[:id]Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali berikan kontribusi terbaiknya. Bertajuk Desa Ardirejo sosiopreneur B-Craft sebagai promotor Desa mandiri ekonomi dan ramah pendidikan inklusif, misi gerakan yang dilakukan oleh tim dosen Umsida ini merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam sisi pengabdian kepada masyarakat. Langkah tersebut dilakukan dengan memaksimalkan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) yang dimiliki oleh Kemenristekdikti. Suprasetio Utomo pemateri dalam kegiatan tersebut menambahkan, ” Dari kegiatan ini nantinya diharapkan akan tumbuh sebuah pilot project desa mandiri ekonomi di kabupaten Lamongan yang diawali dari desa Ardirejo berbasis sosiopreneur B-craft,” ujarnya.
Langkah tersebut dilakukan dengan melakukan sosialisasi kegiatan dan pelatihan yang diikuti oleh wali murid dari KB & TK Fascho. Hal ini dikarenakan saat menunggu anak anak sekolah, para wali murid tidak ada kegiatan yang dapat mereka lakukan. Padahal dengan selang waktu yang cukup panjang, ada karya atau produk yang bisa dihasilkan dan memiliki nilai jual. Oleh Karena itu, tim dosen Umsida yang terdiri dari Fajar Muharram, S.Sos., M.IP (ketua), Nisak Aulina, M.Pd (anggota), dam Joko Susilo, M.Hum (anggota), memberikan dorongan motivasi dalam melakukan kegiatan pelatihan pengelolaan daun pandan dan gebang. Keduanya tidak hanya bisa digunakan untuk anyaman tikar, dengan sedikit variasi dan bermodalkan kreativitas kedua bahan tersebut nantinya mampu menghasilkan nilai jual yang tinggi namun tetap tidak membutuhkan bahan dan waktu yang banyak.
Pelatihan tersebut dilaksanakan di pelataran KB & TK Fascho setidaknya diikuti sekitar 40 wali murid, yang tampak bersemangat untuk mengubah sesuatu yang telah di lakukan secara turun menurun (pembuatan anyaman tikar), menjadi produk B-craft yang memiliki sisi estetika dan nilai jual yang tinggi. Sri Utami Kepala yayasan sekolah tersebut mengatakan, “Alhamdulillah, kami sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh tim dosen Umsida. Semoga nantinya akan tumbuh gerakan sosiopreneur bagi masyarakat desa Ardirejo khususnya, lebih-lebih mampu menjadikan icon bagi Kabupaten Lamongan,” pungkasnya menutup wawancara dengan tim Umsida Press. (Real)[:en]Umsida.ac.id – Muhammadiyah University of Sidoarjo (Umsida) again gave its best contribution. Titled Ardirejo Village B-Craft sociopreneurs as promoters of an independent economy and inclusive education friendly village, the mission of the movement carried out by the Umsida lecturer team was the implementation of Tri Dharma Perguruan Tinggi in terms of community service. This step was carried out by maximizing the Partner Village Development Program (PPDM) owned by Kemenristekdikti. Suprasetio Utomo, the speaker in the activity added, “From this activity later it is hoped that a self-sustaining village economic pilot project will be developed in the Lamongan regency starting from Ardirejo village based on the B-craft sociopreneurs,” he said.
The step was carried out by conducting socialization activities and training which was followed by student guardians from KB & TK Fascho. This is because while waiting for school children, the guardians of students there is no activity that they can do. Even though with a long enough interval, there are works or products that can be produced and have a sale value. Therefore, the Umsida lecturer team consisting of Fajar Muharram, S. Sos., M.IP (chairman), Nisak Aulina, M.Pd (member), dam Joko Susilo, M.Hum (member), provided motivational encouragement in conduct training activities on management of pandan leaves and gebang. Both can not only be used for woven mats, with a little variation and with the creativity of both materials will be able to produce high selling values but still do not require a lot of material and time.
The training was held in the Fascho KB & Kindergarten court, at least attended by around 40 guardians of students, who seemed eager to change something that had been done down and down (making woven mats), into B-craft products that had aesthetic side and high selling points. Sri Utami The head of the school foundation said, “Thank God, we really appreciate the steps taken by the Umsida lecturer team. Hopefully, the sociopreneur movement for Ardirejo village community in particular will grow, even more capable of making icons for Lamongan Regency, ” she concluded closing the interview with the Umsida Press team. (Real)[:]
16
Aug