Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan Kajian Rutin dengan mengusung tema “Semakin Produktif di Masa Pandemi”, Rabu (30/12. Melalui daring, acara ini dimulai pukul 08.00 WIB ini, Umsida menghadirkan Dr Agus Machfud Fauzi MSi sebagai pembicaranya.
Agus Machfud mengawali dengan mengangkat dalil bahwa tidak diciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah. Ia menyebutkan bahwa setiap apapun yang kita kerjakan haruslah diniati untuk beribadah. “Kalau kita memaknai hidup adalah ibadah, maka hidup menjadi nikmat,” tuturnya. “Amanah apapun saat dimaknai ibadah, maka prosesnya kita mendapat berbagai kesenangan, kebahagiaan, faidah, dan segalanya,” lanjutnya.
Lebih lanjut, ia mengaitkan praktik ibadah dengan kondisi masa sekarang. Memang, banyak dampak yang ditimbulkan dari pandemi covid-19, termasuk tempat ibadah yang ditutup, sekolah atau kampus yang ditutup, dan PHK massal. Namun, hal itu tidak boleh menjadikan manusia untuk tidak produktif.
Seperti contoh, pimpinan-pimpinan sekolah atau universitas selalu berpikir ulang cara untuk memaksimalkan pembelajaran di masa pandemi covid-19. “Semua selanjutnya punya penilaian, tidak harus ke kampus, tapi bisa menghadirkan proses pembelajaran yang luar biasa, menghadirkan siswa yang outputnya bagus. Dan yang lebih penting, perguruan tinggi, termasuk Umsida bisa menjadi magnet yang tinggi bagi siswa untuk masuk di dalamnya,” ucap Ketua Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur tahun 2015-2020 itu.
Seiring larisnya aplikasi YouTube, Agus mencontohkan kegiatan produktifnya di masa pandemi dengan mengadakan pembelajaran via YouTube. Ia merasa pembelajaran dengan membuat konten YouTube juga membuat mahasiswa senang. “Awal-awal perkuliahan di masa pandemi masih tatap muka, mulai Agustus sudah mulai terpikir untuk materi perkuliahan lewat konten YouTube. Mahasiswa juga senang dengan konten YouTube,” ucapnya.
Agus berpendapat, tidak ada alasan untuk tidak produktif di masa pandemi ini ketika kita memaknai hidup ini ibadah. “Pada masa pandemi ini tidak ada alasan bagi kita untuk tidak kreatif,” pungkas dosen Universitas Negeri Surabaya itu.
Ditulis : Angelia Firdaus
edit : Etik siswati Ningrum