umsida.ac.id – Prosesi wisuda Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dilakukan secara daring, Sabtu (17/10). Di tengah pandemi Covid-19, para wisudawan tidak bisa melakukan prosesi sakral dengan tatap muka seperti biasanya.
Saat prosesi sakral tersebut, Mohammad Rojii, wisudawan terbaik dari fakultas agama islam (FAI) mewakili para wisudawan untuk menyampaikan kesan dan pesan selama menuntut ilmu di umsida. Baginya, memiliki kesempatan untuk belajar, meraih gelar hingga akhirnya bisa menikmati momen yang indah saat wisuda merupakan karunia besar dalam kehidupan.
“Momen wisuda ini bukan hanya tentang kita sebagai para wisudawan, namun lebih dari itu, wisuda ini juga tentang perjuangan dan restu orang tua yang mengantar kita menjadi diri yang sekarang,” ujarnya. Ia menceritakan kondisi keluarganya dimana ayahnya adalah seorang tukang becak dan ibunya seorang buruh tani. Kondisi ekonomi yang serba kekurangan membuat ia memiliki tekad kuat agar memiliki pendidikan yang paling tinggi.
Mahasiswa pasca sarjana prodi manajemen pendidikan islam ini berhasil membuktikan kepada kedua orang tuanya jika ia bisa meraih mimpi sukses di bangku pendidikan,“Ketika saya memutuskan untuk melanjutkan sekolah, kedua orang tua tidak mendukung, mereka menginginkan saya untuk berkerja karena keluarga lebih membutuhkan tenaga untuk memenuhi kebutuhan kami sehari-hari. Namun, dengan tekad kuat saya berhasil meyakinkan mampu sekolah ke jenjang pendidikan tertinggi, karena hanya dengan pendidikan saya mampu mengangkat derajat kedua orang tua saya,” jelasnya saat di atas podium memberikan kesan dan pesan sebagai wisudawan terbaik.
Mohammad Rojii mewakili ratusan wisudawan menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga sebagai salah satu sumber dukungan terbesar bagi mereka. Ia yakin setiap wisudawan sudah melakukan perjuangan yang luar biasa sekaligus meminta doa restu kepada seluruh civitas akademika umsida agar wisudawan bias memberikan manfaat kepada masyarakat, “Kami meminta doa restu agar mampu membawa nama muhammadiyah dimanapun berada dan mengabdikan ilmu yang kami dapatkan di umsida untuk kepentingan masyarakat,”pungkasnya.
*Etik Siswati Ningrum