Umsida.ac.id – Program studi Manajemen Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melakukan kunjungan ke salah satu tempat produksi kaos terkenal di Bandung milik Marius Widyarto, pada Kamis (6/2). Usaha kaos itu bernama Caladi Lima Sembilan, atau yang sering dikenal dengan sebutan C59.
Kunjungan ini merupakan serangkaian kegiatan dari study ekskursi yang diadakan oleh prodi Manajemen, tepatnya bagi mahasiswa-mahasiswi semester 4.
Dalam kunjungannya, para peserta study ekskursi disambut oleh guide C59 yakni Kang Asep dan Kang Epot yang merupakan wayang golek khas dari Bandung.
Tak hanya itu, para peserta juga diajak untuk melihat berbagai sudut tempat di C59. “Mulai dari melihat bahan-bahan yang digunakan, tempat pemotongan kain, hingga sampai dengan tahap akhir,” ucap Tiara, salah satu panitia study ekskursi.
Ia juga menjelaskan bahwa tujuan kunjungan ke C59 ini adalah untuk belajar dan mengetahui bahwa suatu bisnis besar itu berawal dari bawah. “Karena selain C59 merupakan brand fashion yang terkenal di Bandung, di sini peserta juga diajak belajar dan mengetahui suatu bisnis yang awalnya dirintis dari kecil hingga merambah menjadi usaha besar, bahkan sukses dan terkenal,” jelasnya.
Selama kunjungan berlangsung, Kang Asep menceritakan asal-asul dari pemberian nama untuk brand kaos C59, “Dimana asal usul dinamakannya C59 ini berdasarkan nomer rumah Mas Wiwit pemilik usaha kaos tersebut,” ujarnya.
Ia juga menuturkan bahwa modal awal usaha ini berasal dari hadiah pernikahan. “Berdirinya usaha C59 sudah cukup lama, tepat di tahun ini berumur 40 tahun dan modal awal dari usaha ini berawal dari kado perkawinan yang sudah tidak terpakai,” tuturnya.
Usaha C59 ini juga memfasilitasi para pemuda-pemudi yang ingin menjadi entrepreneurship. “Dengan modal yang bisa dikata minim tapi keuntungan yang didapat cukup menjanjikan,” terang Kang Asep.
Ditemui di sela-sela bekerja, Ibu Ela, salah satu karyawan C59 menyampaikan bahwa tempat usaha ini tidak menilai jenjang pendidikan untuk tenaga kerjanya, melainkan yang terpenting adalah keterampilan. “Bekerjanya nyantai tapi juga ada target, kita juga dituntut untuk bekerja profesional bisa diseluruh bidang. Rata-rata pekerja yang ada disini sudah 10 tahun menjadi karyawan. Tidak hanya itu, saja C59 juga menyediakan kursus menjahit untuk umum,” ungkapnya.
Sementara itu, Wahyu, salah satu peserta study ekskursi mengungkapkan kesannya selama berada di C59, “Kesannya itu, saya jadi bisa tau bahan untuk membuat kaos yang enak dipakai. Tapi saya lebih termotivasi tentang semangat pemilik dan pekerja untuk mengembangkan usaha C59 itu bersama,” pungkasnya.
Ditulis Oleh : Tiara R
Editor : Erika Mulia Arsy