Umsida.ac.id– Demi memberikan pendidikan karakter yang baik bagi mahasiswa, Direktorat Al Islam Kemuhammadiyahan (DAIK) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) selenggarakan Pendidikan Karakter Mahasiswa Umsida (PKMU) setiap tahun.
Minggu, (03/12/2023), Sebanyak 2000 lebih mahasiswa yang sudah mendaftar untuk mengikuti kegiatan PKMU ini dan terbagi dalam 8 gelombang. Setiap gelombang akan mengikuti 3 kali pertemuan setiap hari minggu di kampus 1 Umsida.
Melalui kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan karakter yang melekat di Umsida yaitu Uswah, Mandiri, Sinergi, Integritas, Dinamis dan Amanah. Setiap unsur tersebut mengandung makna masing- masing dan diharapkan mahasiswa bisa memiliki karakter tersebut.
1. Uswah
Uswah memiliki arti keteladanan. Sebagai mahasiswa atau yang nantinya menjadi bagian dari alumni Umsida diharapkan bisa menjadi teladan bagi masyarakat luas. Baik secara akhlak, akidah terutama dalam menjaga ibadahnya “Kami berharap dalam aspek ini mahasiswa bisa memiliki karakter uswah terutama aspek ibadah,” ungkap Dr Supriyadi MPd I sebagai ketua koordinator PKMU.
Baca juga: International Guest Lecture FBHIS Umsida, Diskusi Ekonomi Uzbekistan dan Indonesia
2. Mandiri
Mahasiswa Umsida terutama seorang muslim wajib memiliki sikap mandiri dalam memanajemen diri terutama mengenai ibadah shalat. Dosen Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) Supiyadi juga mengungkapkan sebagaimana seorang muslim seharusnya dapat menunaikan shalat tanpa diingatkan. “Saat ini mahasiswa beberapa masih butuh diingatkan lah dengan adanya PKMU ini diharapkan tumbuh kesadaran diri untuk terpanggil beribadah setiap waktunya” imbuhnya.
3. Sinergi
Dalam aspek ini, Dr Supriyadi berharap mahasiswa mampu membangun kepribadian dengan nilai-nilai sinergi atau berjamaah. Mahasiswa harus memiliki sikap peduli dan dapat ringan tangan membantu sesama dalam hal menuju kebaikan bersama.
Ia juga mengutip surah Al Maidah ayat 2 “Wata’awanu Alal Birri Wattaqwa yang memiliki arti Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,” ungkapnya untuk memperkuat pentingnya sikap sinergi ini dimiliki setiap individu mahasiswa.
4. Integritas
Saat ini seringkali didapati generasi milenial mengungkapkan atau melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kebenaran atau kebaikan. Fenomena ini ditanggapi para dosen Umsida dengan mendidik mahasiswa agar memiliki integritas dalam diri mereka.
“Kami berharap mereka memahami bahwa apa yang dikatakan dan dilakukan itu sebaiknya berdasarkan nilai-nilai islam dan iman. Karena karakter integritas itu cermin dari keimanan itu sendiri sebagai standar nilai yang dilakukannya,” ujarnya.
Baca Juga: Mahasiswa Perbankan Syariah Umsida Ikuti Industrial Visit ke Bank Muamalat Indonesia Malaysia
5. Dinamis
Kehidupan tentu memiliki sifat berubah- ubah setiap waktu. Kemajuan teknologi dan lainnya membuat dunia selalu menghadapi perubahan dan percepatan. Sebagai seorang mahasiswa yang mendapati pendidikan di perguruan tinggi, tentu mereka harus bersikap dinamis menghadapi perubahan era yang begitu pesat.
“Disisi dinamis ini mahasiswa harus memiliki karakter semangat belajar dan melakukan perubahan, Artinya dari awal semester mereka masuk hingga naik ke beberapa semester selanjutnya, mereka diharapkan dapat merubah diri menjadi lebih baik setiap waktu hingga menuju kesempurnaan,” jelasnya.
6. Amanah
“Terakhir mengenai amanah, kami berharap mahasiswa Umsida ini memiliki sikap abdullah dan khalifah, menjadi pribadi yang bermanfaat bagi kehidupan,” paparnya.
Abdullah yang disinggung oleh Dr Supriyadi memiliki arti seorang hamba Allah. Tentu kaitannya dengan mahasiswa Umsida diharapkan mereka bisa berserah diri kepada Allah dan menjalankan segala ketentuan Allah untuk menjadi seorang hamba Allah yang sejati. Serta mampu menjadi seorang Khalifah yang bisa menyebarkan manfaat bagi dirinya dan sekitarnya.
Pelaksanaan PKMU ini diketahui tiga kali dalam tiga pekan dan diadakan setiap hari minggu. Di minggu pertama mahasiswa akan mendapatkan materi pembinaan terkait akidah dan akhlak
“Keduanya menjadi suatu kesatuan yang tidak terpisahkan kami ajarkan bagaimana menanamkan nilai-nilai imannya sebagai landasan karakter itu. Kemudian tercermin dalam bentuk perilaku mahasiswa yang dilakukan berdasarkan nilai nilai tauhid,” sambungnya.
Selanjutnya di minggu kedua mereka akan fokus dengan pembinaan ibadah seperti thoharoh, wudhu, tayamum, mandi besar dan ibadah shalat. Ibadah shalat ini di beri penguatan terutama ibadah wajib 5 waktu ditambah dengan edukasi ibadah sunnah khususnya shalat jenazah.
Di minggu terakhir yaitu ketiga mahasiswa akan mengikuti mabiq, malam bina taqwa. “Mereka harus menginap di kampus mulai sore hari hingga pagi hari. Aktivitasnya cukup padat mulai pembinaan, pengayaan, penguatan, pendalaman materi-materi yang sudah diberikan mulai akidah akhlak dan lainnya yang dibantu oleh pemateri dan fasilitator. Hal ini ditujukan untuk memastikan mahasiswa benar benar dapat mengamalkan nilai-nilai ajaran islam dan mengamalkan ibadah sesuai perintah Allah dan rasulnya,” jelasnya.
Hingga di malam harinya mereka akan mendapatkan post test mengei kemampuan baca quran dan praktek ibadah shalat yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang ada. Setelah melewati beberapa pertemuan tersebut, mereka akan mendapatkan sertifikat digital PKMU dan Baca Quran. Sebagaimana peraturan yang ditetapkan di akademik Umsida, Mahasiswa wajib memiliki sertifikat ini sebagai syarat mengikuti KKN, Skripsi dan kegiatan akademik lainnya.
Bagi mahasiswa yang belum lulus akan mendapatkan fasilitas pembinaan khusus oleh Direktorat Akademik (DA) mengenai baca Quran dan mereka akan dipandu langsung oleh fasilitator selama 10 kali pertemuan.
Penulis: Rani Syahda Hanifa