[:id]Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bersama dengan 42 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia menggelar pertemuan dengan 22 perguruan tinggi asal Propinsi Jiangsu, China pada hari Minggu 27 Oktober 2019 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Pertemuan internasional dengan agenda diskusi, business meeting dan panandatanganan MOU yang diselenggarakan di Lt 10 Ruang Serba Guna kampus UAD ini dimaksudkan untuk memperluas jaringan kerjasama internasional PTM di Indonesia.
Wakil Rektor 3 bidang kerjasama Umsida Eko Hardi Ansyah menyambut baik kegiatan penandatangan MOU ini. “Kami berharap Umsida bisa lebih mengembangkan kualitas pendidikannya dengan melakukan kerjasama baik di bidang pengajaran, peneltian maupun pengembangan akademis lainnya untuk mewujudkan visi dan misi Umsida,” ujarnya di sela sela acara penandatanganan MOU.
Pertemuan ini dilakuakan secara bilingual yakni bahasa Inggirs dan China melalui perantaraan penerjemah baik dari perwakilan UAD sendiri maupun juga oleh mahasiswa asal China yang studi di UAD secara bergantian.
Wakil Rektor IV bidang kerjasama UAD Prof Sarbiran MEd, PhD dalam sambutannya menjelaskan bahwa MOU ini akan memperkuat PTM seindonesia. “Semoga MOU ini bisa direalisasikan dengan sebaik-baiknya dalam wujud kerjasama yang konkrit seperti joint research dan semimar, studi lanjut S2 atau S3, atau kerjasama lainnya,” pesan Prof. Sarbiran.
Sedangkan Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D. dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kerjasama dengan China telah menjadi kebutuhan karena kini China menjadi negara adidaya di dunia bersama Amerika Serikat.
“China menjadi kekuatan yang sangat kuat sehingga kita harus terbuka tidak hanya dengan negara Amerika Serikat atau Eropa tapi juga China,” ujarnya.
Sayuti menunjukkan fakta bahasa China banyak dipakai di dunia. “Dari sisi penutur bahasa mandarin tetdapat 1,5 miliar, dan mungkin China akan menggaanti Amerika Serikat,” lanjutnya menegaskan.
Secara teologis, Sayuti menambahkan, terdapat hadits yang menandaskan perlunya umat Islam menuntut ilmu hingga ke negeri China.
Representatif China Tang Xang Liang dalam sambutannya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang hadir dalam pertemuan ini. Dijelaskannya bahwa Provinsi Jiangsu snagatlah maju. Selama 13 tahun provinsi Jiangsu terkenal eksport dari China.
“Terdapat 167 Universitas di Jiangsu dengan banyak jurusan. Pemerintah sangat memperhatikan komunikasi internasional. Juga terbuka kerjasama internasional. Dan Universitasnya memenangi banyak lomba,” ujarnya
“Meskipun Indonesia dengan China jauh tapi sudah ada kerjasama. Ada banyak mahasiswa Indonesia kuliah di China dan sebaliknya. Kami sangat berharap mulai ada pertukaran pelajar dan saling menolong. Indonesia dan China sama sama negara sedang berkembang. Kami mau maju bersama-sama,” tambahnya mengakhiri sambutannya. (adji)[:en]Muhammadiyah University of Sidoarjo (Umsida) together with 42 Muhammadiyah Universities (PTM) in Indonesia held a meeting with 22 universities from Jiangsu Province, China on Sunday 27 October 2019 at Ahmad Dahlan University (UAD).
The international meeting with the agenda of discussion, business meeting and MOU signing which was held in the 10th Floor of the UAD Function Room, the UAD campus was intended to expand PTM’s international cooperation network in Indonesia.
This meeting was held bilingual, namely English and Chinese through the mediation of translators from both UAD representatives themselves and also by students from China who study at UAD in turn.
The Vice Chancellor IV in the field of UAD collaboration Prof. Sarbiran MEd, PhD in his speech explained that this MOU would strengthen PTM throughout Indonesia. “Hopefully this MOU can be realized as well as possible in the form of concrete collaboration such as joint research and semimar, further study S2 or S3, or other collaboration,” Prof. Sarbiran.
While the Secretary of the Muhammadiyah PP Diktilitbang Assembly Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D. in his remarks revealed that cooperation with China has become a necessity because now China is a superpower in the world along with the United States.
“China is a very strong force so we must be open not only to the United States of America or to Europe but also to China,” he said. “From the point of view of Mandarin speakers, there are 1.5 billion, and maybe China will change the United States,” he continued.
Theologically, Sayuti added, there is a hadith that stresses the need for Muslims to study up to China.
Chinese representative Tang xiang liang in his speech sangta thanked all parties present at this meeting. He explained that the Jiangsu Province was very advanced. For 13 years the province of Jiangsu is famous for exporting from China.
“There are 167 universities in Jiangsu with many majors. The government is very concerned about international communication. It is also open to international cooperation. And its university won many competitions,” he said.
“Even though Indonesia and China are far away, there is already cooperation. There are a lot of students studying in China and vice versa. We really hope there will be student exchanges and mutual assistance. Indonesia and China are both developing countries. We want to move forward together,” he added. his remarks.
Deputy Rector 3 Umsida Eko Hardi Ansyah welcomed the signing of this MOU. “We hope that Umsida can further develop the quality of its education by collaborating in the fields of teaching, research and other academic development to realize Umsida’s vision and mission,” he said. (adji)[:]
27
Oct