raf terdapat perjanjian antara iblis dengan Allah. Iblis meminta agar hukuman tersebut dan Allah menyetujuinya.

Mengapa iblis meminta penundaan? Karena ia meminta izin untuk ikut manusia (Adam dan Hawa) ke dunia. Mereka memiliki misi untuk mengajak anak cucu Adam ke neraka bersamanya selamanya.

Pada ayat 37 surat Al-Baqarah, Allah mengajarkan kepada Nabi Adam tentang pertobatan dan Adam pun bertaubat. Allah mengajari kalimat:

رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ ۝٢

Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

Kalimat taubat ini telah tertuang dalam surat Al-A’raf ayat 23, dan akhirnya Allah mengampuni Nabi Adam dan Hawa. Walau sudah diampuni, mereka tetap harus ke bumi karena ketetapan Allah agar menjadi khalifah di bumi.

Lihat juga: Kajian Ramadhan, Prof Haedar Bahas Level Kepemimpinan

Hal itu tertuang dalam ayat ke 38 dan 39. Allah memerintahkan semua makhluknya untuk turun ke bumi dengan tugas masing-masing. Nabi Adam turun sebagai khalifah, iblis dan setan turun sebagai penggoda Nabi Adam dan keturunannya, serta malaikat diturunkan untuk mengirimkan wahyu.

“Inilah yang menjadi awal mula sejarah kehidupan manusia. Hikmah yang bisa kita ambil dari tafsir ini adalah, manusia selama hidup harus belajar. Dengan menguasai kata-kata, maka akan menguasai ilmu. Karena dengan kemampuan berpikir, manusia lebih baik dari malaikat,”.

Di dalam hidup, lanjut manajer Lazismu Umsida ini, terdapat syariat baik di dunia maupun di akhirat jika Allah menghendakinya. Jika manusia tergoda dengan setan, tak apa. Mereka bisa bertaubat dan Allah akan mengampuninya. 

Lalu Allah juga mengirimkan wahyu melalui malaikat. Siapa yang mengikuti wahyu tersebut, maka ia berbahagia dunia akhirat. Dan barang siapa yang mengingkarinya, maka ia tergolong orang kafir. Gambaran tentang dunia ini telah tertuang dalam surat ini.  

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

dosen Umsida dan atlet sepatu roda 3
Dukung Semangat dan Performa Atlet Sepatu Roda, Dosen Umsida Gelar Skrining dan Sharing Session
January 11, 2025By
kerja sama UBS PPNI Mojokerto dan Umsida 1
Kerja Sama Akademik Umsida dan UBS Mojokerto Tingkatkan Mutu Kebidanan
January 9, 2025By
AUM Harus Berdaya Saing: Rektor Umsida Serukan Transformasi SDM
AUM Harus Berdaya Saing: Rektor Umsida Serukan Transformasi SDM
December 26, 2024By
KKN-P 2025 Umsida
975 Mahasiswa KKN-P Umsida Siapkan Diri untuk Mengabdi
December 24, 2024By
Si Lokananta 2024, peringatan hari ibu
Momen Haru Ratusan Anak Peringati Hari Ibu dalam Event Si Lokananta
December 23, 2024By
Comm Night Run
Perdana Digelar, Comm Night Run Diikuti Lebih dari 300 Peserta dari Berbagai Daerah
December 23, 2024By
rektor Umsida saat penguatan visi misi PPI AMF
Pesan Rektor Umsida untuk PPI AMF dalam Mewujudkan Pesantren Berkemajuan
December 21, 2024By
commsport 2024
Commsport 2024, 30 Tim Futsal Sekolah se-Jatim Meriahkan Event Tahunan Ikom Umsida
December 21, 2024By

Riset & Inovasi

abdimas literasi keuangan Islam
Dosen Umsida Edukasi Literasi Keuangan Islam, Putus Kebiasaan Pinjol
January 15, 2025By
Demi Ketahanan Pangan, Ini Inovasi Bertani Kreatif ala Dosen Umsida
Demi Ketahanan Pangan Berkelanjutan, Ini Inovasi Bertani Kreatif ala Dosen Umsida
January 5, 2025By
Empowering Womenpreneur: Umsida Dorong Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Rusunawa Pucang
Empowering Womenpreneur: Umsida Dorong Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Rusunawa Pucang
January 4, 2025By
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
September 16, 2024By
ekonomi sirkular
Dosen Umsida Beri Pelatihan Penerapan Manajemen Usaha Berbasis Ekonomi Sirkular pada Proses Produksi Pangan Halal
September 14, 2024By

Prestasi

Prof Sri, guru besar manajemen 3
Perjuangan Prof Sriyono Menuju Guru Besar di Bidang Manajemen Umsida
January 14, 2025By
Duta FPIP Umsida, Berprestasi dan Menginspirasi
Duta FPIP Umsida, Berprestasi dan Menginspirasi
January 13, 2025By
pojok statistik Umsida
Pojok Statistik Umsida Jadi Layanan Kinerja Tinggi 2024 dengan Skor 2,83 dari 3
January 9, 2025By
Unstoppable! Tapak Suci Umsida Torehkan Sejarah di UPSCC 2024
Unstoppable! Tapak Suci Umsida Torehkan Sejarah di UPSCC 2024
January 3, 2025By
Gelar Doktor dengan Fokus Halal Lifestyle
Lulus Cum Laude, Dosen Umsida Raih Gelar Doktor dengan Fokus Halal Lifestyle
December 30, 2024By