[:id]Umsida.ac.id – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr H Anwar Abbas MM Mag hadir sebagai salah satu pembicara kegiatan Sosialisasi dan Penguatan Negara Pancasila sebagai Darul ‘Ahdi Wasy-Syahadah yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sabtu (19/10).
Dalam kesempatannya, Dr H Anwar Abbas MM Mag memaparkan tentang Darul ‘Ahdi Wasy-Syahadah, konsekuensi logis dari kesepakatan pancasila sebagai falsafah bangsa,
“Kita untuk menjadikan pancasila sebagai falsafah bangsa, maka semua sila yang ada dalam pancasila tersebut harus bisa mewarnai kehidupan ekonomi dan bisnis yang kita lakukan,” terangnya.
Oleh karena itu, untuk mendukung hal tersebut ia berharap di dunia pendidikan lebih diajarkan pada ilmu falsafah yakni Pancasila,
“Karena dunia pendidikan kita mengalami split personality. Sudah jelas falsafah kita pancasila, tapi yang diajarkan dalam ilmu ekonomi di kampus-kampus adalah sistem dan falsafah ekonomi liberalisme dan kapitalisme. Sudah jelas bangsa kita bangsa yang beragama, tapi ilmu yang kita kembangkan adalah ilmu falsafahnya berakar ateisme dan sekulerisme, Ucap tegas Buya Anwar, ketua PP Muhammadiyah.(erika)[:en]
Umsida.ac.id - Chairman of the Central Executive Board (PP) Muhammadiyah Dr. H Anwar Abbas MM Mag was present as one of the speakers in the Socialization and Strengthening of the Pancasila State as Darul ‘Ahdi Wasy-Syahadah organized by the Muhammadiyah University of Sidoarjo, Saturday (10/19).
On his occasion, Dr. H Anwar Abbas MM Mag explained about Darul ‘Ahdi Wasy-Syahadah, the logical consequences of the Pancasila agreement as the nation's philosophy,
"We are to make Pancasila as the nation's philosophy, then all precepts in Pancasila must be able to color the economic and business life that we do," he explained.
Therefore, to support this he hopes in the world of education to be taught more in the philosophy of philosophy namely Pancasila,
"Because the world of education we experience split personality. It's clear our philosophy is Pancasila, but what is taught in economics on campuses is the economic system and philosophy of liberalism and capitalism. It's clear our nation is a religious nation, but the science that we develop is a philosophy of philosophy rooted atheism and secularism, said Buya Anwar, chairman of PP Muhammadiyah. (erika)
[:]