Trichoderma, Penyelamat Tembakau dari Serangan Layu Bakteri

Trichoderma, Penyelamat Tembakau dari Serangan Layu Bakteri

Umsida.ac.id – Trichoderma, penyelamat tembakau dari serangan penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum, hai ini terus menjadi ancaman serius terhadap tanaman tembakau di Indonesia.

Untuk menjawab tantangan ini Prof Dr Ir Sutarman MP Guru Besar Bidang Kepakaran Mikrobiologi Kesuburan dan Kesehatan Tanaman, Program Studi Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), melakukan riset berbasis hayati dengan fokus pada karakterisasi Trichoderma sp. Tc-Jjr-02. Penelitian ini membuka jalan baru bagi pertanian tembakau yang lebih sehat, berkelanjutan, dan menjanjikan di masa depan.

Trichoderma asperellum: Agen Hayati Penyelamat Tembakau

Indonesia adalah salah satu negara penghasil tembakau terbesar di dunia, namun selama ini fokus utamanya masih pada industri rokok. Padahal, tembakau memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam sektor farmasi, kesehatan, hingga industri bio-material.

Riset yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan penyakit tanaman, tetapi juga mendorong transformasi dalam cara pandang terhadap tanaman tembakau itu sendiri. “Jika kita bisa mengatasi penyakit tanaman seperti layu bakteri secara hayati dan berkelanjutan, maka tembakau bisa diolah lebih luas, tidak lagi terbatas pada konsumsi tembakau konvensional,” ujar Prof Sutarman.

Baca juga: Kembali Marak Kasus Penyerangan Pers, Pakar Umsida Beri Komentar

Melalui serangkaian uji morfologi dan molekuler, tim Prof Sutarman berhasil mengidentifikasi strain Trichoderma Tc-Jjr-02 sebagai T. asperellum. Ketika diuji pada bibit tembakau yang terinfeksi Ralstonia solanacearum, strain ini mampu menurunkan indeks gejala penyakit hingga 56–63% serta meningkatkan biomassa tanaman secara signifikan.

“Artinya, Trichoderma ini tidak hanya memperlambat gejala penyakit, tetapi juga menstimulasi pertumbuhan tanaman. Ini adalah kabar baik bagi petani tembakau yang menginginkan hasil panen maksimal tanpa bergantung pada pestisida kimia,” jelas Prof Sutarman.

Trichoderma, Penyelamat Tembakau dari Serangan Layu Bakteri

Menurutnya, pendekatan ini sangat relevan dengan arah pertanian masa depan yang lebih hijau dan ramah lingkungan. “Kita tidak bisa lagi bertumpu pada bahan kimia sintetis. Pengendalian hayati adalah masa depan, dan Trichoderma adalah salah satu agen hayati yang paling menjanjikan dalam perlindungan kesehatan dan produktivitas tanaman”

Lebih jauh, Prof. Sutarman menekankan bahwa jika tanaman tembakau bisa diproduksi dengan kualitas tinggi dan bebas residu pestisida, maka potensinya dalam industri farmasi dan kesehatan semakin terbuka. Kandungan alkaloid dan senyawa bioaktif dalam tembakau telah banyak diteliti untuk aplikasi sebagai anti-inflamasi, antimikroba, hingga bahan dasar obat-obatan.

“Bayangkan jika kita bisa menyediakan tembakau organik, sehat, dan bebas penyakit, lalu mengolahnya menjadi bahan baku farmasi atau kosmetik. Itu bukan mimpi, itu bisa dicapai jika kita mengawal proses budidayanya sejak awal dengan agen hayati seperti ini,” ujarnya optimis.

Trichoderma, Penyelamat Tembakau dari Serangan Layu Bakteri

Selain itu, tembakau juga memiliki prospek untuk dimanfaatkan dalam industri bioenergi dan biomaterial. Serat batang tembakau bisa diolah menjadi bio-komposit, bahan kemasan ramah lingkungan, hingga bahan bakar nabati. Dengan demikian, riset pengendalian hayati terhadap penyakit tembakau tidak hanya berdampak pada sektor pertanian, tetapi juga pada inovasi industri secara luas.

Baca juga: Tennis Elbow Bukan Lagi Momok, Fikes Umsida Punya Solusinya!

“Penelitian ini adalah pintu masuk. Jika kita konsisten, maka kita sedang membangun fondasi bagi pertanian tembakau masa depan hal ini akan bermanfaat untuk sektor kesehatan, teknologi, dan keberlanjutan,” tandasnya.

Sebagai penutup, Prof. Sutarman mengajak akademisi, petani, dan pemerintah untuk membuka ruang kolaborasi lebih luas. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor agar inovasi berbasis hayati seperti ini bisa diterapkan secara nyata di lapangan.

“Kampus harus jadi pelopor. Tapi implementasi di lapangan butuh kemauan semua pihak. Jika kita bisa mendorong petani beralih ke pendekatan hayati, maka pertanian kita akan jauh lebih kuat menghadapi tantangan perubahan iklim dan kebutuhan industri ke depan.”

Penelitian Prof Sutarman menegaskan komitmen Umsida sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga aktif menciptakan solusi nyata bagi keberlanjutan pertanian dan kemajuan industri nasional.

 

Sumber: CHARACTERIZATIONS OF Trichoderma sp. AND ITS EFFECT ON Ralstonia solanacearum OF TOBACCO SEEDLINGS

Penulis: Rani Syahda

Berita Terkini

S2 pendidikan dasar Umsida
Umsida Resmi Buka S2 Pendidikan Dasar, Siapkan Pendidik Profesional
April 18, 2025By
seminar leadership fakultas kedokteran Umsida 1
Kunjungi Umsida, Ini 4 Strategi Kepemimpinan di Dunia Kedokteran Menurut Dekan FK UMS
April 14, 2025By
pengukuhan guru besar Umsida 5
Ada 3 Misi Profetik yang Diemban Guru Besar Umsida, Kata Ketua PP Muhammadiyah
April 13, 2025By
launching prodi kedokteran Umsida_11zon
Umsida Launching Prodi Kedokteran, Perjuangan 3 Tahun Berbuah Manis
April 12, 2025By
pengukuhan guru besar Umsida 3
Pengukuhan 3 Guru Besar Umsida, Perkuat Visi Perguruan Tinggi Unggul
April 12, 2025By
halal bi halal dan saling memaafkan
Tekankan Pentingnya Silaturahmi dan Memaafkan, Ini Pesan Ketua PDM Sidoarjo di Umsida
April 10, 2025By
pasca Idul Fitri, Umsida gelar Halal bi Halal
Pasca Idul Fitri, Umsida Gelar Halal bi Halal untuk Merajut Ukhuwah, Menguatkan Sinergi, dan Menebar Inspirasi
April 9, 2025By
pendampingan pengelolaan keuangan sekolah
Bantu Wujudkan Pengelolaan Keuangan Sekolah, 3 Dosen Umsida Gelar Pendampingan Ini
April 9, 2025By

Riset & Inovasi

Tennis Elbow Bukan Lagi Momok, Fikes Umsida Punya Solusinya!
Tennis Elbow Bukan Lagi Momok, Fikes Umsida Punya Solusinya!
April 14, 2025By
Freon Out, Peltier In! Inovasi Umsida untuk Dunia Otomotif Ramah Lingkungan
Freon Out, Peltier In! Inovasi Umsida untuk Dunia Otomotif Ramah Lingkungan
April 10, 2025By
Jatam Bromo Tengger Semeru 3
Gandeng Jatam Bromo Tengger Semeru, Dosen Umsida Buat Program Pertanian dan Anti Stunting
March 23, 2025By
Inovasi Celengan Digital Umsida, Menabung Jadi Lebih Seru
Inovasi Celengan Digital Umsida, Menabung Jadi Lebih Seru
March 21, 2025By
UMKM Dhe Irma Makin Cerdas Finansial Berkat Pendampingan Umsida
UMKM Dhe Irma Makin Cerdas Finansial Berkat Pendampingan Umsida
January 31, 2025By

Prestasi

juara 3 Pilmapres 2025 2
Jadi Juara 3 Pilmapres PTMA, Mahasiswa Umsida Siap Lanjut ke Tingkat LLDIKTI
March 27, 2025By
Al-Qur’an Menuntunku, Anang Ma’rup Menang MHQ Asia Tenggara dan Raih Tiket ke Baitullah
Al-Qur’an Menuntunku, Anang Ma’rup Menang MHQ Asia Tenggara dan Raih Tiket ke Baitullah
March 25, 2025By
Umsida Bersinar! Cinthya Lorenza Juara 2 Taekwondo Bela Negara Cup
Umsida Bersinar! Cinthya Putri Lorenza Juara 2 Taekwondo Bela Negara Cup
March 20, 2025By
ASEAN Competition di Sabet Mahasiswa Umsida
Prestasi Gemilang! Aprilia Ayu Harumkan Umsida ke Panggung Internasional AEF 2025
March 10, 2025By
Scholarship Mastery! Alumni Umsida Sukses Gaet Dua Beasiswa dan Lanjut S3
Scholarship Mastery! Alumni Umsida Sukses Gaet Dua Beasiswa dan Lanjut S3
March 6, 2025By