Umsida.ac.id- Untuk menjawab kompetensi lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyelenggarakan Workshop Peninjauan Kurikulum Berbasis OBE Outcome-Based Education dengan tema sinergi kampus dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
Workshop ini merupakan salah satu agenda kegiatan kerjasama yang dilakukan prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Umsida bersama Inovasi. Kaprodi PGSD Kemil Wachidah MPd dalam wawancara bersama umsida.ac.id menjelaskan bahwa Inovasi adalah program kemitraan pemerintah Indonesia Australia.
“Fokusnya pada peningkatan pendidikan anak sekolah dasar programnya banyak, ada literasi numerasi, karakter, responsif gender dll. PGSD fokus pada pengembangan modul literasi. Perbedaan modul literasi PGSD dengan yang lainnya adalah modul kami memperhatikan kebutuhan siswa SD bahkan hingga perbedaan kebutuhan siswa SD laki-laki dan perempuan dan masih banyak lagi,” jelasnya.
Dalam mendukung pengembangan bahan ajar dosen, prodi PGSD bersama Direktorat Akademik Umsida menyelenggarakan workshop kurikulum OBE bagi seluruh dosen Umsida kamis (09/03/2023).
Rektor Umsida Dr Hidayatullah Msi menyampaikan bahwa Umsida harus mampu mengantarkan alumni berkiprah di dunia kerja dan memberikan manfaat yang besar bagi dirinya dan masyarakat.
“bagaimana pembelajaran kita itu bisa betul betuk mengantarkan alumni kita untuk bisa berkiprah sesuai dengan kompetensinya masing masing yang bisa menjawab kebutuhan dunia kerja. OBE (Outcome-Based Education) bisa mengantarkan mahasiswa yang lulus mempunyai pengetahuan, keterampilan, sikap yang kemudian bisa terjun di masyarakat dan dunia kerja,” ungkapnya.
Dr Hidayatullah juga menambahkan bahwa muhammadiyah sejak awal di desain KH Ahmad Dahlan menjadi organisasi masyarakat (ormas) yang bermanfaat.
“persyarikatan muhammadiyah sejak awal berdirinya by design oleh kiai Dahlan adalah sebuah ormas yang memberikan kemanfaatan yang sangat besar bagi seluruh masyarakat, Indonesia salah satunya. Kita menjadi bagian dari rumah besar persyarikatan itu tentu alumni kita juga akan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat,” tambahnya.
Sinergi perguruan tinggi dengan DUDI ini telah dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) hingga saat ini. Dosen prodi peternakan UMM Dr Abdul Malik MP dan pemilik PT Jatinom Indah Agri, Hidayaturrahman SE MM telah berhasil meramu kelas profesional antara kurikulum kampus dan DUDI.
Hidayaturrahman atau yang akrab disapa Pak Dayat memberikan pencerahan kepada bapak ibu dosen agar merancang kurikulum yang bisa memberikan manfaat jauh lebih besar bagi mahasiswa. Sehingga setelah lulus mahasiswa bisa berkiprah lebih luas lagi dan memberikan manfaat di masa depan.
Pemilik peternakan PT Jatinom ini juga tidak ragu menawarkan agar mahasiswa di Umsida bisa magang di perusahaannya.
“tidak hanya mahasiswa dari program bisnis atau peternakan yang bisa magang di tempat saya, semua mahasiswa bisa dan berkesinambungan dalam dunia bisnis,” jelasnya.
Pak Dayat membuka diskusi dengan dosen di setiap prodi untuk memberikan inspirasi agar mahasiswa bisa mendapatkan kelas profesional sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Selain itu Dr Abdul Malik MP juga menceritakan bagaimana awal mula kerja sama yang dibina dengan beberapa perusahaan sehingga mahasiswanya benar-benar berkompeten dibidangnya bahkan sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
“kami menyarankan agar uji kompetensi dan uji skripsi ditarik ke DUDI agar lebih efektif bagi mahasiswa,” ungkapnya.
Dr Abdul Malik menekankan agar dosen tidak terpaku dengan MBKM “bukan kami tidak meyetujui MBKM namun kami menyarankan hal ini agar alumni Umsida berkompeten, hari ini mahasiswa tidak bisa diajar oleh orang kampus saja tanpa DUDI di era seperti sekarang ini,” pungkasnya.
Penulis: Rani Syahda Hanifa
*Humas Umsida