Umsida.ac.id – Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Sidoarjo (Umsida) menorehkan prestasi membanggakan. Empat mahasiswa program studi (prodi) Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Umsida berhasil meraih juara 1 Psy-Paper Kualitatif Terbaik yang diselenggarakan oleh KIMPSI-II (Kompetisi Ilmiah Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Ke-II) (KIMPSI) Rabu (3/11).
Keempat sosok mahsiswa Psikologi itu adalah Daniella Christy Varadifta selaku ketua tim, dan 3 mahasiswa yakni Cetrina Virdaus, Rahmanil Firdaus, dan Wulan Dyah Lokahita. Mereka berlomba dalam ajang yang diselengarakan oleh 17 Universitas Islam dari seluruh Indonesia.
Dalam kompetisi yang diselengarakan secara online ini mereka menamakan diri sebagai Brain Killer. Mereka beradu skill dalam menulis karya ilmiah secara kualitatif melawan tim dari kampus psikologi dari berbagai belahan bumi Indonesia lainya.
Ketua tim Brain Kiler Daniella Christy Varadifta mengungkapkan kepercayaan diri tim untuk menjuarainya. “Awalnya kami tahu lomba tersebut dari dosen pembimbing kami, Kemudian beliau meminta kami untuk mengikuti kompetisi ini, dan akhirnya kami mau, karena kami yakin bisa menjuarainya,” ujarnya.
Adapun teknis Lomba tersebut mulai dari pendaftaran dan pengumpulan karya dijadikan satu. “Pendaftaran dibuka mulai bulan Agustus, kemudian kita kirim file Psy-Paper karya kami sekaligus registrasi pendaftaran itu di awal bulan Oktober, dan tanggal 30 Oktober kemarin pengumumannya,” tutur mahasiswa prodi Psikologi.
Mahasiswa yang hobi traveling itu mengungkapkan motivasi mengikuti lomba. “Kami ingin keluar dari zona nyaman, selagi ada kesempatan dan saya tau kesempatan itu tidak akan datang keduakalinya, akhirnya tanpa pikir panjang saya terima tawaran ini,” ungkap mahasiswa semester 5.
Ia juga menjelaskan proses latihan selama perlombaan berlangsung. “Kami latihan dengan cara banyak-banyak membaca dan mencari informasi, intinya harus banyak referensinya, sebenernya sampai saat ini saya juga masih perlu belajar,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan suka duka selama mengikuti lomba tersebut. “Suka dukanya itu ketika kita mengatur waktu, karena selain lomba ini, kami juga ada prioritas utama yaitu kuliah, pastinya ada tugas juga, terus cari waktu untuk berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Pergi pagi pulang malem buat nyelesaiin lomba ini, Nah disinilah suka dukanya, dan moment moment seperti inilah yang bikin candu,” ungkapnya.
“karena saya mau terus mengupgrade diri saya menjadi yang lebih baik tentunya. menurut saya Juara atau dapet nomer itu cuma bonus aja. Yang penting bagi saya adalah sebuah pengalamannya, keseruan selama prosesnya, mengasah passion atau kemampuan diri kita, dan juga kita bisa mengukur sebarapa jauh kemampuan yang kita miliki sehingga kita tau kurangnya dimana,” tambahnya.
Yang terakhir, ia berharap akan berpartisipasi di enevt selanjutnya. “Semoga kedepannya saya dan tim masih bisa terus berkarya. Masih dikasih kesempatan untuk memberikan yang terbaik buat Umsida, khusunya prodi Psikologi ini, dan di kesempatan selanjutnya saya akan berpartisipasi,” pungkasnya.
Ditulis : Muhammad Asrul Maulana